01

315 5 1
                                    

Jodoh memang ada yang ngatur.
Kita tinggal menunggu
Tidak tahu yang ngatur Tuhan apa Orang Tua.

~keysia~



Pagi hari yang cerah, Alvin hendak bergegas berangkat ke sekolah. Hari ini ia akan akan ada pelajaran matematika, Alvin telat bangun karena kemarin ia begadang mengerjakan tugas mtk yg diberikan gurunya minggu lalu.
Yaa beginilah kehidupan seorang anak yang ditinggal pergi oleh ayahnya, semenjak ayahnya meninggal iya jadi malas untuk mengerjakan tugas, apalagi sekolah? Rasanya harus di bujuk sang ibu baru mau sekolah.

"Cepet pin.... Nanti telat lagi" teriak wati, ibu Alvin.
"Iya bund.. ini mau berangkat" ocehnya sambil mengikat tali sepatu.

"Dasi udah? Topi? Bekalnya udah? Tugas nya udah selesai kemarin? Udah dibawa? Centong? Sekop? surat tanah?"

Ya begitulah ibu Alvin perhatian banget, berharap anak nya bisa jadi orang sukses.

"Udah bundd,,bawel bener dah" sahut alvin.
"Pipin berangkat bund" Alvin pamit dan tidak lupa mencium tangan ibunya,

Waktu kecil Alvin memang terbiasa dipanggil Pipin sama ibunya, karena waktu kecil ia lucu seperti anak Babi.

Pukul 7:10 alvin berangkat ke sekolah SMK Tanjung Murni. dengan mengendarai sepeda motor, hanya butuh waktu 25 menit untuk sampai di sekolah.
Sesampainya di sekolah ia langsung bergaur dengan tiga sahabat nya yakni: Dodo, Gio, dan Mamat. Mereka bertiga satu kelas yakni kelas 12 farmasi 2. Yaa sangat jarang cowo mencari jurusan farmasi, katanya sih cewe nya cakep cakep.

"Baru dateng lo?" Tanya Mamat yang tengah sibuk menyalin tugas milik Gio
"Dari tadi" sahut Alvin.
"Ehh katanya ntar ada murid baru lho, jurusan farmasi" kata Gio yang mendengar kabar dari pak Do'eng, wali kelas 12 farmasi 2.
"Bagus dong ntar klo dia pinter kita pepet terus suruh buatin tugas" alih Dodo.

Ditengah asiknya mereka mengobrol, Bapak Do'eng memasuki ruangan kelas dan hendak memberikan tugas karena guru matika sibuk ada urusan.
"Hari ini bapak kasih tugas aja" kata pak Do'eng.
"Tugas nya hanya 1 soal ya" dan seterusnya pak Do'eng membacakan soal.
"Sebutkan, dan jelaskan, serta berikan contoh, minimal 5, dan berikan alasan kalian, sertai dengan contoh soal mengenai, 5²:x/y=b, maka banyak buah semangka yang diambil budi adalah." Jelas pak Do'eng.

"Buset pak itu soal apa jalan tol? Panjangnya kaya kereta api." Protes Dodo.

"Iyaaa,, pak soal apaan tuh?" Protes anak murid yang lain.
"Kamu nanyeak? Kamu bertanyea tanyeak?" Kata pak Do'eng menirukan tokoh yang sempat viral di media sosial.

"Uuuuuuuuu" seru murid kelas farmasi berbarengan. Setelah itu pak Do'eng pun keluar kelas.

"Kuy kantin," ajak Alvin bersama ketiga temanya
"Kuyy" sahut mereka bersamaan

Disaat hendak pergi kekantin tiba tiba pak Do'eng kembali ke kelas bersama cewek yang asing, kayaknya dia murid baru yang dibilang Gio, paras cantik, rambut terurai panjang, body yang sempurna, membuat semua orang dikelas ternganga diam.
"Ayo kenalan" pak Do'eng menyuruh cewek itu berkenalan di depan kelas.

"Hai semua, nama ku Keysia" ucap gadis itu
Tak sedikit pula teman lainya menjawab sapaan Keysia

Keysia dipersilakan duduk oleh pak guru, ia duduk disamping Alvin, karena bangku samping Alvin kosong.
Tak peduli akan hadirnya Keysia, Alvin dan temanya pergi menuju kantin sekolah

Pelajaran ke 2,3,? Tidak Alvin memilih untuk bolos kelas dan nongkrong di kantin, karena merasa malas sekaligus tak mau ketemu anak baru yang duduk disebelahnya.

Saat bel sudah berbunyi tandanya pulang, Alvin bergegas untuk pulang dan mengambil motornya di parkiran.
Saat hendak ke parkiran, tiba tiba seorang wanita tengah berdiri di depan parkiran sembari celingak celinguk. Sepertinya menunggu jemputan. Yaa wanita itu adalah Keysia

"Lo Keysia kan?, Ngapain masih disini?, Gak pulang?" Tanya Alvin kepada Keysia.
"Aku nunggu jemputan kak"
"Ohhh, yaudah gue duluan." Jawab Alvin dingin. Cowo itu langsung menyalakan mesin motor nya dan langsung meninggalkan Keysia sendirian.

"Isshh nyebelin banget sih tu cowok. Tadi nanya, minimal tawarin tumpangan kek." Sebal Keysia.

Setelah menunggu jemputan dari sopir pribadi yang di suruh ayahnya, kini Keysia pulang ke rumah nya. Dia tidak sabar bertemu dengan kedua orang tuanya untuk menceritakan hari pertama di sekolah.

"Gimana sekolah kamu?" Tanya Bayu, ayah Keysia.
"Ada masalah nggak sama sekolah baru kamu Nak?" Kini giliran ibu Keysia yang bertanya.

"Enggak ada masalah kok Ma, sekolah Key bagus. Apalagi temen-temen baik semua."

"Bagus lah kalo begitu. Oh iya Key Papa mau ngasih tau kamu sesuatu."
"Apa itu Pa?" Tanya Keysia penasaran.

"Papa mau jodohin kamu sama anak temen Papa, dan kalo cocok kamu akan kita nikahkan secepatnya."

Keysia yang mendengar penjelasan dari ayah nya agak bingung. Jodoh? Nikah ? Ahh tidak siap rasanya.

"Harus ya Pa nikah secepat itu? Key gak siap loh Pa!" Jawab keysia gelisah.
"Udah kamu tenang aja Mama sama Papa udah siapin semua. Sekarang kamu kekamar gih, bersih bersih nanti turun untuk makan siang. Dan juga, Mereka akan datang kesini buat ngenalin kamu."
"Siapa Pa?"
"Ya jodoh kamu lah, sama ibunya nanti dia kesini. Cepat sana bersih² baju pake yang sopan." Pesan ibu Keysia.

Pukul dua belas Siang, akhirnya tamu yang ditunggu keluarga Keysia datang. Seorang wanita paruh baya yang datang dengan putranya. Eh ralat, calon suami Keysia.

"Selamat siang bu Wati, selamat siang nak." Sapa kedua orang tua Keysia antusias.

"Siang pak Bayu, siang juga bu Kinem." Sapa balik bu Wati.
"Siang Om, Tante," kini putra nya yang balik menyapa sambil mencium tangan dari calon mertua nya.

"Silakan duduk dulu" ajak pak Bayu.
"Key cepet kesini bawa minumnya"
"Iya Ma bentar."
"Semoga aja jodoh gue ganteng, gak ngeselin." Oceh Keysia dalam hati sambil membawa minuman untuk disuguhkan ke para tamu.

"Eloo!!!," Teriak kedua pasangan yang akan dijodohkan. Ya mereka adalah Keysia dan yang akan dijodohkan dengan Alvin.

"Oh jadi kalian udah saling kenal?" Tanya Pak Bayu.
"Iya Om kami satu kelas," jawab Alvin.
"Bagus lah kalau begitu, kalian udah saling kenal. Nanti habis makan siang, kita mau keluar bicarain peenikahan kalian. Nanti kamu Keysia, ajak Alvin ngobrol." Jelas Pak Bayu.

"Tapi pa.."
"Udah ayo kita makan siang dulu."
Kini suasana berubah menjadi hening, hanya ada suara dentingan sendok yang saling bersahutan. Tidak sopan rasanya makan sambil ngobrol, sekumpulan manusia itu memilih untuk fokus ke santapannya masing-masing.

Setelah makan siang selesai, ketiga orang tua mereka pamit ke taman belakang untuk membicarakan acara pernikahan putra putrinya yang akan di gelar dua bulan depan.

"Kenapa gak lo tolak sih perjodohan ini?" Tanya Keysia kepada Alvin.
"Lo kenapa gak nolak?"
"Gue gak bisa, karena gue gak mau ngecewain orang tua gue.
"Sama gue juga gitu, udah jalanin aja dulu. Gue sebenernya ogah nikah sama lo." Pernyataan Alvin membuat Keysia geram. Enak aja dia juga ogah nikah sama cowok nyebelin dan cuek kaya dia, ganteng sih. Tapi nyebelin.

"Oh iya, jangan pernah lo bahas tentang perjodohan atau pernikahan kita di sekolah, awas ya lo." Ancam Alvin.
"Gue juga gada kerjaan bahas hal yang gak penting kaya gitu di sekolah." Balas Keysia agak kesal.
"Oh ya satu lagi, umur gue setahun lebih tua dari lo, panggil gue kakak."

"Dih kakak? Gak mau mendi-" belum selesai dengan ucapanya, sudah di potong sama Alvin.

"Okee, kalo gak mau nanti terima aja konsekuensinya."
"Isshh, iya iya kakak "
"Nah gitu dong, jangan gitu mukanya cantik nya hilang." Keysia hanya mendengus kesal, ingin sekali dia menjambak rambut cowok otu sampai lepas.
"Permintaan gue udah, lo mau apa?" Tanya Alvin.
" Bantuin aku ngerjain tugas yang kemaren." Kata Keysia, kemudian dia pergi kekamar untuk mengambil beberapa buku tugasnya kemaren.

Keysia hanya pasrah dengan keadaan nya seperti ini. Memang keluarga kaya raya itu mudah dalam nikah nikahan.
Mau tidak mau Keysia harus menuruti permintaan orang tua nya, toh dia juga gak mau ngecewain orang tua nya yang dia sayangi.

MariposaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang