Part 9 🔞

7.2K 25 0
                                    

bagian sembilan

WARNING🔞!!

🔉 CERITA INI KHUSUS UNTUK USIA 18 TAHUN KE ATAS!!!

Jeslyn Amanda

SETELAH puas 'bermain' di Villa, Alex mengantarku pulang ke apartemen. Sedangkan dia langsung kembali ke kantor untuk mengurus beberapa berkas yang tertinggal, kemudian diantar ke rumah ibunya Ibra untuk ditandatangani, karena memang Ibra sedang berada disana.

Aku merasa sangat kelelahan karena digenjot habis-habisan tadi. Aku hanya membuka baju kemejaku dan menggantinya dengan baju tidur tipis bermotif bunga lalu berbaring di ranjang.

 Aku hanya membuka baju kemejaku dan menggantinya dengan baju tidur tipis bermotif bunga lalu berbaring di ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah setengah tertidur ketika merasakkan pelukan di perutku. "Hy bitch," oh Alex. Dia mencium pipiku ketika tubuhku menggeliat.

"I miss you," aku berbalik menghadap ke arahnya dan memeluk lehernya dan dia memeluk pinggangku.

"Baru juga ketemu tadi." Dia terkekeh "Tapi saya juga," tangannya mengelus pipiku dengan lembut. "Ayo ke kamar saya."

"Ngapain kesana?"

"Biar aman."

"Disini aja, aku males."

Dia menatapku lagi. "Really? Kamu nggak takut ketahuan Pak Bos?"

Aku mengangguk, iya juga aku ini kan masih pacarnya Ibra. Ibra juga tahu pin kamarku, jadi dia bisa masuk kapan aja. "Tapi aku pake ini," aku menyibakkan selimut dan menunjukkan baju tidur yang aku kenakan. Aku melihat pandangan Alex berubah saat menatap tubuhku, tatapannya seolah ingin menelanjangiku dan menerkamku saat itu juga.

"Shh why you wearing this?" Dia melihatku dari atas sampai bawah. "Oh shit, persetan soal Ibra. I wanna fuck you right now." Dia bangkit sambil melepas pakaiannya, aku mengambil remote untuk mengunci kamar tidurku. Setidaknya kalaupun Ibra masuk, nggak bakal ngelihat langsung apa yang aku lakukan.

"Any style do you want honey?" Dia naik ke atasku dengan tubuhnya bertumpu disiku.

"Terserah kamu, apapun itu aku pasti bakal suka." Alex mengangguk dan mencium dahiku, lalu pipi, hidung dan daguku. Perlahan mengecup bibirku dan berakhir menjadi lumatan. Alex turun ke leherku dan memberikan kecupan yang aku tau akan meninggalkan bekas di sana. Aku sengaja mendongak untuk memberinya akses agar lebih leluasa.

Karena merasa sudah terlalu banyak hisapan, akhirnya aku mendorong tubuhnya karena takutnya akan meninggalkan semakin banyak bekas di leherku. Aku melihat mata Alex yang mulai sayu, cepat sekali memang harimau ini terangsang. Aku mengelus selangkangannya dan merasakan penisnya sudah mulai mengeras, walau belum ereksi sepenuhnya.

Alex menggeram lalu bergerak menelusuri bajuku —hendak merobeknya—, dan langsung kutahan. "Jangan disobek hon, ini baju kesayangan aku." Alex mengangguk dan membuka bajuku dengan perlahan, lalu membuka celana dalamnya yang langsung menampakkan penis Alex yang begitu besar.

Limerence  🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang