Siapa sangka, masalah yang awal nya. mereka anggap kecil ternyata bisa bedampak hingga kini. Liburan yang seharus nya mereka isi dengan kegiatan-kegiatan gabut, grub chat yang harus nya selalu ramai, namun sekarang tidak, mereka liburan masing-masing, grub chat mereka sepi, kaya hati author nya. Itu juga karena mereka sibuk dengan urusan masing-masing, jangan lupakan Lailil yang masih menjauh.
Nabila mengendarai motor nya menuju minimarket depan perumahan nya, malam-malam ia ingin makan mie instan pedas dan stok cemilan juga di kamar.
Hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai, Nabila memarkirkan motor nya dan mengunci nya terlebih dahulu, sebelum masuk ke dalam minimarket.
Ia mengambil keranjang dan berjalan menuju stand mie instan, Nabila mengambil 2 cup mie instan pedas, dan beberapa mie instan lain nya, lalu menuju stand selanjut nya yakni per-snack an, ia mengambil beberapa snack dan langsung pergi ke jejeran susu uht kotak, full cream is always, dia mengambil sekitar 4 kotak dan memasukkan nya ke dalam keranjang. Finish, tinggal bayar di kasir.
Saat giliran Nabila, dan belanjaan nya di total, ternyata berjumlah sekitar 80 ribuan, dan tadi nya Nabila membawa 100 ribu, tapi 30 ribu nya menghilang dari saku celana, sukses membuat nya kepalang panik.
Lalu seseorang datang dengan membawa barang belanjaan nya. "Gabung sama Mbak ini, Mas?" tanya sang kasir.
Orang itu sempat melirik ke arah Nabila yang gerak-gerik nya sudah tertebak. Dengan begitu ia mengangguk. Dan kasir nya langsung menjumlahkan total belajaan nya dengan milik Nabila.
"Semua total nya 140 ribu, Mas."
Orang itu langsung mengeluarkan uang pas dari dompet nya, Nabila tersentak saat tiba-tiba ada yang menarik tangan nya, ia segera mendongak.
"Ayo."
Dengan masih bertanya-tanya, Nabila pun mengikuti langkah Segara untuk keluar minimarket, iya Segara.
"Eh lo yang bayarin?" tanya Nabila saat sudah di luar, Segara pun hanya mengangguk.
Nabila langsung berlari kecil menuju motor nya, dan membuka jok motor nya mencari dompet yang selalu ia bawa, seingat nya di dompet itu kosong karena isi nya sudah ia kantongi, namun ia berharap kali ini uang nya yang tertinggal, bukan hilang.
Segara di buat menyerngit dengan tingkah laku Nabila, bibir Nabila seketika langsung membentuk lengkungan mirip bulan sabit, bukan tanpa alasan, ternyata uang nya benar-benar tertinggal.
Nabila pun langsung memberikan uang ganri nya pada Segara. "Buat apa? Misal gue mau traktir lo, ga boleh gitu?" ujar Segara yang malah membuat Nabila menyerngit.
"Lho, orang kalo duit nya di ganti ya seneng, dong, kok malah di tolak ini." balas nya dengan tetap menyodorkan uang nya.
Segara menggeleng. "Ga mau, bawa aja, gue ikhlas nya pake banget."
"Ya meskipun ikhlas nya pake banget, ga enak dong gue sama lo. Terima, nih." Nabila menarik tangan Segara yang meletakkan uang nya di tangan cowok itu.
Tapi Segara malah mengembalikan nya. "Ga mau."
Nabila menghela nafas. "Yaudah makasih, yah, makasih bangettt."
Segara mengangguk. "Sebelum balik, mau jalan dulu sama gue?"
Nabila memiringkan kepala nya. "Atas dasar?"
Segara malah mengangkat bahu nya tidak tau. "Gatau, gue butuh patner."
Nabila menunjuk motor Vario nya. "Di kemanain?"
"Mau di anterin pulang dulu? Eh, emang nya di izinin malem-malem pergi?" tanya Segara.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 💭. fri(end)ship ㅡ re-upload
Ficção Adolescente[ FOLLOW DULU BARU BACA ] Hanya kisah, yang menceritakan tentang hari-harinya anak SMA, tidak semua, tapi ini diambil dari kisah nyata. Nabila Zoey, si judes plus tukang salting, dipertemukan dengan Silvya Charilyn si mood booster bin receh, Amelia...