" Ara, ayah sama buya mau ngomong sama kamu " ucap ayah setelah melihat Ara keluar dari kamar
" Mau ngomong apa yah? "
" Sini nduk, duduk disebelah buya "
" Na'am buya "
'Huftt... Entah kenapa perasaan ku mengatakan akan ada sesuatu ya? Sebenarnya ini kenapa? Tumben sekali ayah sama buya mau ngomong serius denganku' batin Ara
" Nduk... Sekarang umur kamu berapa? " tanya buya kepada Ara
" 18 tahun buya "
" Sudah besar ternyata " ucap buya sambil tersenyum
" Memangnya kenapa buya? " tanya Ara
" Ara, ayah mau jodohkan kamu dengan cucu dari sahabat buya. Kamu mau kan? "
Ara pun terkejut ketika ayah berbicara seperti itu. Perjodohan? Kenapa tiba-tiba aku mau dijodohkan. Umurku saja baru 18 tahun.
" Yah, kenapa harus di jodohin segala sih? Umur Ara masih 18 tahun yah "
" Umur 18 tahun itu udah cukup untuk menikah, sayang " ucap ummah
" Tapi ummah, kenapa harus Ara?
" Ya karna siapa lagi kalo bukan kamu? Semua kakak kamu kan udah nikah semua "
" Iya sih "
" Mau ya nduk, ini permintaan buya loh "
'Apa aku terima aja ya? Mungkin pilihan buya sama ayah itu yang terbaik untukku' batin Ara
" Hufffttt... Iya, Ara mau dijodohin dengan cucu dari sahabat buya "
" Alhamdulillah "
" Makasih ya sayang " ucap ayah
" Sama-sama yah "
" Nduk, maafin buya ya "
" Gapapa buya. Mungkin pilihan ayah sama buya itu yang terbaik untuk Ara "
" Syukron nduk "
" Afwan buya "
𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎, 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚏𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠.
𝚂𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚙𝚊𝚛𝚊 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜 𝚔𝚞Cerita ini, murni dari pemikiran saya.
❌Dilarang keras Plagiat❌
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku Imamku
Teen Fiction" Terima kasih telah datang kedalam hidupku, Zauji. Ana uhibbuka filllah " " Yang seharusnya berterima kasih tuh saya. Terima kasih telah menerima lamaran saya dan menjadi istri saya. Ana uhibbuki fillah ya zaujati " Kalo kalian gak suka sama cerita...