Chapter 22: Pemilik Gedung. (2)

402 69 1
                                    

"Hadeh, untung sayang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hadeh, untung sayang"

_____________________

"Ra, nitip Aegea bentar," ucap [m/n] menyerahkan Gea ke Tsujira. Tsujira menghela nafas kasar, "bukan nya kau selalu membuat ku menjadi pengasuh pribadi mu?," gumam nya menatap punggung [m/n] yang menerjang kerumunan bersama Kim Dokja.

[M/n] segera mendekati Lee gilyoung yang terduduk di lantai stasiun yang kotor, menatap tajam pria yang jongkok di depan ana— Lee gilyoung. Pria itu menyadari ada seseorang dari bayangan figur yang menjulang keatas, langsung saja mendongak melihat sang pelaku.

"Oh? Apa ini? Kau punya wali rupanya?," ucap pria itu menatap wajah [m/n] yang sudah kelewat masam, begitu pula menatap Kim Dokja yang berada disampingnya. Lee gilyoung beranjak dan memeluk kaki Kim Dokja, pria itu ikut berdiri dengan tatapan yang masih beradu dengan [m/n].

"Kalau gitu, walinya yang... harus membayar 500 koin kan?," kata pria itu dengan smirk yang menurut [m/n] sangat menjijikkan. "Tch," [m/n] bersedih ringan. 500 koin? Heh, dia pikir [m/n] tidak mampu apa? . Walau mendapatkan konstelasi yang sering membuatnya mandi koin, ia tidak tau apa yang harus digunakan, jadinya koin itu menumpuk sebagai kebutuhan penting.

Dia bisa saja menghabiskan koin nya untuk membeli racun di kantong dokkaebi, hanya untuk melihat pria didepan nya mati.

"Mana Athania?," tanya [m/n] secara tiba tiba. Pria didepan nya mengerjap, lalu berkata, "huh? Untuk apa kau mencarinya?," jawab nya dengan nada mengejek. [m/n] menutup matanya, lalu membuka nya kembali dengan ke–4 matanya.

"Ku bilang, mana athania sialan itu?," ucap [m/n] dengan dingin. Pria itu goyah, belum pernah melihat manusia dengan 4 mata sekaligus. Begitu pula dengan Kim Dokja, tersentak saat melihat wajah [m/n] yang mengeras.

"Kenapa kau meminta uang? , bukannya stasiun chungmuro itu fasilitas publik?," Kim Dokja menarik tangan [m/n] dengan pelan, giliran dia untuk mengambil tindakan. Pria itu agak lebih santai saat [m/n] sudah ditarik mundur, "haha, itu 8 hari yang lalu," katanya.

"Sekarang sudah bukan," ucap pria itu dengan penuh penekanan.

"Oke, aku akan bayar. Tapi aku akan memberikan nya langsung," ucap Kim Dokja menatap lekat pria didepan nya, "apa?" Beo pria itu kebingungan.

"Kau kan bukan gong pildu," kata Dokja membuat pria itu membeku, "apa? Apa maksud..." pria itu menatap Kim Dokja terkejut, pasalnya pria itu malah berjalan maju memijak lahan pribadi. Sinar lahan pribadi itu berubah warna menjadi warna merah, membuat senjata senjata berat itu aktif dan langsung membidik kearah Kim Dokja.

𝐈 ,, KING OF CURSED. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang