06. Felix Ethallraen

18 9 5
                                    

Adrien mengerjapkan matanya, perlahan netranya mulai terbiasa dengan pencahayaan yang ada di ruangan berwarna abu-abu.

"Dia sudah bangun!" ujar seseorang dari luar ruangan, tepatnya di depan pintu.

"Kau jaga dia, biar aku yang memanggil Pak Kepala," saut orang lain di sana.

Tersadar dengan apa yang terjadi, Adrien sontak berdiri tetapi sesuatu menahannya tepatnya kedua pergelangan tangannya yang terikat dengan bagian belakang kursi yang ia duduki. Lelaki itu menggeram, ia menatap ke arah pintu kaca dan mendapati siluet seseorang di sana.

"Hei kau! Lepaskan aku!" serunya tetapi tidak digubris sama sekali oleh orang tersebut.

Berapa saat dalam upaya membebaskan diri—walau tidak berhasil—pintu terbuka, menampakan seorang pria beruban dengan dua pengawal di belakangnya.

"Kalian tidak harus mengikatnya seperti ini," ujar pria yang tak lain Kepala Space-O Academia, seraya melepas ikatan pada tangan Adrien.

Adrien bergerutu seraya mengusap pergelangan tangannya, ia menatap pria paruh baya yang tengah memberi kode pada dua pengawalnya agar meninggalkan mereka sendiri. Untuk sejenak Adrien merasa deja vu, ia teringat kejadian introgasi dengan Mr. Karl yang membuat privasinya terancam.

"Adrien Marvineth, huft aku tidak ingin membuang waktu berhargaku dengan hal-hal seperti ini jadi langsung saja pada intinya...apa yang kau lakukan itu salah dan kau akan mendapat sanksi yang setimpal."

Adrien mendengus lalu menggeleng tak percaya, "salah? Bisakah anda melihat ulah anak anda yang tercetak jelas di wajah saya ini?! Yah saya tidak akan menyuruh anda untuk bertanya pada anak anda sendiri, karena saya yakin dia akan berbohong!"

"Adrien sanksimu bertambah karena ketidak sopananmu," tegur Simon seraya menatap Adrien dengan tidak suka.

"Astaga! Anak anda sudah menghilangkan gelang saya dan dia mengadakan penculikan berencana atau apapun namanya pada saya lalu menghajar saya dengan keterlaluan! Seharusnya anda tidak menghakimi saya sendirian!" seru Adrien tidak terima, persetan dengan siapa orang di depannya ini baginya Mark lah yang salah.

Pria itu memijit kepalanya, "Kau membenturkan kepalanya pada wastafel hingga dia pingsan, itu suatu pelanggaran."

"Ap-"

"Kau akan mendapatkan sanksi, Tuan Adrien Marvineth!" tegas Simon sekali lagi.

"Biarkan aku masuk!"

Suara gaduh dari luar membuat mereka berdua menoleh ke pintu secara bersamaan, terlihat siluet seseorang yang mencoba menerobos masuk tetapi dihalangi oleh dua penjaga.

"Siapa disana?!" seru Simon tanpa beranjak sedikitpun dari duduknya.

Salah seorang penjaga masuk dan membisikan sesuatu pada pria tersebut. Adrien menatap seorang lelaki yang ia yakini lebih muda darinya tengah memberontak ingin masuk ke ruangan di mana ia berada saat ini.

"Biarkan dia masuk," ujar Simon dengan malas.

"B-Baik Pak!"

Lelaki bersurai coklat itu masuk seraya menggerutu, tidak lupa dengan tatapan tajam yang ia layangkan pada dua penjaga yang menahannya tadi. Bersamaan dengan itu seorang penjaga lain membawa sebuah kursi yang kemudian ditempatkan di samping Adrien.

"Hm bukankah kau murid baru akademi?"

"Benar! Dan saya datang kemari untuk mengajukan pembelaan pada Adrien," terang lelaki itu seraya tersenyum pada Adrien. Sedangkan yang ditatap hanya mengerutkan alis bingung, pasalnya ia belum pernah melihat orang ini sebelumnya. Lalu ia melirik name tag yang terpasang di baju lelaki itu, Felix E.

OXEDON : The Secret of Forbidden SectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang