07 : Kinan sakit

9.3K 665 0
                                    

Selamat Membaca')
Vote dan Tandai Typo><
Share!!!


Tuan Alaric menatap tajam ke arah Lena yang sedang duduk santai di atas kasur mewah milik Kinan, Memakai Baju kesayangan Kinan dan memakan habis coklat pesanan Kinan serta Boneka Cici milik Kinan yang sudah kotor karena Coklat.

"Turun dari sana!" Perintah Tuan Alaric menatap tajam ke arah Lena.

Kinan menatap sedih coklat, baju dan Cici yang sudah kotor.

"Hiks."

Tuan Alaric Menatap ke arah Kinan yang sudah menangis, Air mata nya mengalir deras hidung Kinan memerah.

"Cici hiks, Coklat Kinan. Baju Kinan Kakak,"

Lena dengan tubuh bergetar nya turun dari kasur milik Kinan.

Beberapa pelayan melihat marah ke arah Lena yang lancang memakai dan memakan milik Kinan.

Mama Gia yang masih di sana pun menatap murka ke arah Lena, Tidak ada satu orang yang berani membuat menantu nya mengeluarkan air mata sedih.

"A-ku kira ini kamar ku." Jawab Lena gugup.

Kinan masih menangis tersedu-sedu di dalam gendongan Tuan Alaric.

Tuan Alaric mengelus rambut Kinan dengan lembut.

"Apa ada Anak ku menyuruh mu tidur di sini?" Tanya Mama Gia.

"Mas Al menyuruh."

Tuan Alaric menatap datar ke arah Lena.

"Tuan! Panggil aku Tuan! Ingat aku tidak pernah menyuruh kau untuk tidur di sini! Aku menyuruh mu tidur di kamar bawah di tempat pelayan!"

Lena menatap tidak percaya Tuan Alaric.

"Pelayan?"

Mama Gia terkekeh sinis ."Kau kira apa? Kau sini jadi pelayan bukan nyonya!"

Mama Gia melirik ke arah Tuan Alaric yang masih menenangkan Kinan.

"Biar Mama urus."

Tuan Alaric pergi meninggalkan Kamar lama Kinan.

"Paman Ger, bakar kasur itu dan baju yang di pakai Perempuan tidak tahu malu itu, lihat benda apa saja yang pernah dia sentuh lalu bakar kecuali boneka itu. cuci dan pakai kan baju."

"Kau pergi dari kamar ini, tempat mu di bawah jadi pelayan!"

"Kinan ku tidak boleh menyentuh barang yang pernah di Sentuh perempuan Setan itu!"

***

"Cici Kakak! Cici kotor hiks."

"Coklat nya belum Kinan makan!"

"Baju itu belum Kinan pakai, Baju itu di beri Mereka untuk Kinan Kakak!"

"Nanti Mereka marah sama Kinan Kakak?!"

"Mau Cici Kakak."

Dari tadi Kinan merengek rewel meminta Cici dan meracau tidak jelas sambil menangis.

Tuan Alaric tidak tidur semalaman Karena menjaga Kinan yang terkena demam, Kinan yang memang pada dasar nya anak hasil percobaan itu akan sangat sulit di sembuhkan karena jenis darah nya berbeda dari lain.

Dan obat nya pun bukan sembarang obat, salah salah Kinan bisa semakin parah.

"Ma? Apa cairan Bc12 Kinan masih ada?" Tanya Tuan Alaric menatap Mama Gia.

"Sudah habis." Jawab Mama Gia.

"Mereka sudah mengirim beberapa obat untuk Kinan mungkin pagi besok Sampai." Lanjut Mama Gia.

Tuan Alaric menganguk.

Tuan Alaric panik melihat ke arah kasur nya, Kinan yang kejang kejang dan mulut nya mengeluarkan darah.

"Ma kenapa begini?"

"Ambil tas Mama." Suruh Mama Gia.

Tuan Alaric menyerah kan tas ransel Milik Mama Gia.

Mama Gia melepas seluruh pakaian Kinan dan mulai mengambil sebuah suntikan dan mengeluarkan darah segar dari beberapa titik tertentu salah satu dari denyut nadi di tangan Kinan.

"Bersih kan darah Kinan dengan Cairan biru itu." Suruh Mama Gia.

Tuan Alaric mengambil tisu lalu di tetes dengan Cairan biru dan mulai membersih kan darah yang keluar dari mulut Kinan.

"Reaksi Tubuh Kinan terlalu berlebihan Al, sebaiknya kita membawa Kinan ke Lab TI unit X21B
Di sana Kinan akan ada Penanganan khusus."

Tuan Alaric hanya mengangguk, Ia menatap khawatir Kinan yang di bagian beberapa tubuh nya memar dan mulut nya masih mengeluarkan darah.

"Jordan siapkan Helikopter untuk ke pulang Cb kita akan ke Lab TI unit X21B." Perintah Mama Gia.

Mama Gia menyiapkan beberapa keperluan Kinan, dan beberapa Vitamin dan cairan tubuh yang di perlukan Kinan.

"Al gendong Kinan, Helikopter sudah siap."

***
Bersambung...

Ingat ini fiksi hanya karangan aku:)
Jangan terbawa ke dunia asli ya ges?
Oke?!

Bye

Tuan AlaricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang