Sebatas Impian | Chapter 25 - Ngidam

521 26 0
                                    

Perhatikan angka di bagian judul. Takutnya terjadi kesalahan dari wattpad bagian menjadi teracak.





Happy reading^

"Salah satu cri khas ibu hamil, adalah ngidam,"

***

Sore ini rumah baru Imelda kedatangan tamu yang tak di undang. Dia adalah Anindita dan kekasihnya Fero. Ya mereka sudah jadian dari beberapa bulan yang lalu. Kini Anindita sedang mengobrol bersama Imelda di ruang tengah, sedangkan Arsyad dan Fero tengah mengotak atik motor Fero di halaman rumah.

"Gila, jadi Arsyad tuh masih berhubungan sama si nenek sihir itu?!?" Anindita benar-benar tak percaya dengan apa yang di ceritakan Imelda.

Tadinya Imelda tidak akan menceritakan apa-apa tentang Salsa, tapi saat Anindita dan Fero datang, Salsa masih meraung-raung tidak mau di putuskan oleh Arsyad. Mereka kira arsyad dan Salsa sudah lama putus.

"Iya. Dan Arsyad tau soal dia yang hampir bikin gue keguguran," ucap Imelda. "Makannya Arsyad mutusin dia."

"Tapi Arsyad sikapnya ke lo gak bikin emosi kan?"

"Itu yang bikin gue bingung sama Arsyad. Semenjak kita nikah, dia itu jadi romantis parah," ucap Imelda. "Gimana gue gak baper coba, dia sering bikinin gue sarapan, sering gendong gue kalo keriduran di luar, pokonya gue di manja banget."

"Arsyad semanis itu?!?" tanya Anindita karena ia sungguh tidak percaya dengan cerita Imelda.

"Di kampus banyak tau yang suka sama dia, walaupun mereka tau Arsyad itu udah nikah. Tetep aja tuh para lonte deketin suami lo," ujar Anindita. "Makannya Fero sering banget nempel sama Arsyad ketimbang sama gue."

Imelda hanya tersenyum mendengarkan cerita Anindita yang begitu antusias.

"Oh iya, Mel. Sini deh," ucap Anindita mengisyaratkan Imelda untuk mendekatkan telingannya.

"Azka masih sering nanyain lo ke gue," bisik Anindita.

"Terus lo jawab apa?"

"Ya gue suruh dia tanya lo langsung aja. Gue bilang gue jarang ketemu sama lo," ucap Anindita. "Kayaknya dia masih suka deh sama lo."

"Mel, buatin minum dong kalo buat tamu itu," ucap Fero tidak tau diri.

Imelda beranjak. "Iya, gue lupa."

"Sibuk gosip sih lo berdua."

"Udah biar aku aja," ucap Arsyad mencegah Imelda yang hendak pergi ke dapur.

"So romantis banget lo toge!" cibir Fero.

"Arsyad itu emang romantis semenjak nikah. Iya kan, Mel," ucap Anindita. Imelda hanya tersenyum menanggapi.

Setelah makan malam Fero dan Anindita pamit untuk pulang. Setengah jam berlalu, Imelda memutuskan untuk tidur duluan meninggalkan Arsyad yang masih bergelut dengan laptopnya mengerjakan pekerjaan kampusnya.

Saat Arsyad baru saja masuk ke dalam kamar, Imelda tiba-tiba saja terbangun.

"Syad," panggil Imelda.

"Hm."

"Aku mau gado-gado," ucap Imelda.

"Iya besok kita beli, yang deket sekolah enak tuh," ucap Arsyad.

"Ih, maunya sekarang," ucap Imelda sembari merengek.

"Kamu gila?! Ini udah jam sebelas, Syahira. Nyari gado-gado di mana?" ucap Arsyad. "Jangan ngada-ngada deh."

SEBATAS IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang