Sebatas Impian | Chapter 41 - Sedarah

555 29 0
                                    

Perhatikan angka di bagian judul. Takutnya terjadi kesalahan dari wattpad bagian menjadi teracak.





Happy reading^

"Saling mencintai pun percuma jika masih satu darah,"

***

Imelda membuka laci nakasnya dan mengeluarkan sebuah poto dari sana. Foto itu adalah foto pernikahan Imelda dan Arsyad sekitar delapan belas yang tahun lalu.

"Om Arsyad?!?"

"Kamu kenal, Sayang?!" tanya Imelda.

"Ini daddy-nya Shara, Bun," ujar Syahnan.

Foto yang tengah Imelda pegang terjatuh begitu saja dari tangannya.

"Jadi Shara itu adik aku, Bunda!?!" tanya Syahnan memastikan sembari beranjak dari duduknya.

Imelda terdiam karena cukup terkejut dengan kenyataan yang kembali menghampiri. Beberapa detik berikutnya Imelda mengangguk. "Kalian seayah."

Syahnan memundurkan langkahnya dengan kepala menggeleng kuat. "Enggak mungkin, ini gak mungkin, Bunda."

"Sayang..."

"Ini gak mungkin!" teriak Syahnan lalu berlalu keluar dari kamar Imelda. Imelda mengejar dengan airmata yang tak berhenti mengalir.

"Gio! Ada apa, Sayang?" tanya Hana saat melihat cucunya berlari sembari menangis keluar dari kamar sang bunda menuju lantai atas. Di belakangnya ada Imelda yang mengejar dengan penampilan yang sangat tak enak di pandamg.

"Kenapa, Mel!?!" tanya Hana.

"Syahnan sama Shara itu seayah, Bunda. Shara itu anaknya Arsyad sama Salsa," ucap Imelda memberitahu sang bunda.

"Apa!?"

Imelda tak memperdulikan keterkejutan sang bunda. Ia langsung berlari ke lantai atas untuk menemui putranya. Imelda mengetuk pintu kamar putranya. Sialnya pintu itu di kunci dari dalam.

"Gio, dengerin bunda, Nak. Jangan nekat, Sayang," ucap Imelda. Imelda takut putranya berbuat macam-macam di dalam sana.

Di dalam kamar bernuansa putih abu-abu itu Syahnan mengeluarkan semua amarahnya dengan meninju cermin dan juga tembok.

Wanita yang selama ini di cintainya adalah adik seayahnya sendiri. Bagaimana takdir bisa sekejam ini padanya di saat ia sudah benar-benar mencintai gadis itu.

Ponsel Syahnan di atas ranjang berbunyi tanda ada panggilan masuk. Panggilan itu dari kekasihnya Shara. Syahnan menjawab panggilan itu.

"Hallo, Gi. Lagi ngapain?" tanya lembut gadis di sebrang sana. Syahnan tak menjawab.

"Besok bisa ke rumah? Daddy ulang tahun besok," ucap gadis itu antusias.

"Shar, kita gak bisa lanjutin hubungan ini," ucap Gio yang akhirnya bersuara.

"Maksud kamu?"

"Kita putus, Shar. Maaf untuk janji yang pernah aku buat." Syahnan mengakhiri panggilan itu secera sepihak. Dan meletakan ponselnya di sampingnya yang kini terduduk di samping ranjang.

***

Di rumah kediaman Prasetya, Shara tengah menangis di kamarnya. Di putuskan secara sepihak oleh kekasih yang sudah sangat ia cintai sungguh menyakitkan. Tanpa alasan yang jelas Syahnan memutuskannya.

Tangisan Shara terdengar oleh sang nenek yang tak sengaja melewati kamar tidurnya. Sang nenek mengetuk pintu kamar Shara, namun Shara enggan untuk membukanya.

SEBATAS IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang