11. Kota Layang

17 4 2
                                    

Ilustrasi kota layang ada di mulmed silahkan dilihat:D
________________________________

Sudah 45 menit semenjak mereka mengudara, pesawat ini belum juga sampai pada tujuannya yaitu kota layang yang berada di perbatasan *kubah planet dan luar angkasa.

*Kubah planet merupakan lapisan atmosfer buatan untuk planet buatan.

Adrien menghela nafas, ia menatap daratan yang semakin terlihat jauh dari jendela. Kemudian atensinya teralihkan pada sosok gadis yang duduk di sampingnya, matanya terpejam dengan nafas teratur. Ia tertidur rupanya. Tangan Adrien terulur untuk menyisihkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Chloe. Gadis itu menggerakan kepalanya sontak Adrien kembali menarik tangannya, ia kira akan terbangun ternyata Chloe hanya beralih posisi, kini kepalanya terkulai di pundak Adrien.

"Riu," panggilnya pada gelangnya.

"Ya Tuan?"

Wajah datar Riu yang berupa dua titik besar sebagai mata muncul di layar hologramnya. Entah mengapa hal itu membuat Adrien tersenyum kecil, ia merasa tenang dan bahagia.

"Ini untuk kalian, ingat untuk menghemat apapun." Adrien mendongak, mendapati seorang petugas yang tengah menyodorkan dua kotak putih serta air mineral.

"Terimakasih," jawab Adrien yang dibalas dehaman petugas tersebut.

Mengetahui bahwa Chloe belum terbangun, ia meletakkan makanan tersebut di sampingnya. Adrien mengambil salah satu botol minum lalu meminumnya. Suatu ketenangan kemudian mengalir seiring aliran air dingin yang membasahi tenggorokannya.

"Jadilah seperti air, begitu tenang dan mudah tersesuaikan dengan setiap keadaan."

Adrien terdiam, ia teringat akan seseorang. Kata-katanya, wajah cantiknya, senyumannya semua berkelebat di dalam pikirannya. Namun, yang dapat ia lakukan hanyalah menghela nafas dan membiarkan semuanya berlalu pergi.

[ [ [ • ] ] ]

"Habiskan makanannya sayang."

"Baik Ibu."

Anak laki-laki itu tersenyum seraya menghabiskan makanan kesukaannya. Pipinya menggelembung karena ia memakannya begitu lahap, hal itu membuat sosok wanita bersurai coklat yang duduk di depannya terkekeh. Wanita itu mengelus rambut anaknya dengan sayang seraya berujar.

"Pelan-pelan Adrien."

Adrien kecil hanya terkekeh dan mengangguk kecil lalu kembali melanjutkan aktivitas makannya. Kemudian, suara bel berbunyi. Ibunya bergegas pergi ke pintu untuk mengecek siapa yang datang jam 9 malam begini.

"Dia tidak akan pernah pergi dari rumah ini walaupun hanya seinci!"

Adrien tersentak kaget, ia menghentikan aktivitasnya lalu menyusul ibunya.

"Well, lihat siapa yang datang," ujar seorang pria yang memakai baju serba hitam dan masker.

Dengan tubuh bergetar, Ibu Adrien memeluk putranya erat.

"Adrien kau tidak rindu dengan ayahmu?" tanya Pria itu.

"Tidak! Jangan dengarkan dia Adrien!"

"I-Ibu dia siapa?"

"Adrien pergi ke kamarmu sekarang dan kunci pintunya," bisik Ibu Adrien seraya mengecup keningnya.

Pria itu berdecak sebal. Ia mengode beberapa orang yang berdiri di belakangnya untuk melakukan aksinya, sedangkan dirinya menjagal Ibu Adrien yang kini menangis hebat.

"Tidak! Jangan membawanya!!"

"Ibu?! Ibu tolong aku! Ibu!" Adrien yang tak berdaya mencoba untuk memberontak dari gendongan seorang pria.

Dirinya terus memanggil ibunya seraya bercucuran air mata, dengan tangan kecilnya Adrien memukuli pundak pria itu walau dirinya tahu itu adalah hal yang sia-sia.

"Ibumu itu jahat kau tidak pantas dengannya."

"Ibu!"

"Senyum yang kau lihat hari ini adalah tawa kejam untukmu besok."

"Adrien!!"

"Wanita jahat itu harus dilenyapkan!"

"Adrien!"

"Adrien!"

"Adrien!"

"Hah!"

"Adrien ada apa?"

Adrien menatap sekeliling dengan panik, ia lalu mengalihkan atensinya ke samping kiri dan mendapati Chloe tengah menatapnya cemas.

"Minumlah." Chloe menyodorkan minuman pada Adrien yang langsung ia minum.

"Kau tidak apa-apa?"

Adrien masih terdiam, nafasnya juga masih ngos-ngosan. Beberapa detik kemudian ia mengelap peluh di wajahnya lalu menunduk.

"Ada apa? Tadi kudengar kau meracau jadi aku membangunkanmu," jelas Chloe masih cemas.

Adrien tersenyum kecil seraya memegang tangan Chloe yang bersandar di pundaknya, ia menatap Chloe dalam lalu menggeleng kecil.

"Tidak apa-apa."

"Nona, sebentar lagi kita akan sampai," ujar asisten Chloe dari gelangnya.

"Selamat datang di kota Ethelliuz, kota layang bagian 2, semoga hari anda menyenangkan!"

Suara tersebut memenuhi setiap sudut pesawat. Dapat dilihat wajah para pengungsi berubah lega, semoga saja mereka akan aman di sini. Kota layang terletak tepat di atas markas utama OGC Pasukan Eta, memiliki 3 lapis kubah yang mengelilingi kota, dan juga pos-pos penjaga yang tersebar di setiap titik wilayah hal itu membuat kota ini dijuluki kota teraman dan berfungsi sebagai tempat pengungsian seperti ini. Kota layang terbagi menjadi lima bagian namun letaknya masih di tempat yang sama, bisa dibilang kota layang ini sangat luas nan besar namun karena jaraknya jauh dari daratan, kota layang tidak begitu nampak dari bawah. Empat dari lima bagian kota layang tersebar sesuai 4 penjuru mata angin, merekapun memiliki namanya masing-masing. Di selatan bernama kota Ethelliuz, di barat bernama kota Leavloss, di utara bernama kota Othsorra, dan di timur bernama kota Grifuma. Dan bagian terakhir berada di paling atas, tepat di luar kubah planet, yang menjadi tempat orang-orang penting berada, yang dinamakan Ox la Diennre.

《OXEDON》
__________To be continue__________

Salam fiksi,
-Vein Achary

OXEDON : The Secret of Forbidden SectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang