05

19 0 0
                                    

Jangan sering membuatku kecewa
Rasanya sakit, pedih. Aku benar-benar menyayangi mu.
~Keysia~





Di sebuah gedung berlantai 4, tetapi bukan gedung melainkan Rumah Sakit. Di sepanjang koridor yang nampaknya mulai sepi, hanya ada sesosok gadis remaja yang sedang menunggu keadaan seseorang. Keysia hanya bisa menangis setelah mengingat kejadian yang baru tadi menimpa Alvin, sekaligus melihat dengan mata kepalanya sendiri.
Sebaliknya, sesosok remaja yang tengah terbaring lemah di ranjang rawat, dengan mulut dan hidung ditutup oksigen, kepala yang terbelit kain dengan bekas darah yang masih terlihat di bagian kening kanan nya.

"Dengan saudara pasien?" Tanya dokter Farhan, dokter yang merawat Alvin

"Iya dok, bagaimana keadaan temen saya dok, dia gak kenapa napa kan dok?"
Keysia hanya menangis sambil bertanya kepada dokter Farhan

"Temen kamu hanya kehilangan sebagian darahnya, karena benturan yang lumayan keras. Dan untungnya pihak rumah sakit masih mempunyai sempel darah yang sama dengan temen kamu"
"Kalo begitu saya permisi, kamu boleh temui dia di ruangan"

"Baik dok, terima kasih banyak"

Dokter Farhan hanya tersenyum dan meninggalkan Keysia.

Ibu Alvin tidak bisa datang karena masih bertugas di luar negeri
Maka dari itu ibu Alvin meminta agar Keysia yang menemani Alvin di rumah sakit.

"Kak.., kak Al.. bangun yuk, makan dulu habis itu minum obatnya,, keysia gak mau kakak kaya gini, cepet sembuh kak..."

Ucapan Keysia berhasil membuat Alvin terbangun, dan tatapan pertama ia lihat adalah, wajah yang begitu putih dan cantik, ya itu Keysia.

"Gue dimana key? Kok lo nangis? Gue kan belum meninggoy."

Plakk, tamparan kecil berhasil melayang mengenai mulut Alvin tetapi Alvin hanya terkekeh, tidak sakit, malahan mau lagi.

"Ishhh kakak, nih... Masih bisa bercanda kaya gini. Dari tadi Keysia khawatir tauu.. "

"Udah jangan sedih mulu ahh, muka nya jadi jelek gitu,, gue no father kok"

"Maksudnya kak Alvin?"
Tanya Keysia yang bingung maksud dari ucapan Alvin.

"Iya no father. Tidak Papa heheh"

Seketika Alvin hanya tertawa melihat expresi Keysia karena jawaban darinya
Ya begitulah Alvin, disaat serius dia bisa bercanda. Disaat bercanda dia malahan serius. Sama kaya yang baca, ups, hehe

Di saat senang nya bercanda ria, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki. Seperti nya orang yang berlari ke arah ruangan rawat alvin. Bukan satu orang, tapi lebih. Dan bukan hanya suara hentakan kaki, tetapi suara teriakan dan kekehan.

"Bukaa!!!,, Gue duluan njing"
"Gue, lah apasih"
Toktoktok!!!toktoktok....

Kira-kira begitulah suasana dibalik puntu masuk ruang rawat.

Bruakkkk!!!! Bughhhh!!

Ternyata itu adalah, Mamat, Dodo,dan Gio, Yang hendak menjenguk Alvin.
Sebuah apel yang dibawanya menggelinding ke bawah ranjang rawat, sebuah jambu biji yang penyek di timpa badan nya Dodo. Tidak hanya itu rambut tiga bocah itu pun berantakan seakan habis berkelahi.

Alvin dan Keysia pun hanya melongo melihat tingkah konyol tiga sahabatnya itu.

"Kalian apa apaansih?" Tanya Alvin
"Tau, kakak ni bikin kaget aja" sahut Keysia sambil mengambil apel yang menggelinding di bawah ranjang.

"Tau nih, si Dodol, udh dibilang gue yg duluan jalan" ucap Mamat, karena ia adalah orang yang agak takut kalau berhubungan rumah sakit.

"Dihh,,, gue tadi liat orang di kamar mayat, makanya gue lari duluan" sahut Dodo.

"Udahhh, kita ini mau jenguk bos, bukan ribut kaya bocah," Gio adalah anak yang berpikiran dewasa, lihat saja di saat kaya gini, dia yang menenangkan teman-temannya.

"Lo gimana Vin?" Tanya Gio, sambil menaruh buah yang dibawanya.

"Udah baikan, besok bisa pulang," sahut Alvin, "kan udah ada Keysia yang jaga gue"

"Iyelahtu" seloteh Dodo.

"Maaf ya kak, ini semua salah Keysia, gara-gara Key, kakak jadi kaya gini" isakan tangis mulai merata di wajah keysia, dia merasa bersalah akan kejadian ini.

"Gak usah nangis key, ini gak ada yang salah. Ohh iya, yo, tolong ajak Keysia ke taman ya, jelasin semuanya" suruh alvin kepada gio, untuk menjelaskan apa yg telah terjadi tadi pagi.

"Ohh iya Vin," setelah itu mereka berdua pergi ke taman untuk menjelaskan dan mendengarkan apa yang terjadi sebenarnya.

Sementara Mamat dan Dodo, dia sedang rebahan santuy di ranjang rawat sambil makan buah yang dibawanya.

Dan Alvin? Jangan ditanya, Alvin disuruh duduk di sofa oleh kedua curut nya. Memang tak punya otak ya..

----------------

Disebuah taman rumah sakit, disitulah Gio mulai bercerita, tentang siapa cewek yang tadi bersama Alvin.

"Jadi, cewe yang lo lihat tadi boncengan sama Alvin itu adik tirinya, memang sih gak ada yang tau karena itu anak selingkuhan bokap nya Alvin, nah karena bokapnya sakit, terus selingkuhan nya minta cerai, dan bokap nya Alvin makin kritis dan tidak dapat ditolong."

Seketika cucuran air mata Keysia membasahi pipi nya.

"Makanya, tadi dia kaya mesra gitu. Wajar lah karena kurang nya kasih sayang dari seorang ayah. Dan adik tirinya itu udah mau tunangan juga, jadi setelah lulus ini, dia bakalan nikah ."

"Ohh iya satu lagi, sandwich yang lo kasih ke Alvin itu, sebenarnya gue yang minta, bukan Alvin yang ngasih. Soalnya gue laper gak bawa bekal, uang jajan gue juga udah habis. Maaf ya keyy"

Begitulah kira-kira penjelasan dari seorang Gio.

"Gue yang harusnya minta maaf ke elo kak, gue udah salah paham."

"Gue duluan ya kak, gue mau minta maaf ke Alvin."

Setelah itu, Gio hanyan tersenyum,
Keysia pergi meninggalkan Gio untuk segera menemui Alvin.

Setibanya di ruang rawat, Keysia langsung memeluk Alvin, dan merasa nyaman di dekapan seorang Alvin.

"Aku salahh kak, aku minta maaf, tidak seharusnya key bersikap kaya gitu."
Ucapan Keysia begitu penuh akan rasa bersalah.

"Gak ada yang salah key, udah gausah minta maaf, gue sayang sama lo"

Jrengggggg!!!!!!
Gimana nih, ceritanya semoga menghibur. Lanjut gak nih . Lanjut aja yaaa
Wkwkwkkwkw.... Mau bad ending ? Atau hapy ending? Hmmmm baca aja dulu yaa (bad ending seru nih kayaknya)☺️☺️☺️

Mau bilang apa ke:

Alvin---

Keysia----

Mamat----

Gio----

Dodo---

MariposaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang