⁰⁵: Arclan Family

213 36 2
                                    

Pukul lima pagi, Vely dan Xera sudah rusuh membangunkan teman-teman mereka yang emang rata-rata kalau tidur itu kayak simulasi meninggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul lima pagi, Vely dan Xera sudah rusuh membangunkan teman-teman mereka yang emang rata-rata kalau tidur itu kayak simulasi meninggal. Susah banget di banguninnya, capek.

Sementara Naomi, Caca, dan Feli sedang berkutat di dapur untuk memasak sarapan. Karena pukul tujuh nanti mereka sudah harus kembali ke Indonesia. Tidak bisa berlama-lama di Italia, karena ujian akhir akan segera menanti.

Vely mengetuk pintu kamar si kembar L, "kembar! Ayo banguun! Kita mau pulang, cepetan!" Mahasiswi yang sedang sibuk skripsi-an itu menggedor lagi kamar Langit dan Laut. Sampai akhirnya salah satu dari mereka membukakan pintu.

"Hayo melek buruan! Kita mau berangkat nih" seru Vely sambil menjentikkan jarinya di depan muka Laut. Cowok itu mengucek matanya, berusaha sekuat tenaga untuk membuka kedua bola matanya yang kayak dikasih lem. Susah banget buat dibuka.

"Iya iyaa.. bentar lagi turun kok" sahutnya dengan suara serak. Vely mengangguk, beranjak pergi untuk membangunkan adik-adiknya yang lain. Laut kembali masuk kedalam kamar, menggoyang-goyangkan tubuh Langit dengan brutal.

"Bangun buruan! Kita mau balik lagi ke Indo, heh! Anjir punya kembaran kebo banget heran" Laut menarik-narik tangan kembarannya, berharap bahwa Langit akan segera bangun.

"Bentar, 5 menit"

"Apaan tuh 5 menit, gaada! Ayo buruan! Nanti kita digetok Kak Vely kalau gak turun. Pokoknya gue kelar mandi lo kudu bangun, atau nggak gue laporin Mama" ancam Laut sambil menunjuk Langit yang masih belum membuka matanya. Cowok itu segera berjalan menuju ke kamar mandi.

Langit mendudukkan dirinya di pinggir kasur, berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat.

"Dasar ngadu-an" cibir Langit. Cowok itu mengambil ponselnya yang terletak diatas meja, sekarang udah jam 05.10. Langit meregangkan otot-ototnya, kemudian beranjak untuk membuka gorden. Masih rada gelap.

"Lang, gue udah nih" ucap Laut yang baru saja keluar dari kamar mandi. Langit mengangguk, "kenapa sih buru-buru amat ke Indonesia nya? Lagian naik helikopter pribadi ini"

"Yang ada kita di lemparin teflon sama Mama gara-gara bolos lagi" sahut Laut, menyisir rambutnya ke belakang. Langit mengangkat kedua bahunya, berlalu begitu saja masuk ke kamar mandi. Laut mendelik, memilih untuk keluar kamar dan menuju ke ruang makan.

"Habis ini langsung ke sekolah ya?" Tanya Dev sambil memakan sarapannya, ada gitu ya sarapan jam 5? Adain aja udah.

"Ya mau gak mau, soalnya bentar lagi ujian akhir. Bolos lagi udah deh, di tendang gue sama emak gue" sahut Java sambil meminum teh hangatnya, sontak membuat yang lainnya tertawa.

"Nanti gue ikut turun ya," ucap Galang. Gama menoleh, keningnya berkerut "hah ngapain? Mau jadi anak SMA lagi lo bang?"

Galang menggeleng, "kagak lah! Gue udah skripsi an ini, yakali mau balik lagi. Gue cuma mau liat Kenzie aja, kangen soalnya"

Crown' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang