06

15 0 0
                                    

Kamu adalah kupu-kupu yang paling indah. Yang akan jadi milik ku tak lama lagi.
~Alvin~




Masih di area sekolah SMK Tanjung Murni yang sudah kelihatan rapi, bersih, dan asri.
Hari ini Senin pukul 7:25 menit, Alvin baru saja sampai di sekolah dengan di temenin si jackry motor kesayanganya. Setelah beberapa hari absen karna pemulihan luka saat tertabrak mobil minggu lalu, akhirnya Alvin bisa bersekolah lagi seperti biasa. Jam pertama adalah pelajaran kimia, dan sampai detik ini Keysia belum juga terlihat memasuki ruang kelas.

"Lambat mungkin, atau absen" batin Alvin.

Karena bosan akan pelajaran rumus-rumus kimia, Alvin memutuskan untuk izin ke toilet. Bukan, tepatnya bolos ke kantin sekolah.

"Bu, izin ke toilet" izin Alvin kepada Bu Lesti, guru kimia.

"Saya juga Bu!" Sahut Mamat, Gio, dan Dodo secara bersamaan.

"Kalian ini ya, ke toilet pun harus bersama?" Tanya Bu Lesti.
"Mau adu Pedang hah??" Katanya lagi

"Enak aja Bu Lesti, enggak lah cuma adu Panjang aja hehehe!!" Sahut Mamat.

Seketika se isi kelas ruyuh akan tawa karena jawaban dari Mamat.

"Sana sana pergi saja, yang ada saya yang stres disini." Usir Bu Lesti.

Kini keempat remaja itu memutuskan untuk pergi ke kantin sekolah. Mamat, Gio, dan Dodo pergi terlebih dahulu karena sudah di caci maki oleh cacing perutnya. Kini tinggal Alvin sendiri yang berjalan di koridor sekolah, ya tadi memang benar Alvin sempat ke toilet untuk sekedar buang air kecil. Di tengah perjalanan menuju kantin, saat melewati sebuah gudang, tiba-tiba Alvin mendengar suara seperti orang berkelahi. Di intip nya dari jendela, dan dua orang yang sedang dalam perkelahian sengit dilihat Alvin, yaitu Fyko dan Afga. Tunggu Afga sama Fyko?.

"Gila lo, bajingan Anjing!! Beraninya jadiin adek gue taruhan hal bodoh kaya gitu."  

"Itu udah jadi milik gue"

Kira-kira begitulah percakapan yang Alvin dengar dari balik jendela gudang.
Dan setelah mencerna arti dari percakapan itu, akhirnya Alvin mengerti.
Adik Fyko yaitu Keysia sedang jadi Bahan Taruhan.

Tak berselang lama akhirnya Afgan keluar gedung terlebih dahulu.
Tak tau darimana tiba-tiba, Fyko sudah berada di samping Alvin.

"Woii, ngapain?, Wahh lu nguping yaa?" Tanya Fyko.
"E-enggak kok bang, tadi cuma lewat jadi keterusan deh. Tadi bahas Tentang Adik lo yang di taruhakan, emang taruhan apa?" Tanya Alvin.
"Kepo banget sih lo," jawab Fyko.
"Iya lah gue Calon istri nya Keysia, jadi berhak tau." Sinis Alvin.
"Yaudah kantin aja, gaenak disini." Fyko sudah tau kalo Alvin akan di nikahkan bersama adiknya Keysia.

Setelah itu, mereka berdua pergi ke kantin untuk membicarakan hal yang jadi pertanyaan bagi Alvin. Soal Keysia yang sedang jadi bahan taruhan.

Kini Fyko mulai bercerita kepada Alvin di sebuah kantin yang tak jauh dari gerbang sekolah.

"Jadi gini, Afga itu adalah ketua dari genk Yurix. Dia sama adik gue satu sekolah saat masih di SMK Putih Biru, saat adik gue pindah kesini, dia malah ikut pindah. Adik gue sebenernya gak tau Afga, dan dia tau adik gue, kayaknya sih mereka belum kenalan." Jelas Fyko.

"Terus soal Taruhan?" Tanya Alvin.
" Beberapa hari lalu Genk Yurix yang diketuai oleh Afga tawuran melawan Genk Vaghelaz, SMK sebelah. Dan mereka bertaruh, yang menang bisa ambil Keysia sebagai pasangan dari ketua genk tersebut. Dan disitu gue masih belum tau soal taruhan ini, sampai dimana ada seseorang yang ngasih tau gue bahwa adik gue dijadikan bahan taruhan. Gue gak terima, terus gue seret si Afga ke gudang dan gie tonjok." Jelas Fyko.

"Tenang, gue sekelas sama adik lo, jadi gue bisa jagain dia dari Afgan." Kata Alvin.
"Thanks"
"Btw adik lo gak sekolah?" Tanya Alvin.
"Enggak, lagi demam dia. Oh ya gue mintol ya jenguk adik gue dirumah, soalnya dia sendiri." Pinta Fyko.
"Ayah sama ibu kemana?" Tanya Alvin.
"Lagi di luar kota ada kerjaan."
"Gak papa gue berdua sama Keysia di rumah?" Tanya Alvin.
"Gimana sih kan lu calon istrinya."
"Oh iyaa"

Setelah lama berbincang, kini jam pulang sudah tiba. Dengan mengendarai si jackry, tibalah Alvin di rumah Keysia.

"Toktoktok..."
"Key, buka pintunya" teriak Alvin di
"Siapa ya?" Kini Keysia agak bingung siapa yang datang berkunjung ke rumahnya.

Tidak lama kemudian pintu pun terbuka, dilihat nya Alvin yang tengah berdiri sambil membawa beberapa bungkusan.

"Kak Alvin... " Seru Keysia.
"Eh,eh ini peyuk-peyuk ada apa ni?"
"Hehe maaf, habisnya aku kangen sama kak Alvin."
"Baru sehari doang, yaudah yuk masuk gue bawain bubur kesukaan lo, dan obat juga." Ajak Alvin kepada Keysia untuk masuk.

Bentar, ini yang tuan rumah si Keysia, kok si Alvin yang nyuruh masuk? Dasar Author kurang tidur.

Setelah selesai menyiapkan bubur yang dibawa Alvin tadi, kini dia tengah menyuapi Keysia. Dan setelah itu menyuruh Keysia agar meminum obat nya.

"Kok kak Al baik gini?, perhatian lagi. Padahal kan kita baru kenal."
"Kan gue mau jadi suami lo, gak boleh?" sahut Alvin.
"Oh iya calon suami. Bukan nya gak boleh, malahan aku senang kok ada yang perhatian gini sama aku." Kata keysia sambil memeluk Alvin.

"Key.."
"Kenapa kak?"
"Kamu jangan deket deket sama Afga ya, dia cowok gak bener." Saran Alvin.
"Eh make aku kamu nih sekarang" ejek Keysia.
"Hehe gakpapa kan sama istri."
Keysia hanya menggeleng heran.

"Kenapa dengan Afga kak?" Tanya Keysia.
"Udah nurut aja sama suami, kan kamu mau jadi istri aku, gak boleh deket sma cowok lain dong "
"Iya iya deh, gak akan deket sama cowok manapun kecuali kal Alvin.

"Bagus"
"Kak,"
"Kenapa"
"Pelukkk"
"Manja banget kalo lagi demam. Sini"
Kini mereka berdua tengah berpelukan, nyaman itu lah yang dirasakan keduanya.

"Ekhmmm.." tiba tiba Papa Bayu dan Mama Kinem bersiri di depan pintu dan melihat apa yang dilakukan putri dan calon mantu nya.
"Nikah nya di cepetin aja ya, biar cepet mesra mesra an kaya gini." Ledek Mama Kinem, sambil tertawa melihat keduanya. Papa Bayu pun ikut tertawa.

"Ehhh Om, Tante." Sapa Alvin agak malu.
"Papa Mama katanya pulang besok" kata Keysia.
"Gak jadi, kerjaan Papa udah beres semua, gimana keadaan kamu?"
"Udah mendingan Om" kata Alvin.
"Makasih ya udah jagain Keysia."
"Iya Om Keysia juga jadi tanggung jawab saya."
"Panggil kita ayah dan bunda aja, kan kamu calon menantu kami."
"Baik Yah, Bund. Oh iya kalau begitu Alvin pamit ya, udah mulai sore." Pamit Alvin.
"Iya hati hati di jalan, sampaikan salam ke bunda kamu." Titip Mama Kinem.
"Baik Bund, Alvin pamit Yah, Key aku pulang, kamu istirahat ya, besok kalo udah bisa sekolah, aku jemput."
"Iyaa Alvin, makasihh.."

Setelahnya Alvin pun pamit. Sebelum ke rumah dia Memutuskan untuk pergi sebentar ke tokonya untuk mengecek daftar pengeluaran dan penghasilan toko.
"Penghasilan bulan ini dua kali lipat dari bulan lalu, bulan lau dapet 69 juta, sekarang naik jadi 200 juta lebih, ditabung buat beli rumah nanti kalo udah nikah sama Keysia." Ucap Alvin.
Setelah nya dia langsung pulang karena merasa lelah.

MariposaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang