"tunggu, mas!"
potong seorang wanita yang berbaring di sebelah suaminya
"dari jaman kita pacaran, nikah sampai sekarang mau punya anak, dongeng itu belum juga punya akhirnya. Ceritanya nakutin, ngegantung lagi. Emang udah nggak ada dongeng lain mas selain si pahit lidah?” kesah Linda.
Suaminya Raka tersenyum seraya membelai surai istrinya “sayang, kisah si pahit lidah bukan dongeng belaka.”
Seketika raut wajah Linda cemberut "mulai deh.”
“loh, dari dulu juga kamu nggak pernah protes?”
“ya kan, ada banyak cerita dongeng di Indonesia, Mas. Masa si pahit lidah terus. Kan ngeri.”
Mendengar kesah istrinya, Raka menahan tawa dengan padangan jahil katanya,
“ada loh cerita yang semua orang tau kebenarannya. Bukan dongeng.” Lantas Linda berpaling menatap suaminya dan menunggu.Raka pun melanjutkan seraya berbisik “hantu itu emang ada loh. Parahnya lagi,” ucapnya sembari menunjuk asal.
“mas!” peluk Linda spontan memecah tawa suaminya
“oh sayang, sayang..” goda Raka membelai punggung istrinya “penakut banget sih istri mas.”
“mas sengaja banget.” Kesalnya “nggak usah cerita deh, kalau cerita yang mas tau nakutin semua.” Omel Linda makin membuat suaminya terbahak.
“perasaan dulu sayang nggak pernah protes?” ujar Raka menggoda istrinya lagi.
“ih, mas nyebelin.” Dongkol Linda namun akhirnya tertawa juga karena terhibur akan wajah suaminya yang mendadak berubah konyol “hahahaha, ada-ada aja tingkahnya.”
Melihat senyuman istrinya kembali, Raka tersenyum puas sembari menepuk-nepuk lembut punggung Linda sampai tertidur lelap.***
Sore hari yang sejuk,
Linda sedang berdiri menikmati lambaian angin menggoyang-goyangkan tangkai alang-alang yang tumbuh di halaman belakang rumah mereka.Raka pun ikut menemani, memeluk sang istri dari belakang. Sejenak mereka menoleh menatap penuh cinta dengan senyum kebahagiaan.
"mas,” sapa Linda memulai percakapan
“mn?” sahut Raka.
“kalau diingat-ingat, bukannya kelemahan Serunting ada pada tumbuhan alang-alang?"
Raka mengangguk membenarkan “iya.”
"kok, rasanya mas sengaja milih tempat ini untuk jadi tempat tinggal kita." duga Linda melepas pelukan menolehkan badan ke arah suaminya.
Raka pun berdiri sejajar dengannya sembari cekikikkan, katanya "mas malah nggak kepikiran sampai disitu. Kamu aja yang terlalu menghayati kisah si pahit lidah."
"masa sih?" tawa Linda sedang Raka tersenyum lembut “kirain udah nggak mau bahas kisah dongeng nggak ada akhirnya. Ternyata kepikiran juga.” Sindirnya membuat istrinya tersipu.
"sayang.”
Sapa Raka setelah keheningan sejenak.“iya, mas?” sahut Linda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Pahit Lidah Keturunan Terakhir
FantasyCerita ini fiksi. Semua karakter, lokasi, organisasi, kepercayaan dan peristiwa tidak berkaitan dengan kejadian bersejarah.