TERLANJUR SUDAH
HAPPY READING
JANGAN LUPA KOMEN AND VOTEJessica berusaha mengatur napasnya. Dia merasa grogi saat melihat banyak orang dan beberapa wartawan bersiap di luar gedung tempat pesta berlangsung.
"Masih grogi?" tanya Alex.
"Tentu saja. Ini pesta terbesar yang aku hadiri, ditambah lagi datang sebagai partner mu.”
Alex tersenyum tipis. "Besar katamu? Ini lebih mirip seperti pesta ulang tahun malah.”
"Cih! Aku tahu kau kaya, Tuan Al. Tapi, kurangi sedikit saja keangkuhanmu itu di hadapan
ku.""Ha ha ha, aku berniat sedikit menghiburmu agar tidak gugup. Sudahlah, anggap saja hanya ada kita berdua di sana."
"Sayangnya aku tidak bisa begitu.”
Alex menunjuk ke arah luar. "Lihat para wartawan itu, jika nanti mereka mengelilingi dan mewawancarai mu, anggap saja mereka seperti nyamuk yang berdengung."
Jessica terkekeh. “Apa tidak bisa kau berikan perumpamaan lain pada manusia? Astaga ...."
"Aku pandai memberikan perumpamaan dengan hewan, lebih mudah dipahami, bukan?"
"Sudahlah, cukup. Aku akan melakukan perumpamaan sendiri."
Jessica kembali mengatur napasnya, mereka tidak bisa berlama-lama di dalam mobil karena pasti akan menimbulkan pertanyaan para pemburu berita di luar.
"Aku sudah siap."
"Good girl."
Alex menggenggam tangannya, lalu menuntunnya menuruni mobil. Seketika saja para wartawan mulai bersiap mengambil beberapa foto dari orang ternama yang selalu ditunggu beritanya di kalangan para pesohor.
Namun, yang menarik perhatian mereka malam ini bukan hanya kehadiran Alex di pesta rivalnya, melainkan kehadiran wanita baru di sisinya- Jessica.
Mereka mulai berusaha mencari tahu sosok Jessica, melayangkan banyak pertanyaan namun tidak ada satu pun yang Alex dan Jessica jawab.
Jessica mungkin sudah terbiasa, tidak ada sedikit pun rasa canggung. Berbanding terbalik dengan Jessica, wanita itu berusaha menahan tubuhnya yang gemetar dengan bergelayut manja pada Alex.
"Kau mau menunjukkan hubungan kita dengan sangat jelas pada mereka, ya?" bisik Alex.
"Bu-bukan begitu. Aku grogi, kakiku saja sampai gemetar," terangnya.
Seseorang wartawan mencoba agak mendekat, lalu mengarahkan lensanya pada Jessica, lalu dia kembali mengulang pertanyaannya mewakili para pemburu berita lainnya, "Boleh kenalkan siapa gerangan Nona ini, Tuan Al?”
Pria itu terus mendesak bahkan nyaris mendorong para ajudan yang melindungi Jessica. Alex semakin berang saat mendapati salah seorang diantaranya bahkan mengarahkan lensa mereka terlalu fokus pada Jessica.
Tanpa aba-aba, Alex langsung mendaratkan satu kecupan pada bibir Jessica, meninggalkan bekas lipstik yang menempel di bibirnya.
"Dia wanita dari Alex Adiwijaya, jelas bukan?"
Jessica terpaku, dia tidak bisa berkata-kata setelah dicium di hadapan banyak orang.
"Ayo, kita masuk," ucap Alex seraya menggandengnya memasuki gedung, meninggalkan para wartawan yang masih berusaha memotret dan mewawancarai mereka.
Meski tidak berhasil mendapat banyak informasi kembali, semuanya terlihat senang karena mereka memiliki bahan berita utama untuk dimuat keesokan harinya menghiasi berita pertunangan dari anak pesohor lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEXICA ✓ (HIATUS)
Random[SEBELUM DI BACA DI FOLLOW DULU YA!!!] HIATUS!!! WARNING 21+!! "Tanda tangani kontrak ini, lalu jangan pernah berpikir untuk melarikan diri lagi dariku," ucap Alex sambil menyodorkan selembar kertas berisi kontrak yang Jessica minta sebelumnya. Gadi...