Rasa Suka

1.1K 69 16
                                    

"Jadi si Ferdin ngomong gitu?" tanya Feri setelah Estell mengajaknya ketemuan.

Estell pun mengangguk cepat. "Kenapa ya dia ngomong gitu?" tanya Estell gantian.

"Kan udah gue bilang, dia tuh udah suka sama lo!"

"Nggak mungkin!! Gue tau banget kalau dia masih suka sama Regin. dan Regin pun juga suka sama Ferdin.

"Regin suka sama Ferdin?" Lagi-lagi Estell mengangguk.

"Karena itulah, gue gak mau sahabat gue sakit hati kaya gue gara-gara Ferdin.. mana gue pula yang ngedekin mereka. Masa nantinya pas Regin udah suka sama Ferdin, gak taunya Ferdin suka sama gue. Gak enak banget kan."

Feri tertawa kecil melihat penuturan Estell. Dia memang tau kalau Regin menyukai Ferdin. Tapi rasa itu sudah menghilang menjadi rasa suka terhadap teman biasa. Bukan yang lain. Terlebih saat tahu kalau si Estell juga menyukainya. Dia lebih memilih mundur daripada harus ribut dengan cewek baik seperti Estell.

"Tapi lo masih suka kan sama dia?" tanya Feri membuat Estell diam membeku. Namun sesaat kemudian menggelengkan kepala.

"Yang bener?" tanya Feri lagi.

"Iya.. Gue gak suka lagi kok sama dia." bohong Estell.

Benarkah? Coba gue tes!, ujar Feri dalam hatinya.

"Kalo gitu..." Feri menggantungkan kalimatnya.

"Lo mau jadi pacar gue?" lanjutnya membuat Estell yang dari tadi sedang menunggu kelanjutan kalimat Feri menjadi membulatkan mata.

"Gue tau lo masih belum menganggap gue lebih dari sahabat lo. Tapi gue pun gak bisa terus menganggap lo hanya sebagai sahabat karena gue bener-bener suka sama lo." jelas Feri.

"Dan rasa suka gue sama lo lebih dari Ferdin suka sama lo."

Estell masih terdiam. Apa benar Ferdin sudah menyukainya? Alangkah senangnya dia kalau itu benar. Tetapi bagaimana dengan Regin? Gadis itu juga menyukai Ferdin. Dia tidak mau menyakiti hati Regin. Dia tidak mau menjadi musuh dalam selimut yang mulanya mendekatkan mereka tetapi ujung-ujungnya menikung orang yang disukai Regin.

Melihat Estell yang hanya diam, Feri jadi menarik sudut bibirnya. Ia yakin kalau gadis di sampingnya tengah berbohong.

"Jadi gimana? Mau jadi pacar gue?" tanya Feri lagi memastikan apakah Estell berani menerima perasaan dari dirinya ini.

"Gue mau..."

-------------

Ferdin memukul keras meja sekolahnya, membuat teman-temannya kaget tersentak. Tangannya mengepal dengan kuat. Apa yang ia baca di berita memalui ponsel membuat ia tercengang.

Padahal baru kemarin Feri dan Estell resmi pacaran, tetapi dengan cepatnya berita itu menyebar.

Mungkinkah ini hanya gosip?

Apa benar gadis itu sudah tidak menyukainya? Kenapa rasanya nyeri sekali? Terlebih saat tau dia benar-benar lebih memeilih sepupunya.

Ya, meski sebelumnya tahu kalau Estell memang sudah menyukai Feri, tetapi ia masih berharap kalau apa yang digosipkan mengenai gadis itu masih menyukainya benar adanya. Ia benar-benar masih mengharapkan itu.

Tak lama kemudian Estell pun datang. Wajahnya terlihat biasa saja. Tidak seperti kebanyakan cewek yang kalau baru pacaran pasti akan senyam-senyum.

Ferdin pun lantas menarik tangan gadis itu.

"Aww.. sakit." ringis Estell merasakan cengkraman kuat tangan Ferdin menariknya keluar kelas.

"Itu cuma gosip kan?" tanya Ferdin dengan mata menatap lekat di manik Estell.

Actor in My SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang