Jam kantor telah habis, satu persatu karyawan mulai meninggalkan gedung. Begitu pula Noah dan Mellisa mulai membereskan barangnya untuk pulang.Tak ada pembicaraan di antara mereka. Noah memasang poker face nya semenjak insiden tadi siang sehingga Mellisa tak berani mengajaknya bicara lagi.
Ah, kalau begini caranya rasa bersalah Mellisa makin besar saja. Ia jadi memutar otak bagaimana agar mamanya Noah mau membatalkan perjodohan ini.
Persetan dengan Jeff sang pujaan hati dan juga Alana. Mellisa lebih memikirkan sepupunya yang sudah seperti mayat hidup itu.
Tak peduli jika ia tak mendapatkan Jeff sekalipun. Ia pikir tak baik juga menjalin hubungan dengan lelaki yang belum selesai dengan masa lalunya.
Namun berbeda dengan Mellisa. Jika gadis itu berpikir untuk membatalkan perjodohannya, Noah saat ini memikirkan agenda untuk bertemu Jeff.
Jika memang mengorbankan temannya itu bisa membuatnya mengembalikan Alana, maka akan Noah lakukan. Lagipula dari awal ia tau Mellisa lebih pro pada Jeff dibanding dirinya.
Entah motif apa yang membuat mamanya menjodohkan Noah dan Mellisa. Keluarga mereka kan sama-sama kaya, jadi harusnya tak ada alasan konkrit lain untuk menjodohkan mereka.
"Nanti malam gua mau keluar." setelah beberapa jam bungkam, akhirnya Noah mau berbicara.
Mellisa yang sibuk bermain ponselnya sembari menunggu Noah pun mendongak, "Ngapain malam-malam kelayapan lo?"
"Urusan orang dewasa."
Mellisa berdecih, "Kalau gamau ngasih tau, ngapain laporan?"
"Biar lo gak macam-macam kalau mama tanya." jawab Noah acuh. Dia mengambil tas kerjanya dan meninggalkan ruangannya lebih dulu, diikuti Mellisa di belakangnya.
Tentu saja Mellisa enggan berjalan bersisian dengan Noah setelah apa yang terjadi kan?
Sementara di depan sana, di luar pintu utama, ada Alana yang duduk sendirian di batu tepian sambil bermain ponsel. Noah mendadak gugup, ia jadi linglung harus lewat mana karena ia menjadi takut.
Melihat pria berjas itu terlihat linglung di depannya, Mellisa memiringkan tubuhnya guna melihat apa yang ada di depan sana yang membuat Noah seperti itu.
"Oalah..." Mellisa berohria mengerti. Ada Alana ternyata.
Terbesit ide brilian di otaknya. Mellisa tersenyum bangga lalu berjalan mendahului Noah.
"Loh? Mel? Mau kemana lo?" Noah kebingungan tiba-tiba Mellisa mendahuluinya. Nun ia langsung melotot saat Mellisa berjalan ke arah Alana. "WOY MELLISA! Astaga anak itu mau ngapain lagi Ya Tuhan!!!!"
Noah mengepalkan tangannya ke langit, gregetan dengan tingkah Mellisa. Dia panik saat Mellisa mengajak Alana berbicara.
"Kak Alana kok belum pulang??" sapa Mellisa menghampiri Alana.
Perempuan itu menutup ponselnya dan tersenyum pada Mellisa. "Hehe belum ketemu ojol, Mellisa. Mungkin bentar lagi,"
Kebetulan yang menguntungkan, Mellisa menjentikan jarinya semangat. "Nah, kebetulan aku juga baru mau pulang sama Kak Noah. Bareng yuk?"
Alana melotot kaget. Ia melirik ke arah belakang Mellisa dimana ada Noah yang mondar-mandir. Pria itu menghadap ke belakang, menempelkan ponselnya di telinga.
"Ah gausah deh, kayanya Noah lagi sibuk. Ini paling bentar lagi ojek nya datang kok gapapa.." tolak Alana halus.
"Sibuk?" Mellisa memutar tubuhnya tak yakin. Ia langsung menghampiri Noah dan menarik tangan pria itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/302947618-288-k142151.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss is Submissive (END)
Storie d'amoreSiapa sangka, bos yang galak dan berbadan kekar itu ternyata seorang submissive? Alana terkejut. Sebagai asisten pribadi berkedok sekretaris, ia benar-benar tak menyangka kalau atasannya ini ternyata pihak bawah jika berada di ranjang. Tingkahnya ji...