Be a Friend

1.2K 58 6
                                    

Estell membalikkan tubuhnya. Bekas air mata yang jatuh di pipinya ia hapuskan. Kedua sudut bibirnya ia paksakan tertarik ke atas hingga membentuk sebuah senyuman yang terkesan dipaksa.

Feri mendekatkan tubuhnya pada Estell. Ia menatap gadis itu dengan miris. "Lo nggak apa-apa?" tanya Feri sangat hati-hati.

Estell pun mengangguk pasti, menambah senyum paksaan di wajahnya, yang sangat terlihat jelas oleh Feri.

"Gue gak percaya!" sahut Feri seraya melirik Estell yang kini menatapnya.

"Gue yakin pasti hati lo sakit..." katanya lagi sedikit terpotong. Lalu menatap balas tatapan Estell.

"Tapi lo tenang aja, karena gue bakal buat hati lo nggak sakit lagi! Gue bakal menghibur lo malam ini! Sampai hati lo tenang lagi dan ceria lagi. Dan tentunya bikin lo naksir sama gue dan lupain tuh sepupu gue yang bodoh." seru Feri penuh semangat, ditambah penekanan pada kalimat terakhirnya sembari tersenyum jahil pada Estell.

Estell hanya tersenyum kecil melihatnya. "Terlalu pede." sindir Estell masih dengan senyumnya. Membuat Feri ikut tersenyum. Akhirnya gadis di depannya ini bisa tersenyum tulus juga.

"Ya udah, ayok ikut gue! Kita akan menghabiskan malam ini dengan main ke taman hiburan." seru Feri dengan girangnya. Lantas menarik Estell menuju motor Doni.

"Eh tapi gimana si Doni? dia kan lagi otw ke sini." cegah Estell mengingat kalau mereka sudah berjanjian di sini.

"Udah tenang aja. Ntar lo sms aja dia, bilang ke Doni biar besok aja balikin mobilnya. Soalnya besok gue bakal jemput lo di sekolah." sahut Feri lagi membuat Estell mengerutkan keningnya.

"Kenapa? Nggak boleh gue jemput lo?" tanya Feri.

"Nggak apa-apa sih. Asal gak ada maksud tersembunyi dibalik kebaikan lo ini."

Feri mendesih kecil. Ditatapnya Estell lekat-lekat. "Yah memang ada maksud yang tersembunyi. Tapi lo udah tau kok, karena maksud tersembunyi gue adalah buat lo jadi suka sama gue. Dengan cara menjadi teman lo lebih dulu. Dan gue yakin, setelah lo udah tau gue yang sebenarnya, lo bakal kelepek-kelepek deh sama gue " tutur Feri membuat Estell lagi-lagi menahan tawanya.

"Ya ya ya terserah lo aja deh..." ujar Estell, menyerah dengan perkataam Feri yang masih tetap kekeuh membuatnya suka dengan cowok itu.

"Ya udah kita jalan sekarang!! Lo jangan lupa pegangan sama gue karena malam ini gue mau ngebut!!" seru Feri langsung menancap gas motornya.

Mereka pun akhirnya keluar dari pelataran sekolah, kemudian menerobos jalan raya di malam hari. Tak henti-hentinya Estell dibuat tertawa dengan guyonan Feri selama di motor. Seketika masalah tadi pun terlupakan sejenak.

Ia jadi merasa beruntung. Kehadiran Feri telah membuatnya melupakan masalah yang belum pernah sama sekali menimpa dirinya, yaitu patah hati pada cinta pertama. Jika diingat-ingat, betapa bodohnya dia sudah berani suka dengan aktor keren macam Ferdin. Okelah awalnya hanya suka sebagai fans sama dia, tetapi liat sekarang? Ternyata perasaannya sebagai fans berubah menjadi perasaan sebagai cewek.

Estell segera menghilangkan bayangan Ferdin yang melintas dipikirannya. Matanya pun ia tujukan pada jalanan di sekelilingnya. Sedikit terpejam, ia merasakan hembusan angin yang sejuk. Sampai akhirnya Feri memperlambat laju motornya.

"Kita sampai!!!" seru Feri tepat di depan pintu masuk dufan.

Estell mengembangkan senyumnya. Sudah lama sekali ia tidak datang ke sini sejak liburan kelulusan SMP dulu. Rasanya ia ingin kembali bernostalgia mengingat liburannya dengan teman SMP-nya. Betapa indahnya saat masa itu. Saat sebelum ia ngefans banget sama Ferdin dan tentunya akhirnya patah hati lantaran rasa fans-nya berubah menjadi cinta.

Actor in My SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang