Selamat membaca
Vote dan tandai typo
ShareKinan menatap sendu Tuan Alaric yang dari tadi mengabaikan nya, Sejak Papa mertua nya pulang. Tuan Alaric tidak menganggap Kinan yang merengek.
“Kakak! Kinan janji gak nakal.” Janji Kinan yang sudah ia ucap kan dari tadi.
Tuan Alaric diam saja, Tidak menjawab atau menoleh ke Kinan, Rasa nya Kinan ingin menangis.
“Kakak~”
Tuan Alaric meninggal kan kamar mereka, Kinan mematung. Takut sifat lama tuan Alaric akan kembali lagi.
Tidak Kinan tidak mau.
Saat turun dari ranjang, Kinan tidak sengaja tersandung, Lutut nya memar.
“Uh, Sakit.”
Kinan dengan pincang berjalan ke arah pintu. Kaki nya sakit, tapi Tuan Alaric sangat penting.
“Kakak!”
Kinan berlari ke arah Tuan Alaric yang sedang membawa nampan.
“Jangan Lari!”
Kinan berhenti, Tersenyum lebar menatap suami nya.
“Kakak, Maafin kinan. kinan janji gak nakal lagi.”
Tuan Alaric diam, Ia hanya berjalan ke kamar di ikuti Kinan yang menahan sakit antara luka di lutut dan sakit di abaikan.
“Kaki kenapa?” Tanya Tuan Alaric datar.
Kinan menunduk. “Tadi jatuh.”
“Maka nya hati hati sayang.” Kinan menatap Tuan Alaric.
“Kakak gak marah?” Tuan Alaric mengeleng. Kinan menunduk lesu.
“Siapa yang memakan Es krim di kulkas?”
Tubuh kinan memegang.
“Siapa yang menghabiskan Coklat di kulkas?”
“Memakan keripik kentang?”
“Memakan Pizza sampai habis?”
“Tidak makan siang?”
“Tidak memakan vitamin?"
“Ayo ngaku? Anak nakal?”
Tuan Alaric menatap tajam Kinan yang sedang menangis, Bahu nya bergetar.
“Nakal!” Desis Tuan Alaric dingin.
“Hiks..”
Saat Papa Alaric pulang, Kinan diam diam memakan Es krim hingga habis lima bungkus dan juga memakan keripik kentang hingga habis. Pizza yang masih tersisa banyak di makan habis oleh Kinan.
Bahkan Coklat dan permen yang Tuan Alaric simpan di tempat rahasia di makan habis oleh Kinan.
Makan siang terlewatkan Oleh Kinan, Bahkan Vitamin tidak Kinan Minum. Tuan Alaric akan menghukum anak nakal.
“M-maaf Kakak.”
.
.
.Tuan alaric mengendong tubuh mungil Kinan yang sedang demam karena melewati makan siang nya, sudah tahu imun lemah masih saja nakal.
“hiks.. gigi Kinan nakal!”
Tuan Alaric mengelus pipi bengkak Kinan, Gigi nya sakit.
“Gatel kakak!”
Dengan sabar Tuan Alaric mengelus telapak kaki Kinan bengkak dan ruam di tubuh nya karena Alergi bawang bombay.
“Huwee, Gigit nakal! Nyut nyut an KAKAK!”
Rewel, Merengek dan menangis. Tuan Alaric lelah, Istri kecil nya nakal tapi lihat Menangis karena ulah nya ssndri.
“Salah siapa?” Tanya Tuan Alaric meletakan tubuh mungil Kinan di atas nya.
“Salah Kakak!” Jawab Kinan.
Tuan Alaric menatap Kinan dengan alis terangkat.
“Kenapa salah Kakak?”
Kinan memukul pipi Tuan Alaric dengan pelan.
“Karena Kakak tidak menghentikan Kinan, Coba kalau Kakak tidak meninggalkan Kinan. Kinan pasti tidak sakit!” ketus kinan.
.
.
.
Lanjut
Or
UnPublish?Dahhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Alaric
Short StoryTuan Alaric adalah Pria Tampan nan Dingin, Di usia 25 Tahun. ia sudah memiliki perusahaan besar milik nya sendiri namun Tuan Alaric adalah Psikopat gila yang haus darah. Tuan Alaric sudah memiliki istri kecil yang masih berumur 15 tahun, Istri kecil...