Chapter 18 : Waktu pengadilan. (2)

385 74 1
                                    

Di atas daratan ada banyak monster tingkat tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di atas daratan ada banyak monster tingkat tinggi. Mungkin karena skill milik gilyoung, mereka terpaku dan membuat tanah yang diinjak [m/n] bergetar. Dokja maju untuk memeringati gilyoung, memerintahkan nya untuk tidak mengaktifkan skill nya untuk sementara.

' salah salah, jadi mayat ' [m/n] masih melirik keatas, tanah yang diinjak nya sudah berhenti bergetar. [M/n] masih termenung. Kalah saja dokja tidak menggenggam tangan [m/n] , dia pasti akan tertinggal.

Alasan [m/n] termenung?

Flashback;

[ Kau semangat sekali ya... ]

Dokkaebi berbulu hitam itu menatap [m/n], sedangkan yang dikomentari tidak memprotes dan masih sibuk dengan urusannya.

" Aku mau bertanya, " [M/n] menelan gigitan nya, ia juga melihat dokkaebi Biryuu itu menunggu pertanyaan nya. " Apa kau kenal dokkaebi bernama bikyung? "

Biryuu sedikit tersentak, namun ia tampak berpikir.

[ Kenal... ]

[ Dia menjalani hukuman ]

" Hukuman? "

[Ya.. ]

[Dia tidak sengaja memecahkan barang berharga milik dokkaebi, jadinya ia kena hukuman]

Flashback off.

' perkara barang anj— ' [m/n] memaki dalam hati. Menurutnya, dokkaebi bernama bikyung itu berguna. Mungkin hubungan nya bisa seperti hubungan dokja dan bihyung.

Sementara [m/n] yang sibuk dengan pikiran nya, dokja mempererat genggaman tangan nya. Pikiran pikiran aneh masih berkecamuk dalam benaknya, pasal saat ia bertarung dengan penjaga kegelapan.

Pada saat itu, tangan [m/n] benar benar panas. Bukannya dia tidak suka kehangatan, tapi panas tangan [m/n] seperti panas api neraka. Walau ia belum merasakan api neraka secara langsung.

Dan juga, tato tadi terlihat asing. Selama bertahun tahun membaca seuntai kalimat demi kalimat, dokja tidak pernah mendapat informasi tentang tato itu. Dokja pernah mencoba 'Character list' dengan [m/n] , dan kalian tau apa hasilnya?

Informasi karakter

Nama: [m/n] [l/n]
Umur: 27 tahun
Sponsor: tidak ada
Evaluasi: 3##0#!!

Yap, cuman itu. Itu agak berbeda dengan karakter list dengan yang lain, dan dokja cukup kebingungan dengan itu.

Bzztt!

[ Haha semuanya! ]

Suara familiar itu menghancurkan dunia pikiran nya. Dokkaebi bihyung tampak melayang dengan gemerlap gemerlap semangat.

[ Apa kabar kalian selama tidak ada aku? ]

Bihyung mengedipkan satu matanya, membuat [m/n] dan kutukan tak kasat mata itu mengernyit jijik.

' sksd anjirr '

*****

" Apa oppa akan kembali?... " Murung gadis kecil itu. Sang kakak laki laki mengusap surai Blonde kusam milik nya lembut, " Bersabarlah, mungkin dia sedang diperjalanan... "

Gadis kecil itu tambah murung, walau ia mengangguk menyetujui perkataan kakaknya. Mereka berdua sesekali melirik kerumunan, merasa kasihan dengan raut panik pengungsi stasiun geumho. Biaya hidup memang dilaksanakan secara mendadak, untungnya mereka berdua memiliki koin yang cukup.

Tak!

Kerikil kecil terlempar, membuat suara dentuman nyaring. Itu dari rel kereta didepan mereka, mereka pun menatap kegelapan dengan tatapan terkejut.

" H–hhiiihh! Jangan bilang kalau ada monster?! " Gadis kecil itu bersembunyi dibelakang tubuh kakaknya, sang kakak pun menelan ludah dan memegang bahu adiknya pelan.

" Enak saja! " Suara itu familiar, membuat perasaan bergejolak di dada kedua anak kecil itu " Tampan begini dibilang monster! " [M/n] membusungkan dadanya, bibir nya tertarik kebawah karena merasa tersinggung.

[M/n] yang melempar kerikil, nampak karena ada batu batu kecil ditangan nya.

" Seperti yang ku janjikan! " [M/n] mengeluarkan 2 kaki tikus yang sudah masak ke depan wajah kedua anak kecil itu, ia tersenyum lebar saat melihat binaran dikedua mata mereka.

Dokja dan yang lainnya naik kembali ke lantai stasiun, sedangkan [m/n] duduk direl kereta api sambil menatap kedua anak kecil didepan nya.

" Ah iya, siapa nama kalian? " [M/n] mencoba membuka komunikasi. Gadis kecil didepan nya menelan daging kaki tikus, ia menatap [m/n] dengan aura bunga–bunga.

" Nama ku Ahn Aecha! " Ucap nya semangat. ' pasaran, tapi cocok ' pikir [m/n].

" Aegea, ahn Aegea. Terdengat aneh, itu lah nama ku... " Sang kakak laki laki mendengus pelan. [M/n] tertawa geli, ia beranjak tak lupa mengelus surai mereka lembut.

Saat [m/n] kembali naik ke peron (?) , situasi dokja yang dikepung yang pertama kali ia lihat. Ia dengan perlahan maju kedepan dokja, mengayunkan Cursed sword nya.

[ Skill eksklusif 'Dark cursed' lv.??? diaktifkan! ]

Ia mengayunkan pedang yang di kelilingi cahaya hitam itu, memotong tangan pria yang hendak melukai ukeny— dokja.

Pria itu terkapar, berteriak karena rasa sakit yang amat mendalam. Semua orang terkejut, lebih terkejut saat melihat darah pria itu menjalar naik dan berubah menjadi hitam.

" Kalian tau... "

Suara nya terdengar dingin, tsujira pun sadar kalau itu bukan suara [m/n]. Mata [e/c] nya menerang, menatap kerumunan dengan horror. Bukan hanya itu, tato hitam dibawah kelopak mata [m/n] tampak berkedut. Dan itu terbuka, membuat mata ke–4 dibagian sudut mata [m/n].

" Manusia itu menyedihkan... "

.
.
.
.
.

" Untung aku bukan manusia "

.
.
.
.
.

Aecha: nyom nyom, oppa [m/n] terlihat mengerikan, nyom nyom..

Aegea: telan dulu, cha...

[M/n] *kutukan : jir, gw kok mau mau aja disuruh jaga ni dua anak ya...




𝐈 ,, KING OF CURSED. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang