⁰⁰: Beginning

704 40 2
                                    

Malam itu begitu gelap. Karena sedang terjadi pemadaman listrik, lampu-lampu rumah dan jalanan padam. Menyisakan gelap. Tapi pemadaman listrik tidak selamanya buruk, lihatlah, gemerlap bintang terlihat sangat jelas di atas langit.

Cahaya kerlipnya menyinari langit malam yang gelap, bulan tampak bersinar terang. Galaksi berwarna keunguan terlihat, indah untuk dilihat.

Seorang pria ber kaos hitam keluar dari kamarnya menuju balkon, kepalanya mendongak menatap langit yang dipenuhi oleh bintang-bintang. Senyumnya mengembang.

Angin malam menerpa wajah dan rambutnya, dingin.

"Kamu ngapain diluar sih? Dingin tau, nanti sakit" seorang wanita cantik tiba-tiba datang ke balkon, berucap khawatir pada pria yang sedang asik menatap langit.

Pria itu terkekeh pelan, "sini deh. Liat langitnya, bagus banget" pria itu menarik tangan wanitanya hingga mendekat. Wanita berambut sepinggang itu mendongak, menatap langit yang ditaburi oleh bintang-bintang. Seperti sebuah lukisan indah.

"Bagus banget" ucapnya terpana, senyuman wanita itu mengembang. Pria itu juga ikut tersenyum, mengecup lembut kening wanitanya. Setelah itu kembali menatap langit, sambil merangkul pinggang wanitanya.

"Want to promise me?" Tanya wanita itu tiba-tiba. Pria itu menoleh menatap wanitanya, menaikkan sebelah alisnya. "Apa?"

"Janji sama aku, kalau kamu bakal selalu ada disini sampai anak kita ini lahir. Dan, selalu tersenyum seperti sekarang. Dalam kondisi apapun. I don't promise that i will always be by your side, karena aku tau persalinan aku ini bakal banyak konsekuensinya. Jadi aku harap, kalau aku gak ad-"

"Kamu ngomong apa sih?! Kamu bakalan terus hidup, sayang. Kamu gak bakalan ninggalin aku sama anak kita!"

"Shut! Aku belum selesai ngomong," wanita itu menaruh telunjuknya di depan bibir prianya. "Ini kan baru 'andai', sayang. Aku juga pengennya gitu, tapi semoga aja Tuhan denger ucapan aku sekarang dan mengabulkannya"

Pria itu terdiam, matanya menatap tepat manik mata teduh wanitanya.

"Kamu bisa pegang janji aku? Bakal selalu disini, buat jagain aku sama anak kita. Jangan jadi kayak dulu lagi, aku mau kamu berubah demi anak kita juga. Dan, jangan lupa selalu tersenyum. Aku suka banget ngeliat senyuman kamu, oke? Promise me?" Wanita itu mengangkat kelingkingnya, hendak melakukan pinky promise dengan prianya.

Pria itu terdiam sesaat, sebelum akhirnya menautkan kelingkingnya dengan kelingking wanitanya. Pria itu mengangguk sambil tersenyum, sebuah senyuman yang sangat meneduhkan.

"I promise you"

Wanita itu tersenyum, lantas memeluk prianya dengan erat. Menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang suami. Pria itu membalas pelukan wanitanya, mencium aroma tubuhnya yang menjadi candu. Tangan kekarnya bergerak untuk mengelus rambut panjang wanitanya.

"Kamu juga harus janji sama aku, kalau kamu gak akan pergi kemana-mana. Kita rawat anak kita bareng-bareng, ya?" Ucap pria itu.

"Soal itu cuma Tuhan yang tau. Tapi, aku bakal berusaha semaksimal mungkin buat itu. Buat kamu sama anak kita" balas wanita itu.

"I love you in every world" bisik pria itu. Wanitanya terkekeh pelan, "i love you too, ini every world" []

Haii! Jadi aku publish cerita baru! Semoga kalian suka ya sama alur cerita ini, dan semoga cerita kali ini gak nge-stuck ditengah-tengah. Pokoknya cerita ini harus bisa tamat.

Semoga suka ya sama permulaannya, tunggu update selanjutnya!

Doain ya guys.

Jangan lupa vote dan comment yaa! Ayo dukung semua cerita-cerita aku ya.

Thanks for the support! Love you guys! See u!


©CheeseTrap_

Crown' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang