Sebatas Impian | Chapter 3 - Kerja Kelompok

677 41 2
                                    

Perhatikan angka di bagian judul. Takutnya terjadi kesalahan dari wattpad bagian menjadi teracak.





Happy reading^

"Sekuat apapun kita menolak, takdir pasti akan selalu mempersatukan kita,"

***

Mengawali hari dengan pelajaran biologi yang cukup mudah di pahami. Di akhir pelajarannya bu Meta membagi tugas dengan kelompok yang terdiri dari dua orang saja. Dan yang menyebalkannya adalah di pilih oleh bu Meta sendiri.

"Dan terakhir, Imelda bersama Arsyad," ucap bu Meta.

"Apa, Bu?! Saya sama dia?" tunjuk Imelda pada Arsyad yang duduk tak jauh dari tempatnya.

"Iya, memangnya kenapa?"

"Bu, jangan sama dia," protes Imelda.

"Lo pikir gue mau sama lo!?!" ucap Arsyad.

"Tuh, Bu. Tuker aja. Saya sama Anin aja ya, Bu," ucap Imelda merayu.

"Kamu pikir saya mau mendengar protesan kamu?" ucap bu Meta. "Ya sudah segera kerjakan tugas kalian. Minggu depan tidak ada alasan untuk tidak mengumpulkan."

"Bu ... Bu ... Bu ...." teriak Imelda pada bu Meta yang sudah keluar dari kelas.

"Udah terima aja," ucap Anindita yang sudah mengeluarkan buku sejarahnya karena pelajarana akan segera di lanjutkan.

Imelda hanya bisa menghembuskan napasnya pasrah karena kini jam pelajaran ke empat telah di mulai. Setelah jam ke empat selesai, Anindita segera menarik tangan Imelda menuju kantin untuk mengisi perut.

Saat akan memesan makanan, Imelda terdorong ke belakang oleh seseorang yang berlari dari arah berlawanan. Jika saja tidak ada Arsyad yang menangkap tubuhnya, sudah bisa di pastikan Imelda akan jatuh dengan sangat mulus di lantai kantin.

Sepersekian detik mereka masih hanyut dalam keadaan itu hingga teriakan seseorang menyadarkan mereka.

"Arsyad!" teriak Salsa dari mejanya.

Imelda dan Arsyad langsung tersadar dan kembali ke posisinya semula.

Salsa mendekat dan berkata, "Apa-apaan sih lo berdua!? Lo berdua gak ngehargain adanya gue!?"

"Lo gak liat!? Tadi Imel mau jatoh, cowok lo cuman nolongin temennya. Gak usah marah-marah! Lagian Arsyad bukan tipe Imel banget," ucap Anindita panjang lebar. "Udah ayo, Mel. Selera makan gue ilang."

"Kamu kenapa sih? Kenapa marah-marah gak jelas cuma karena hal sepele?" ucap Arsyad lalu segera meninggalkan area kantin bersama Fero.

***

Jam pulang sekolah telah tiba. Imelda sedang membereskan alat sekolahnya yang masih berserakan di meja. Anindita sudah pulang lebih dulu karena sudah di tunggu kakaknya.

Saat Imelda keluar dari kelas, sudah ada si tampan Azka yang menunggunya.

"Pulang sekarang?" Imelda mengangguk sebagai jawaban.

SEBATAS IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang