Gusku Imamku 4

404 20 0
                                    

Jangan menurunkan mimpimu hanya untuk menyesuaikan dengan kenyataan yang ada. Tapi, tingkatkan keyakinanmu agar sesuai dengan tujuanmu!

|


|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

" Ghazzal " Panggil sang abi

Ghazzal yang dipanggil pun langsung menengok.

" Na'am bi. Ada apa? "

" Abi ingin bicara sama kamu "

" Na'am bi "

Ghazzal pun langsung duduk.

" Diminum dulu bi, bang " ucap ummi sambil membawa nampan yang isinya teh dan juga makanan ringan

" Syukron sayang " ucap abi

" Syukron mi " ucap Ghazzal

" Afwan "

" Minum dulu Zal. Setelah itu kita baru bicara "

" Na'am bi "

Setelah itu mereka berdua langsung meminum teh yang sudah dibuat oleh sang ummi. Selesai minum, kini abi pun langsung berkata

" Ghazzal, abi mau nanya. Kamu umur berapa sekarang? " tanya abi

" 27 tahun bi. Kenapa? "

" Gak ada niatan untuk menikah? "

" Ada bi "

" Kapan? "

" Kalo jodohnya udah ada "

Abi pun hanya menggelengkan kepalanya ketika mendengar jawaban sang anak.

" Abi akan menjodohkan kamu dengan cucu dari sahabat abah kamu "

" Maksud abi? "

" Abi akan menjodohkan kamu dengan cucu dari sahabat abah kamu. Kamu mau kan? "

Ghazzal diam. Dirinya bingung harus menjawab apa. Sedangkan sang ummi yang melihat wajah sang anak langsung berkata

" Abi sama ummi kasih kamu waktu 3 hari untuk menjawabnya. Kamu boleh shalat Istikharah dulu jika kamu masih merasa ragu " ucap ummi sambil mengelus tangan Ghazzal

" Benar nak. Abi kasih kamu waktu 3 hari untuk menjawabnya "

" Na'am bi. Afwan ummi, Ghazzal boleh ke kamar? "

" Silahkan bang "

" Syukron mi. Kalo gitu Ghazzal ke kamar dulu. Assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam "

Setelah itu Ghazzal pun langsung bangun dari duduknya dan pergi menuju kamarnya. Ummi dan abi pun saling bertatap-tatapan dan tersenyum.

" Semoga Ghazzal mau ya bi "

" Aamiin "

" Aamiin "

Balik ke Ara

" Dek " panggil Biru

" Na'am bang. Kenapa? "

" Habis ini mau langsung ke pesantren apa mau main? "

" Loh emangnya hari ini pulang gasik? Bukannya enggak ya "

" Hari ini guru-guru pada rapat. Makanya kita dipulangkan lebih awal " ucap Biru

" Ooo "

" Gimana dek? "

" Gimana apanya? "

" Bang Biru nanya kamu mau langsung balik ke pesantren apa mau main dulu "

" Langsung balik ke pesantren bang. Pengen istirahat "

" Yaudah "

" Kenapa emangnga bang? "

" Gapapa. Cuma mau nanya doang "

" Bener? Kok bang Biru kayak ngumpetin sesuatu dari Ara "

" Ngumpetin apa? Orang cuma mau nanya doang kok "

" Bener? "

" Iya "

" Bang " panggil Ara

" Iya kenapa hm? " jawab Bizar

" Ayah kapan jengukin Ara? "

" Gak tau. Kenapa emangnya? "

" Gapapa. Ara cuma kangen aja sama ayah "

" Ayah doang Ra? Kakak sama abang kamu enggak? "

" Kangen lah "

Mereka bertiga yang mendengar jawaban Ara hanya tersenyum.

" Kalian kenapa senyum kayak gitu? Serem tau liatnya? "

" Kok serem sih? "

" Yaiyalah. Orang gak ada apa-apa kalian malah senyum kayak gitu "

" Emang kakak kenapa? " tanya Nuha

" Gapapa "

" Bohong "

" Bener kok "

" Kamu bilang kangen ayah kan dek? "

" Iya "

" Tunggu sebentar lagi ya. Nanti ayah jengukin kamu "

" Iya bang "

" Nura, Nuha, mau pulang sekarang apa nanti? " tanya Ara

" Sekarang aja deh. Aku pengen tidur " ucap Nura

" Aku juga, Ra. Aku juga pengen tidur "

" Yaudah kalo gitu. Bang, Ara sama yang lain pulang dulu ya "

" Mau dianter? " tanya Azhar

" Gak usah bang "

" Yaudah. Hati-hati ya " ucap Azhar

" Iya. Kalo gitu kita pamit. Assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam "


Setelah kepergian Ara, kini mereka bertiga saling bertatap-tatapan dan tersenyum.

" Semoga Ara nerima perjodohan ini " ucap Bizar

" Aamiin " jawab Azhar dan Biru



Balik ke Ara

Skip pesantren

" Akhirnya kita sampe juga ya " ucap Nura

" Hooh. Aku cape " ucap Nuha

" Sama "

" Bersih-bersih dulu jangan langsung tiduran " ucap Ara

" Iya Ara "

" Aku sama Nura bersih-bersih dulu ya, Ra "

" Iyaa "










































Assalamu'alaikum....
Maaf ya baru bisa up sekarang.
Gimana sama ceritanya. Bagus atau jelek nih? Jangan lupa vote ya

Dan maaf kalo ceritanya hanya sedikit
Selamat membaca

Gusku Imamku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang