"Our second home"
Black Eagle; rumah kedua bagi Langit dan tempat dia bersandar, berkeluh kesah. Tempat para orang-orang berbahaya, tapi memiliki ikatan keluarga yang begitu kuat.
Akibat insiden soal kekuasaan mempertemukan Langit dengan seorang gad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mama Starla pagi-pagi udah rempong karena Lesha yang tiba-tiba ngerengek ke dia, belum lagi harus nyiapin sarapan buat suami sama anak-anaknya. Pusing sendiri deh Mama Starla tuh kalau anak bungsunya udah ngerengek begini. Gak jelas alasannya.
"Adek kenapa sih? Diem dulu ya sayang, Mama mau masak dulu" ucap Mama Starla sambil menggendong Lesha, anak kecil itu malah menangis. Pengen pecah rasanya kepala Mama Starla tuh.
"Tante..? Lesha biar sama aku aja" tiba-tiba Alqya datang karena mendengar suara tangisan Lesha dan suara Mama Starla yang berusaha menenangkan anak bungsunya itu.
Wanita yang sudah termakan usia itu- tapi masih terlihat seperti anak muda, menoleh kearah Alqya. "Gak papa nih? Tante mau masak dulu soalnya, gak tau ini kenapa tiba-tiba Lesha jadi rewel"
"Gak papa kok Tan. Lesha, sini, sama kakak aja yuk?" Alqya merentangkan tangannya. Tapi Lesha malah bersembunyi dileher sang Mama, membuat wanita itu menggelengkan kepalanya.
"Adek sama Kak Iqy dulu ya? Mama mau masak, nanti adek gak makan loh" ucap Mama Starla berusaha membujuk anak bungsunya itu, sementara Alqya senantiasa menunggu agar Lesha mau digendong olehnya.
Lesha mengulum bibirnya, tangannya terulur kedepan. Alqya tersenyum senang, segera membawa Lesha menuju gendongannya.
"Lesha mau mewarnai gak? Kakak punya buku mewarnai loh!" Ajak Alqya, anak kecil itu menganggukkan kepalanya. Alqya segera membawa Lesha menuju ke kamarnya, dia seneng deh Lesha mau bermain bersamanya.
Ketika Mama Starla sibuk menata sarapan di meja makan, keempat anaknya beserta sang suami turun. Penampilan mereka sudah rapih.
"Ma, bantuin pakein dasi" ujar Papa Liam sambil menyodorkan dasi pada sang istri. Laut udah wanti-wanti ini ke Lingga, takutnya ada adegan tidak senonoh yang ditunjukkan oleh kedua orangtuanya itu.
Kalau mau bucin tau tempat dong!
"Makasih sayang" Papa Liam mengecup bibir istrinya sebentar, membuat Mama Starla melotot kemudian memukul pundak suaminya itu. "Kamu bener-bener ya! Ada anak-anak tau!"
Langit dan Loka memutar bola mata malas, emang gak tau tempat. Sementara Laut langsung nutup mata Lingga begitu adegan tersebut terjadi, kasian banget Lingga harus ngeliat hal itu.
"Alqya sama Lesha mana?" Tanya Langit. Gak lama kemudian, orang yang baru saja Langit tanyakan turun. Ikut bergabung ke meja makan.
"Sini, biar Lesha sama Tante aja. Kamu makan dulu gih" ucap Mama Starla, mengambil alih Lesha dari gendongan Alqya. Cewek itu mengangguk, kemudian duduk disebelah Loka.
"Oh ya, Mama sama Papa bakal pulang malem hari ini. Titip Lesha, ya, kalian jangan pulang kesorean" ucap Papa Liam. Loka menganggukkan kepalanya, "terus sekarang Lesha di titipin ke siapa?"
"Eca sama Tante sebelah!" Sahut anak kecil itu dengan cepat. Mereka mengangguk, memakan sarapan mereka dengan cepat. Kemudian bergegas menuju ke sekolah.