Di Bawah Langit Senja
Happy reading
Jangan lupa vote Dan comment ok...Dibantu para pelayan, Jessica menyegarkan tubuhnya dengan berendam di air hangat nan harum. Awalnya dia merasa risi saat para pelayan itu mengawasi dan melayaninya ketika mandi sekalipun, namun lambat lain dia mulai membiasakan diri dengan kehidupan barunya.
Aroma Mawar menyeruak menggelitik Indra penciumannya, rasa lelah hilang begitu saja saat perlahan hangatnya air dan aroma menenangkan itu menghipnotisnya.
Salah satu pelayan bertugas menggosok tubuhnya dengan Scrub halus berbau sama, sedangkan yang satunya membersihkan kaki dan tangannya.
"Sudah cukup, kalian bisa keluar," titahnya.
Para pelayan itu langsung pergi, meninggalkan Jessica yang masih hanyut dalam kenyamanan yang selam ini dia impikan.
Jessica pikir, kehidupan seperti saat ini hanya akan jadi angan-angan saja, siapa sangka justru semuanya dia dapatkan meski harus merelakan kebebasannya.
Netranya menatap senja dari balik kaca. Burung-burung beterbangan kembali menuju sarang, sedangkan sang Surya seolah sedang menyanyikan lagu pengantar tidur untuk dirinya sendiri yang hendak terbenam.
Saking asyiknya menikmati sore yang indah, Jessica bahkan tidak menyadari sepasang mata sedang memperhatikannya dengan senyum tipis. Dia berjalan mendekat seraya menanggalkan satu persatu pakaiannya.
"Aarrgh!" pekiknya saat pria itu masuk secara tiba-tiba ke dalam Bathtub dan memeluk tubuhnya.
"Rupanya kucingku terlihat lucu jika terkejut," godanya.
"Astaga, harusnya kamu ketuk pintu dulu," protes Jessica.
"Ini rumahku, untuk apa mengetuk pintu?"
Jessica berusaha melepas tangan alex yang mulai bergerilya, menyentuh halus tubuhnya, terasa bagai sengatan halus sampai dirinya tidak sadar bahwa tubuhnya secara refleks merespons.
"Su-sudah, hentikan."
"Tapi tubuhmu berkata lain, kan?"
"Itu karena ka-kamu terus melakukannya."
Alex tersenyum tipis saat melihat wanitanya menahan diri darinya. Pipinya memerah dan deru napasnya sedikit memburu. Dihentikannya serangan itu, lalu berali pada pinggang ramping Jessica lalu memeluknya erat.
"Diamlah, atau aku akan memakanmu sekarang juga."
Mereka mencoba menikmati senja dalam hangatnya air yang merendam sebagian besar tubuh mereka. Wanita yang selama ini membuatnya kesana-kemari seperti orang gila sudah berada dalam pelukan, memangnya apa lagi yang dia harapkan?
Dia menatap Jessica yang tengah memunggunginya seraya menatap ke luar jendal. Alex heran, sebenarnya apa yang spesial darinya sampai hati membuat dia sulit untuk
lupa?Menemukan kembali wanita yang jauh lebih cantik dan menggoda terlalu mudah baginya, tapi bayang-bayang pergumulan malam itu terus mengganggunya selama 3 tahun ke belakang.
Alex sempat berpikir, mungkin alasan terbesarnya adalah rasa penasaran. Wanita mana pun berebut ingin tidur dan menjadi wanitanya, tapi Jessica saat itu malah pergi melarikan diri dan membuatnya kesal.
Menjinakkan hewan liar memang sangat menyenangkan-pikirnya.
Alex menciumi tubuh Jessica sampai dia menggelinjang kegelian. "Tubuhmu wangi," bisiknya.
"Terima kasih. Tapi, tolong hentikan itu, geli."
Bukannya berhenti, Alex malah semakin gencar menciumi setiap inci kulit Jessica, terutama bagian yang sensitif.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEXICA ✓ (HIATUS)
Random[SEBELUM DI BACA DI FOLLOW DULU YA!!!] HIATUS!!! WARNING 21+!! "Tanda tangani kontrak ini, lalu jangan pernah berpikir untuk melarikan diri lagi dariku," ucap Alex sambil menyodorkan selembar kertas berisi kontrak yang Jessica minta sebelumnya. Gadi...