Setelah sekian lama hidup menjadi dewasa yang produktif, hari ini Alana baru setuju bahwa hari Senin adalah hari paling sial yang pernah ada.Pasalnya apa? Noah akhirnya kembali masuk kantor. Nyonya Gabriella juga datang, bersama sekretaris baru yang katanya akan menggantikan Noah.
Demi saus tar-tar, Alana benci tatapan heran dan kasian dari semua rekan kerjanya saat mereka semua dikumpulkan Gabriella pagi itu untuk memperkenalkan sekretaris baru itu.
"Perkenalkan, Mellisa Youra akan menjadi sekretaris baru bos kalian semua. Tepuk tangan dulu,"
Semua orang memaksakan tepuk tangannya dengan wajah tak ikhlas. Semuanya mencuri-curi pandang ke arah Alana yang datar saja dan saling berbisik-bisik.
Kebingungan mereka ditambah dengan kondisi Noah yang sama tak bagusnya dengan Alana. Ini mengundang perspektif bahwa sebuah konflik terjadi di antara mereka.
Sementara gadis yang masih 19 tahun itu, dengan kemeja ketat dan rok span selututnya dia tersenyum ceria.
"Selamat pagi semuaaa! Kakak Abang dan semuanya, panggil saya Mellisa saja. Semoga kita bisa bekerja dengan baik, mohon bantuannya!"
Gabriella tersenyum bangga, lalu memusatkan perhatiannya pada karyawannya lagi. "And for Miss Painter.... Hari ini saya lantik kamu untuk menjadi ketua divisi multimedia yang baru. Tepuk tangan semuanya,"
Tidak ada yang tepuk tangan. Semuanya melongo ke arah Alana.
"Loh mana tepuk tangannya?"
Barulah mereka semua tepuk tangan, tanpa memudarkan wajah terkejutnya. Astaga drama apa yang terjadi di kantor mereka?
"Mohon kerja samanya ya, tolong profesionalitasnya. Terima kasih, selamat bekerja!"
Apel pagi pun bubar, semua orang langsung sibuk dengan kumpulannya masing-masing membicarakan sekretaris baru yang masih muda itu, dan hubungannya dengan mundurnya Alana dan kacaunya Noah.
Mereka memandang iba ke arah Alana yang berjalan gontai ke arah meja lamanya, bersiap membereskan semua barangnya untuk dipindahkan.
Alana menyimpan semua barang miliknya ke dalam kardus dengan perasaan getir. Ia memandang lama ke arah tumpukan kertas yang biasa ia jadikan bantal saat kelelahan, dan komputer yang selalu membuatnya sakit kepala.
Ah, ia akan kembali berkutat menjadi desainer. Ia takkan berkutat dengan kertas-kertas lagi. Sangat lucu untuk Alana yang setiap hari melampiaskan emosinya pada kertas.
Matanya menangkap sebuah kertas poto di salah satu rak buku kecil di atas mejanya. Alana mengambil kertas tersebut dan terkejut, tak menyangka foto ini masih ia simpan.
Ini foto pertamanya yang ia ambil saat masih berada di divisi multimedia saat baru bekerja di kantor ini. Noah menjadi model untuk majalah kantor mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss is Submissive (END)
RomanceSiapa sangka, bos yang galak dan berbadan kekar itu ternyata seorang submissive? Alana terkejut. Sebagai asisten pribadi berkedok sekretaris, ia benar-benar tak menyangka kalau atasannya ini ternyata pihak bawah jika berada di ranjang. Tingkahnya ji...