Patah Hati

1.1K 67 1
                                    

Estell mengerjapkan matanya. Nyeri akibat telat makan masih terasa sampai sekarang. Ringis sakit pun tak dapat ia tahan. Ada rasa kaget menyerang dirinya saat sebuah tangan menyentuh punggung tangannya. Perlahan matanya pun mulai terbuka, menampakkan sosok cowok yang belum pernah ia lihat. Cowok itu terlihat keren. Sangat keren. Dan sekilas ia terlihat seperti Ferdin.

"Siapa lo? dan... di mana gue?? Kenapa gue bisa ada di sini? Terus baju gue... ya ampuuunn siapa yang gantiin baju gue?? Elo ya?! Iya pasti elo?! Ayo ngakuuu!!" pekik Estell dengan berbagai pertanyaannya yang jelas membuat cowok tampan di depannya terkikik.

"Wow wow wow.. santai santai. Gue Feri, sepupu Ferdin. Hmm lo lagi di rumahnya Ferdin. Dan soal baju lo, itu digantiin sama Mbok Siti, bukan gue. Jadi lo tenang aja, oke?" ujar Feri menjawab semua pertanyaan Estell dengan senyuman, yang bisa dibilang gak kalah keren dengan Ferdin.

"Sepupu Ferdin?" tanya balik Estell yang langsung dijawab anggukan oleh pemuda itu.

Tak heran sih kalau cowok di depannya itu sepupu Ferin, toh mereka sama tampannya. "Kenapa senyum-senyum, ada yang aneh sama wajah gue?" tanya Estell melihat Feri yang terus tersenyum padanya. Ia juga langsung memegang wajahnya, memastikan apa memang ada sesutu di wajahnya hingga membuat cowok di depannya terus tersenyum.

Cowok itu lagi-lagi hanya tertawa. "Nggak kok. Wajah lo gak aneh kok. Malah menurut gue, wajah lo keliatan cantik." jawabnya, jelas membuatnya ternganga. Baru kali ini ada cowok menyebutnya cantik. Ini sebenarnya kupingnya yang budek atau mata cowok ini yang juling ya?

"Hahaha..." tawa Estell terdengar dipaksa.

"Ketara banget kalo elo cowok penggombal! Udah minggir! gue mau nemuin bebeb gue." sambung Estell terdengar sedikit ketus tapi justru inilah yang disukai yang disukai pemuda itu.

"Bebeb? Siapa sih bebeb lo hmm?? Udah deh.. mending putusin itu bebeb lo, pacaran deh sama gue." kata cowok yang menurut Estell sedikit geser. Ia juga menghalangi Estell dengan tangan direntangkan.

"Aaah!! Awas Feriiii!!" teriak Estell membuat Feri menutup telinganya.

"Eh ada apaan nih? Estell, lo ngapain sih teriak-teriak?! Berisik tau!" omel Ferdin begitu memasuki kamar yang sedang ditempati Estell.

Estell pun langsung berhambur ke Ferdin.

"Nggak usah peluk-peluk deh." sergah Ferdin membuat Estell mengerucutkan bibirnya.

"Hei Fer, what's up bro??" seru Feri menghampiri Ferdin.

"Heh curut, apa yang lo lakuin sama nih cewek sampe teriak gitu?" tanya Ferdin tanpa menggubris sapaan sepupunya itu. Feri terkekek kecil lantas melirik Estell dengan senyum genitnya.

"Bukan apa-apa kok. Cuma nyuruh dia mutusin pacarnya." sahut Feri santai.

"Eh tapi tunggu..." katanya lagi teringat akan sesuatu.

"Tadi dia bilang, mau nyamperin cowoknya, dan dia sekarang nyamperin lo. Berarti cowoknya dia itu elo Fer?" sambung Feri dengan tatapan intens.

"Enak aja! Masih single nih gue!!" kata Ferdin.

Feri hanya mengangguk-angguk kepala. Tetapi sekali lagi ia melirik Estell. "Bilang aja lo masih nunggu si Regin, Fer." celetuk Feri asal-asalan tak sadar kalau cewek yang dari tadi diliriknya menatapnya penuh pertanyaan.

"Regin? Maksud lo Andria Regin yang main drama baru bareng kita?" tanya Estell. Feri pun mengangguk.

"Oh iya gue lupa, pasti lo belum tau ya? Oke gue ceritain!" kata Feri sejenak menarik nafasnya.

"Jadi Ferdin dan Regin tuh selalu main drama atau film bareng. Mereka juga jadi lebih dekat karena itu. Sampai-sampai si aktor keren ini falling in love with her tapi sayangnya itu cewek kaga peka-peka." tutur Feri menjelaskan secara singkat.

Actor in My SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang