12. Makhluk Revhom

17 5 0
                                    

Petugas memandu mereka semenjak menuruni pesawat, mereka digiring ke hunian sementara khusus untuk makhluk manusia. Adrien mengedarkan pandangannya, dari seluruh tempat yang pernah ia kunjungi Kota Ethelliuz adalah tempat paling indah dari itu semua. Lorong yang terbuat dari kaca menampakan pemandangan luar angkasa yang begitu menakjubkan, belum lagi perpaduan warna hitam, biru dan putih di bagian dalam menambah kesan futuristik yang begitu kuat. Mereka melalui sebuah ruangan besar dengan atap tinggi, di mana layar-layar terpasang di setiap sudut, lalu terdapat toko-toko layaknya mall dan juga robot-robot yang berlalu lalang.

[ [ [ • ] ] ]

Kamar di hunian sementara ini tidak begitu luas, mirip seperti apartemen di tempat tinggal Adrien sebelumnya namun semua kamar yang ada di sini memiliki ukuran yang sama. Adrien merapikan barang-barangnya, selesai berbenah ia merebahkan diri di atas kasur yang hanya muat untuk satu orang. Ia menoleh ke samping kiri di mana jendela besar berada di sana. Pemandangan luar angkasa yang begitu menakjubkan langsung menyambut matanya. Karena letih ia merasa mengantuk, perlahan matanya tertutup. Baru saja dua detik ia menutup matanya, suara panggilan masuk terdengar dari gelangnya. Adrien berdecak sebal, waktu istirahatnya pun terganggu.

Panggilan dari Felix..

"Ada apa?" tanya Adrien segera setelah mengangkat panggilan tersebut.

"Kau berada di kota mana?" tanya balik Felix, dari nada bicaranya sepertinya dia terburu-buru.

"Ethelliuz, kau?"

"Othsorra-"

"Kenapa kau terburu-buru?"

"Argh dengarkan dulu! Persoalan titik itu mungkin kau sudah mendengarnya dari Chloe, ya sistem jaringan utama tidak dapat memindainya jadi aku menggunakan 2 sistem sekaligus. Menurut hasil pemindaianku titik tersebut berasal dari entitas walau belum pasti-"

"Jadi ada makhluk asing di dalam planet selama ini?"

"-aish! jangan memotong pembicaraanku, bisa iya bisa juga tidak pemindaianku masih samar-samar, aku yakin mereka menggunakan alat sejenis visible laser."

"Tunggu, bukankah setiap entitas yang masuk ke planet ini melalui pengecekan di gerbang utama bagaimana dia bisa masuk?"

"Mengenai hal itu ada dua kemungkinan, pertama mereka menyamar dan kedua mereka mencari jalan lain."

"Bagaimana bisa?"

"Itulah pertanyaannya! Atau mungkin saja dia adalah makhluk dari belahan galaksi lain dengan tingkat modernitas melebihi kita."

[ [ [ • ] ] ]

"Tuan, jaringan di sini selalu di awasi, setiap hal yang berkaitan dengan sistem jaringan akan direkam dan tersimpan di kantor pusat, berhati-hatilah."

"Bahkan percakapanku denganmu?" Adrien bergeming di depan layar komputernya.

"Saya rasa tidak sampai sedetail itu."

Adrien menghela nafas, ia mengusap wajahnya gusar. Pantas saja kota layang dijuluki tempat teraman karena keamanannya dijaga seketat ini. Mencari informasi akan menjadi hal paling sulit jika jaringan utama diawasi seperti ini.

"Tunggu jika memang di awasi bagaimana Felix dapat menelponku?"

"Tuan Felix barusan menggunakan jaringan anonim miliknya tetapi, untuk membuat jaringan anonim perlu proses rumit dan memiliki resiko yang berbahaya. Jaringan anonim dapat terdeteksi sebagai jaringan asing yang berarti musuh, saya sarankan anda tidak mencoba hal itu namun jika memang mendesak saya akan membantu anda."

"Dan ini keadaan yang mendesak Riu." Lagi dan lagi Adrien menghela nafas.

"Hm jadi itu alasan dia tergesa-gesa tadi," gumam Adrien.

[ PENCARIAN SELESAI ]

Membuka hasil teratas..

Adrien memperhatikan layar hologram di depannya dengan serius, salah satu tangannya ia gunakan untuk menopang kepalanya dan satu tangannya lagi berada di atas keyboard.

"Pada tahun 30XX makhluk bernama Fairclon mencatat sejarah sebagai makhluk yang memiliki kehidupan paling modern dan canggih, mereka mendiami planet yang terletak di bagian ujung Orion Arms. Fairclon mulai dikenal ketika membantu pembangunan planet buatan bernama Aily 021 yang merupakan planet buatan kelima oleh organisasi JFE. Puncak kejayaan makhluk Fairclon pada pembangunan planet Oxedon yang menjadi planet terbesar di seluruh wilayah Orion Arms. Mereka adalah pemasok terbesar untuk pembangunan planet tersebut selain di bidang persenjataan salah satu yang terkenal adalah energi utama planet Oxedon katanya berasal dari planet makhluk Fairclon. Namun, baru-baru ini kedudukan makhluk Fairclon sebagai makhluk tercanggih menjadi nomor urut kedua gara-gara makhluk bernama Revhom, tempat tinggalnya masih misterius konon katanya mereka berada dari luar galaksi tetapi pastinya makhluk Revhom mencetak rekor sebagai makhluk tercanggih sampai saat ini. Mereka terkenal sebagai pemasok cairan Vhom yang digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan senjata dan alat transportasi-"

Klik

Adrien mengamati rupa makhluk yang disebut Revhom di layarnya, tubuhnya pendek dan dan ramping dengan warna kebiruan, matanya tidak memiliki kelopak dengan warna putih menyala, mereka tidak memiliki hidung hanya dua buah lubang kecil dan tanpa telinga, kepalanya pun kecil.

"Revhom."

Cklek!

Tersentak kaget, lantas Adrien langsung mematikan komputernya dan membalikkan badan, menatap seseorang yang baru saja membuka pintu kamarnya. Seorang pelayan pria dengan seragam serba putih berdiri tegak di ambang pintu dengan sebuah nampan yang Adrien yakini berisi makanan.

"Makanan anda Tuan," ucap pria tersebut.

"Ah Iya, terimakasih."

Dengan gugup Adrien mengambil alih makanannya.

"Ingatlah untuk menghemat, permisi."

Adrien mengangguk lalu menutup pintu, hampir saja ia ketahuan dan semoga saja pelayan itu tidak menaruh curiga padanya sekalipun ia dicurigai karena mencari tahu informasi tentang makhluk Revhom maka ia akan beralibi tengah belajar, yah terkadang kita perlu berbohong untuk menormalkan keadaan. Benarkan?

"Riu, cari informasi mengenai kedua makhluk itu terutama makhluk Revhom."

"Baik Tuan."

[ [ [ • ] ] ]

Ox La Diennre city, VVIP room number 001.

"Makanlah sesuatu Tuan."

"Ya, taruh saja di sana."

Pria paruh baya dengan setelan jas hitam tersebut masih bergeming di tempatnya, menatap datar pemandangan luar angkasa dari balik dinding kaca. Tangannya mengepal di belakang tubuh, pikirannya kacau, hatinya gusar ia tidak mengira peristiwa seperti ini benar-benar terjadi seperti ucapan seseorang dahulu.

"Sekalipun kau membunuhku, musuhmu itu tetap akan hidup! Dan penderitaanmu yang sebenarnya akan dimulai setelah ini, planet ciptaanmu akan hancur bersama dirimu!!"

Brak! Praang!

Matanya melotot, urat di lehernya terlihat jelas. Ia menatap nyalang pada serpihan vas yang kini berserakan di lantai.

"Kau pikir aku akan membiarkan itu terjadi, Leona?"

《OXEDON》
__________To be continue__________

Salam fiksi,
-Vein Achary

OXEDON : The Secret of Forbidden SectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang