bagian delapan
WARNING🔞!!
🔉 CERITA INI KHUSUS UNTUK USIA 18 TAHUN KE ATAS!!!
Jesslyn Amanda
AKU masih di dalam apartemen Alex menunggunya pulang, aku bahkan mempersiapkan diri dengan mengenakan pakaian terbuka tanpa dilapisi dalaman. Ku oleskan body butter ke tubuhku, agar membuatnya licin dan mengkilap.
Aku sedang memanggang roti di toaster ketika tiba-tiba sebuah pelukan diterasa dipinggangku—tangan kekar Alex memeluk pinggangku dari belakang sambil mengelus bagian perut dan pahaku yang hanya tertutup jaring.
"Why you wearing this honey?" lirihnya dengan suaranya yang serak, aku dapat merasakan tonjolan penisnya disela pantatku. Membuatku langsung berbalik menghadap ke arahnya sambil tersenyum.
"Karena pengen aja. Anyway, kamu kapan pul—," ucapanku terhenti ketika bibirku langsung disumpal oleh bibirnya Alex, dia langsung mencium bibirku singkat.
"Gimana kalau ada orang lain yang masuk trus ngeliat kamu kayak gini? .., dan kenapa kamu nggak angkat telepon saya?" Aku nggak bisa menjawab, hanya menunduk saat Alex menatapku dengan tatapan tajamnya. Aku memang lagi mengisi daya di ponselku. "Saya telepon berkali-kali loh."
"Hape aku lagi di-charge honey,"
"Bitch," Alex menampar pantatku. "Saya bakal ngasih kamu hukuman, karena nggak angkat telepon dari saya," Alex tersenyum miring sambil memegang kedua pipiku lalu menempelkan dahi kami.
Sedetik setelahnya, bibirku langsung dicium perlahan oleh Alex. Setelah mengecup dia melumat dan menghisapnya lalu melesakkan lidahnya, membuat aksi bergulat lidah selama beberapa menit. Setelah puas dengan itu, Alex melepas ciumannya dari bibirku yang sudah terasa bengkak dan panas karena terlalu banyak dihisap dan digigit.
Aku memperhatikannya yang sedang menatapku dalam dengan pandangan berkabut. "I'll doing this till tomorow, are you okay with that?"
Aku hanya mengangguk. "Of course i'm okay," Inilah hukuman paling menyenangkan.
"Oke, saya mulai," seringainya diiringi hentakan yang membuat tali-tali baju tipisku robek seketika. Aku memejamkan mata saat Alex menjilat kupingku dengan sensual, tangannya yang kekar dan berotot perlahan turun dan mengelus lembut bibir vaginaku, jemarinya menekan pelan klitorisku.
"Mmmh," aku menggigit bibir menahan desahan ketika jarinya menelisik masuk tenggelam di dalam kewanitaanku.
Alex menuntunku menuju kursi, lalu duduk disana dan mengarahkanku untuk duduk dipangkuannya. Bibirnya mengarah ke leherku lalu dijilat dan dihisapnya, aku hanya bisa pasrah sambil memeluk leher Alex dan meremas rambut belakangnya menyalurkan rasa nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence 🔞
RomanceLimerence adalah sebuah kata benda yang berarti "Kita sedang tergila-gila dengan seseorang," Ibrahim Baldwin tidak pernah menyangka akan dijodohkan ibunya dengan orang yang tidak ia kenali--Safalia Dermin. Sementara disaat yang sama, dirinya bahkan...