gigolo

1K 81 1
                                    

Di tangah malam aku kesulitan untuk tidur mataku tidak mau terpejam walaupun aku sudah berusaha, huff karena bosan ditenda aku berniat berjalan jalan di dekat kamp saja.

Tapi pandangan ku terfokus melihat Alaska yang tengah akan menaiki kudanya, sttt dia ingin pergi ke rumah bordir itu lagi kah? Oh kali ini dia harus mencegahnya. Dia adalah suamiku sekaligus jendral Qin aku tidak ingin ada rumor buruk tentangnya ruputasiku bisa saja ikut tercemar, alasan .

Berlari dari jarak yang cukup jauh membuatku berkeringat banyak malam ini, hosh jangan sampai dia kehilangan kesempatan ini untuk mendengar penjelasan dari Alaska.

"Stop! "Refleks kututup mataku ketika bediri didepan kuda sangar milik Alaska, berani sekali nyaliku ini.

Kuda itu tampak marah hembusan nafas panasnya terasa di wajahku matanya seolah menatapku sinis,kuda menyebalkan .

Alaska segara menarik tali kudanya melihatAnnchi yang tiba-tiba datang menghalangi jalan nya, gadis ini hampir saja membuat kudaku marah bila dia tidak menghentikannya maka tubuh mungilmu akan ditendang bebas oleh si hitam.

"Apa kamu bodoh?!"

Ucapan sarkas Alaska membuat dadaku berhenti sejenak, takut sekaligus ngeri secara bersamaan menyrangku. Aku memang bodoh aku harap ada yang mau menghukum gadis bodoh seperti ku.

"Maaf, tapi... aku berbuat seperti ini untuk menghentikan perbuatanmu yang terus menimbulkan rumor beberapa hari ini"

"Hah? "

Aku berterus terang mengatakan semuanya, gadis seperti ku yang juga seorang pembisnis tambang harus tetap menjaga reputasi nya bagaimanapun juga termasuk tentang kelakuanmu yang tidak bermoral. Setiap malam pergi ke tempat pelacuran dan meninggalkan ku seperti istri yang tidak dianggap.memang cocok untuk menjadi bahan gosip dikalangan para pelayan.

"Jangan pura-pura tidak tau, aku mendengar rumor bahwa kamu selalu pergi ke rumah bordir setiap malam. Rumor itu sudah menyebar aku sebagai pasangan mu tidak suka mendengar nya, jadi apa ada yang mau kamu jelaskan kepadaku? "

Alaska menganggukkan kepalanya mengerti jadi ini alasan istrinya nekat berbuat seperti tadi, apa Annchi mulai perhatian dengannya aah kenapa aku begitu percaya diri berpikiran seperti itu. Tapi bila benar maka baguslah.

"Ooh rumor itu memang benar tapi aku pergi kesana karena sebuah pekerjaan"

"Pekerjaan apa yang dilakukan di tempat itu, apa kamu ingin membohongi ku"

Oh gadis ini tidak pernah mudah percaya kepadaku, menjelaskannya sekarang maka orang yang sedang dia tunggu disana akan segera pergi. Lebih baik jangan membuang waktu atau masalah ini tidak akan mudah diselesaikan .

Alaska turun dari kudanya dia menghampiri Annchi yang setia menatapnya penuh curiga, istrinya sangat lucu ketika cemburu pikirnya dalam benak.

"Ayo"

"Kemana"
Alaska menarik tangan Annchi dan membawanya kembali ke dalam tenda miliknya, dia akan mulai melatih Annchi secara pribadi mulai malam ini.

"Lepas! "

Alaska melepaskan tanganku dia langsung mengambil sebuah baju pria dan melemparkan kearahku. Sebuah senyuman yang membuat ku merinding, jendral dia tersenyum aneh kepadaku sambil memberi printah untuk memakai baju pria ini.

"Cepat pakai bajunya, malam ini kau akan menjadi asisten ku "

Dia memerintahku begitu saja dan langsung keluar dari tenda membiarkanku sendirian. Tidak mau bertanya lagi aku mulai memakai pakaian itu satu persatu dan mengikat rambut ku seperti kuncir kuda.

Menatap ke cermin penampilan ku sempurna seperti pria sejati, apa yang sedang jendral lakukan batinku penuh tanda tanya.

"Bagus"

Dia memberiku pujian singkat aku tidak mengharapkan nya .tapi ingin segera tau apa yang akan segera kami lakukan sekarang.

Annchi mengikuti Alaska dari belakang mereka menunggangi kuda yang berbeda, melewati pasar masih banyak kedai yang dibuka lalu kita memasuki gang sempit yang membuatku kesusahan karena disini minim cahaya.

Tiba tiba Alaska berhenti didepan sebuah kedai yang penuh cahaya lampu remang remang, inikah rumah bordir tanyaku yang baru pertama kali melihat nya.

Didalam terlihat banyak gadis gadis cantik berpakaian seksi berjalan kemeja meja para pengunjung, mereka dengan anggun menyajikan wine dan kopi .

Wah tempat yang begitu ramah untuk dikunjungi oleh para pria hidung balang, pantas jendral begitu betah disini ternyata banyak hal menarik untuk dilihat.

"Apa yang akan kita lakukan disini"

Alaska dengan santainya menyulut tembakau yang sudah ditaruh didalam pipa rokok kayu klasik favorit nya, yah pipa rokok yang memiliki ukiran terbaik dari timur Tengah.

"Tugasmu menyenangkan nyonya wei dan mengambil alat bukti darinya"

"Alat bukti? "

Hufff
Asap mengepul dengan bebas Annchi hanya bisa melihat wajah tampan Alaska penuh kepuasan tersendiri ketika menghirup nikotin dari rokok tersebut.

"Dia akan memberikan nya sendiri asal kau pintar menyenangkan wanita tua itu "

"Shit jangan bilang aku disuruh untuk menamai nyonya wei sebagai seorang gigolo disini"

Alaska tersenyum miring melihat reaksi terkejut Annchi memang ini tugas sebenarnya untukmu sayang.aku ingin lihat sepintar apa dirimu ketika menyamar sebagai pria, apa berhasil menyelesaikan misi kali ini atau gagal.

"Yah aku harap kau tidak mengecewakan ku, ini tugas khusus untukmu "

Bisik Alaska sambil mengigit telinga Annchi yang sudah memerah.

"Kau benar-benar memanfaatkan ku jendral"

"Hem, cepat masuk"

Kedua wanita yang berpakaian layaknya laki-laki datang kesalah satu meja , disana duduk nyonya wei dengan dandanan super tebalnya. Annchi bergidik ngeri bila harus menggoda wanita tua itu, astaga apa ada orang yang mau menggantikan dirinya.

"Halo nyonya wei"

"Hei, apa ini pria kuat yang kamu janjikan untukku"

"Benar "

Nyonya wei memandang intes wajah tampan Annchi dia jatuh cinta melihatnya karena sesuai dengan pria kesukaannya .

"Baiklah aku menyukainya, dia bisa tahan sampai kapan? "

Annchi mulai berakting ia mencoba suaranya menjadi serak dengan senyuman menawan annchi menjawab pertanyaan penuh makna tersebut.

"Sampai kapanpun, asal nona cantik puas dengan ku malam ini"

Nyonya wei yang diberi kedipan dan senyuman maut Annchi langsung terpesona karenanya, dia semakin menyukai gigolonya.

Sedangkan Alaska hanya diam melihat kedua orang yang saling menggoda , dari dalam hati dia memuji bakat akting Annchi.

"Hoho laki-laki tampan ini menjadi miliku, tuan kesepakatan kita berhasil "

"Baik"

Nyonya wei mengajak Annchi menuju kamar yang sudah dia pesan, melirik ke belakang Alaska terlihat menyakinkan Annchi supaya tetap tenang. Annchi hanya bisa tersenyum paksa menanggapinya, nyonya tua ingin memerkosanya apa dia bisa tetap tenang sekarang.

"Nama mu siapa tampan"

"Xue nyonya"

"Walaupun badan mu kecil tapi aku yakin kau lebih kuat dari yang aku lihat, aku akan memperlakukan lembut tenang saja"

Jadi terjawab sudah tentang Alaska yang setiap malam mengunjungi rumah bordir, dia tidak ingin masalah korupsi ini lepas begitu saja karena kebodohan kakaknya . Satu hal yang pasti dia tidak akan membiarkan seekor tikus hidup nyaman di wilayah nya.

Kaisar Alaska (Lesbian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang