Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada akhirnya, ia memilih untuk menetap di pemberhentian Subway. Duduk menyantai di bangku tunggu, dengan lamat menyesap susu kotak merek Janc—
Tadi, ia sempat melihat anak kecil yang merengek meminta dibelikan sesuatu. Anak kecil itu menunjuk nujuk pria bersurai [h/c] , lebih tepat nya menunjuk susu kotak yang ia minum.
Ibunya menolak lalu memarahi anak kecil itu, dalam hati [M/n] tertawa setan, 'Mampus, ' .
Tetap saja, mood nya sudah terlanjur menurun. Bahkan orang orang lalu lalang menjauh karena aura mencekam keluar dari tubuh nya, dia mah tidak peduli.
" Kusut amat tuh muka, " Suara mengalun dari samping nya, sontak saja ia menoleh untuk melihat.
Figur perempuan—atau laki laki?.. menatapnya, dan meminum susu Hilo. Yah, agak pendek dianya.
Sejenak, hening melanda. Sosok disampingnya sibuk meminum susu hilo, begitu pula [M/n] sibuk dengan susu Jancu—Dancow nya.
" Dari departemen penerbit buku ya?, " [M/n] bertanya memecah keheningan, bisa dilihat dari baju kasual orang itu sih.
Orang itu tetap bungkam, hanya mengangguk sebagai jawaban. [M/n] mendengus geli lalu berkata, " Kayak nya ga laku deh "
" Huh?! "
Jangan salah kan dia, kan hanya firasat. Novel Bl/yaoi memang banyak yang berhubungan dengan korea, tapi tidak semua pembacanya dari korea.
" Dasar. Padahal nyuri ide, di ubah ke novel bl lagi, " [M/n] menatap nya dengan wajah masam, yang ditatap hanya menampakkan semburat merah karena malu.
" S–suka suka aku lah..! Aku yang nulis kok! " Ia dengan cepat menepis perkataan [M/n] . Ia memang memiliki ide yang sama seperti novel lain, tapi anggap saja itu sebagai sumber inspirasi ya?
Mulut nya terbuka, namun tertutup kembali. Pasalnya, stasiun yang tadinya terang akibat lampu, sekarang sudah gelap gulita.
