14. Cuci

7.2K 548 59
                                    

"Cuciiii~"

"Cuci sampai bersih! Na na na na~"

Ruas jari dan telapak tangan telah keriput pucat karena terlalu lama terkena air, tidak lupa beberapa lecet karena terlalu lama dan keras nya gosokan.

"Tangan kesukaan Kinan harus bersih!" Gumam Kinan sambil menatap tajam telapak tangan Tuan Alaric.

Alaric?

Memandang penuh cinta ke pria mungil yang sedang mencuci tangannya.

Melupakan fakta bahwa tangan nya sudah dingin dan perih.

Hampir 1 jam tangan nya di cuci dengan berbagai macam sabun. Dan alkohol agar tangan suami nya itu kembali bersih.

"Tuanku, Saya membawa sabun antiseptik!"

Boy datang dengan senyum lebar, Ugh silau.

Menganggap Boy makhluk halus, Alaric menatap fokus cinta nya, Si mungil.

Bibir itu selalu mengerucut tidak senang, Sedari tadi ia mengoceh dan marah marah ke Alaric karena telah memegang payudara tepos Bila, Kata Boy.

Boy memang bawahan tidak tahu diri! Ia mengintip

Bila?

Tenang Kinan punya hukuman yang pantas.

"Apakah sayang sudah puas, Hm?" Tanya Alaric tidak pernah bosan menatap wajah cantik itu.

Pipi penuh lemak itu bergoyang,

"Ini belum bersih kakak!"

Alaric hanya mengangguk patuh.

Bucin

Disisi lain

Dengan tubuh telanjang nya, Bila menangis ketakutan, Sebab. Payudara nya yang ia bangga bangga kan sedang di hinggapi oleh hewan menggelikan.

Tangan terikat,

Ulat bulu mulai merayap di tubuh bugil Bila, Kecoa berterbangan di dalam ruangan tempat Bila di kurung.

Ular ular tidak berbisa bergerak liar di kaki mulus Bila.

Bulu kuduk nya merinding ketika merasakan ada sebuah ulat ingin masuk ke dalam mulut nya.

Boy yang sedang kepo, bergidik ngeri, Dengan sisa sia kemanusiaan nya ia menyingkirkan ulat itu dari wajah Bila.

Baru saja ingin berbicara, boy mengehentikan Nabila.

"Diam! Kamu mau bebas kan? Pergi jauh jauh dari sini! Atau Tuan Kinan akan menghukum lebih dari ini!"

Nabila mengangguk patuh.

"Woi! Bersihkan ini semua! Mandi kan betina itu! Lalu buang!"

Buang?

Maksud Boy, Hantar ia ke jalan raya atau ke luar kota atau keluar negeri terserah, Mati juga gak papa.

"Eh gak jadi! Kalian bunuh aja!"

***

"Engh~"

"Ahh! E-nakk~"

"Fasterr ahh~ ohh yeahh enakshh ahh enghh~"

Alaric menyeringai melihat Kinan mendesah dengan keras.

Ia semakin keras mengentak kan penis nya ke dalam lubang milik Kinan.

Mulut terbuka, sudut mata berair dan Saliva mengalir dari sudut bibir mungil Kinan.

Tubuh nya tidak bisa berhenti bergerak. Ini nikmat.

"Cepat kak ahh, yeah~"

"Ohhh fuck!"

Alaric mengeram merasa hangat dan basah di dalam sana.

"Menungging baby!"

Dengan lutut bergetar, Kinan membalikkan tubuhnya menjadi menungging.

Doggy-style

Plakk

Ahh

Plakk

K-akak

Kinan berteriak ketika pipi pantat nya di tampar di remas kuat oleh tangan Alaric.

Slurpss

Slurpss

Clakk

Clakk

"Enghh~ Ohh, kakak! Enak!"

"Lagi! Yeay di situ ahhh!"

"Dalam! Ahhh enghh!"

"M-asukin!"

Alaric berhenti menjilati lubang milik Kinan, Ia menatap ke wajah berantakan Kinan, Rambut kusut air mata mengalir.

"I-tu!"

Alaric mengelus rambut Kinan, Lalu.

"Itu apa sayang?!" Tanya Alaric menggoda.

"P-enis kakak! Kinan mau penis kakak di dalam Kinan!" Kinan berteriak dengan kesal.

Alaric terkekeh.

"No! Ini nama nya k---

***

Kinan menatap aneh Alaric yang kadang tertawa, kadang mendesah, dan kenapa celana nya basah.

"Kakak ngompol?"

Raut wajah Kinan terlihat sangat lah mengemaskan, Tangan nya menggaruk pipi penuh lemak.

"Kakak kenapa ya?"

Masih memantau Alaric yang tertidur sambil bergerak gelisah.

"Yeah terus Kinan!"

Terus apa?

"Kakak!"

Kinan mulai menggoyangkan tubuh Alaric, berniat membangun kan nya.

Alaric tidak bergeming.

"Kakak!"

Tidak ada sahutan dari Alaric yang masih terus mendesah dalam tidurnya.

"Fuck, Kinan! Kamu nikmat baby!"

Dih

Kinan menatap sinis Alaric.

Mengangkat tangan nya lalu.

PLAKKK

Hiii Kinan uppp

Sebenarnya aku lagi ga mood, klo ga ngefeel sorry yaa:(

Vote yaa
Typo nya tandaii

Byeee
Selamat malming

Tuan AlaricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang