🐰 Destiny 🐻

4.6K 355 34
                                    

Disclaimer :

Fast forward

Lot of words












Korea 2018

Di salah satu kediaman megah terdapat salah satu keluarga yang sedang berbahagia karena bayi mungil telah lahir di keluarga yang cukup terpandang tersebut, walaupun sekarang keluarga tersebut sedang menghadapi kesulitan ekonomi.

Banyak orang yang menatap kagum dan bahagia ketika melihat sang bayi, baik itu maid, supir, paman bibi, nenek kakek, terlebih orang tua sang bayi.

Kebahagiaan itu sangat terpancar indah. Tapi semuanya berubah ketika suara sang ibu menggelegar.

" Ayo kita cerai.."

" Na Renjun apa kau sadar apa yang kau katakan.."

" Aku sangat sadar dengan apa yang aku katakan.. Sudahlah cepat tanda tangani surat perceraian kita.." Geram Na Renjun.

" Apa kau gila anak kita baru 1 bulan dan kau ingin bercerai.."

" Yak.. Kau yang gila.. Lihat keadaan mu sekarang...sudah bangkrut..lebih baik bercerai darimu daripada aku hidup susah..."

" Beri aku kesempatan pasti perekonomianku akan kembali seperti semula.."

" Berapa lama 2 bulan 3 bulan 1 tahun.. Berapa lama hah.. Lebih baik aku mencari gantimu saja.. Lagipula baba dan bunda setuju denganku.. Daripada melihat anaknya hidup susah dengan suami tak becus seperti mu lebih baik mencari pria mapan yang jauh dari mu.."

Suami dari Na Renjun itu pun hanya bisa menghela nafas dan merasa sakit di dadanya, bagaimana tidak mereka sudah menikah selama 2 tahun dan sekarang dikaruniai bayi lucu nan tampan tapi apa istrinya malah meminta untuk bercerai hanya karena perekonomian sang suami terpuruk.

" Aku harap kau tidak menyesal Na Renjun, dan jangan sekali sekali kau mengambil Na Jisung dari keluarga Na.." Ucap sang suami
sambil menandatangani surat perceraian mereka.

" Tidak akan Na Jaemin..". Ucapnya seraya membawa koper beserta surat perceraian mereka.

London 2022.

" Sampai kapan kau akan mengabaikan dering telepon genggam mu.. Bodoh.."

"Biarkan saja.. Nanti aku pasti mati sendiri.."

" Berisik bodoh.."

" Tutup telinga mu saja.."

" Yakkk"

Pria manis berkulit tan tersebut tetap mengabaikan dering ponselnya, membiarkan sang sahabat yang terganggu dengan dering ponselnya.
Lama membiarkan nya telepon genggam nya pun berhenti berdering.

" Sampai kapan kau akan mengabaikan nya.."

" Sampai aku bosan.."

Tak lama berselang mereka pun fokus dengan aktivitas masing masing, tapi tak lama kemudian dering ponsel pun kembali berbunyi.

Melihat hal itu sang pemilik pun segera mengangkat telepon nya. Dan segera pergi menjauh dari tempat dia berada.

" Sampai kapan kau disana hah.. Apa kau menunggu mae mu mati.. Baru kau akan pulang.."

Haechan ( Haechan X Dreams) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang