Prolog

224 34 14
                                    

Duar!

Sebuah suara ledakan mengalihkan atensi seorang lelaki yang mengenakan seragam khusus pasukan manusia. Ia menatap tajam sebuah pintu besi besar dihadapannya.

"Riu, dimana ledakan itu berasal?"

Gelang yang dipakainya berkedip biru, lalu sebuah hologram denah muncul dari sana disertai suara robot.

"Berada di kawasan tak berpenghuni di area sektor terlarang."

"Tunjukan jalan kesana," ujar lelaki itu seraya menatap gelangnya, tepatnya pada hologram denah yang muncul disana.

"Menunjukan jalur tercepat."

Denah itu memunculkan sebuah titik dimana tempatnya berdiri sekarang lalu bergerak dan menciptakan garis berwarna merah menuju tempat ledakan tersebut. Lelaki itu menekan sebuah tombol pada gelangnya, kemudian hologram lain muncul berisi barisan tombol.

Mode tempur di aktifkan

Detik setelah kemunculan suara itu, seragam yang dipakainya kini berubah menjadi seragam dengan zirah di beberapa titik fatal. Lelaki itu menekan earphone yang terpasang telinganya, lalu benda itu berubah menjadi kacamata lensa satu yang menunjukan denah ke tempat dituju. Lelaki itu menatap kebelakang sekali lagi dan tanpa ragu menembakan sebuah misil dari tangannya yang langsung menghancurkan pintu lorong dihadapannya. Ia melesat, melewati lorong dengan langkah penuh keyakinan.

Panggilan dari Chloe

"Angkat," ujarnya tanpa mengalihkan atensinya sedikitpun.

"Adrien! Dimana kau? Apa kau mendengar dentuman tadi?"

"Ya aku mendengarnya dan kini aku dalam perjalanan kesana."

"Tunggu apa?! Disana sangat berbahaya!"

"Aku tahu maka dari itu aku kesana," ujarnya tenang.

"Are you crazy?! Diam disana dan aku akan menyusulmu!"

"Lebih baik kau menjaga daerah luar dengan Lulu."

"Tapi-"

Peringatan memasuki sektor berbahaya! Memakai helm oksigen, meningkatkan perlindungan ekstra.

Sesuatu muncul dari kerah baju Adrien yang kemudian membentuk sebuah helm.

"Aku akan baik-baik saja, sampai jumpa," ujarnya pada Chloe.

Peringatan! Musuh terdeteksi
Peringatan! Radar tidak berfungsi!

"Tuan jika kau memaksa untuk meneruskan mungkin perlindungan pada tubuh anda juga akan melemah, kekuatan musuh sangat kuat saya memperingatkan anda untuk kembali!"

"Terlambat Riu kita sudah sampai."

Lelaki itu berhenti berlari untuk mengatur nafasnya, kilatan cahaya terlihat dari pantulan kaca helmnya. Di tangan kirinya gelang itu berkedip merah dengan cepat dan semakin cepat. Ia tidak tahu keputusannya saat ini benar atau tidak tetapi, satu hal yang pasti hanya dirinya yang tahu dan hanya dirinya yang bisa.

Makhluk-makhluk diluar sana hanya mementingkan bagaimana untuk pergi dari Oxedon dan mencari kesempatan di tengah kehancuran ini, tanpa memikirkan apa yang terjadi pada tempat ini sendiri. Kini hanya tinggal dirinya sendiri dengan harapan semoga keputusannya kali ini tepat, bersama Riu asisten pribadinya ia akan menghadapi segala sesuatu yang ada di depan sana walau ia tahu Riu tidak akan selamanya dapat bersamanya dan dirinya tidak akan sekuat ini tanpa bantuan sebuah mesin.

OXEDON : The Secret of Forbidden SectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang