-1.2-

4.4K 454 19
                                    

Kehidupan seorang Donghyuck ini sebenarnya selalu dipenuhi dengan rasa penasaran yang amat tinggi, jika melihat apapun yang membuatnya penasaran Donghyuck tidak akan ragu mendekat dan melihat untuk mencari tahu sesuatu yang membuatnya penasaran tersebut. Sama seperti halnya sekarang, pemuda bermarga Lee itu sudah memarkirkan mobilnya untuk melihat keramaian yang berada di sebelah kirinya.

'Ah festival makanan nasional.' katanya dalam hati.

Donghyuck melanjutkan langkahnya ketika membaca tulisan besar di gerbang tempat memasuki festival tersebut. Donghyuck tersenyum tipis ketika melihat banyak sekali jenis makanan yang tersaji, rasanya semua makanan tersebut ingin Donghyuck borong semua. Tapi mengingat itu semua tidak mungkin, jadilah Donghyuck hanya mendatangi stan yang sekiranya terlihat menarik dimatanya.

Sekitar satu jam Donghyuck disana, dia sudah menenteng beberapa kantong yang berbeda, ternyata yang menarik dimata Donghyuck sangatlah banyak. Pemuda berusia 25 tahun itu membawa beberapa jenis makanan yang ia beli, seperti Bagels; salah satu jenis roti yang berbentuk seperti donat dengan toping wijen diatasnya, lalu ada cedar plank salmon, lobster sandwich dan Nanaimo Bar; kue tiga lapis yang terbuat dari campuran remah, icing mentega yang diberi vanilla, serta coklat leleh di bagian atasnya.

Donghyuck kalap, pemuda itu pasti akan kebingungan bagaimana cara menghabiskannya nanti, ah.. tidak masalah sebenarnya, beruntung Donghyuck ini tipikal manusia yang cepat kenyang tapi cepat juga laparnya. Jadi dia tidak perlu terlalu bingung, nanti kalau memang dia tidak bisa menghabiskannya, Donghyuck akan simpan makanan yang sekiranya bisa di simpan di dalam lemari pendingin saja.

"Okeyy, where are we going next, hmm?" Monolognya ketika sudah memasuki mobil kembali, melihat dengan hati-hati kearah belakang untuk melanjutkan kembali berkendara.

Berbelanja bahan makanan adalah tujuan Donghyuck selanjutnya, dengan bantuan maps yang ia gunakan maka disinilah Donghyuck berada. Supermarket besar untuk membeli bahan-bahan dapur untuk ia stok sampai bulan depan. Donghyuck dengan troli besar dihadapannya, menyusuri lorong-lorong untuk mengambil bahan-bahan yang ia perlukan, mengambil bahan-bahan untuk mengisi lemari pendinginnya, membeli alat-alat mandi untuk persediaan, dan masih banyak lagi. Selama kurang lebih satu jam juga ia berada di sana kini Donghyuck sudah berdiri tak jauh dari kasir, mengecek kembali sekiranya ada barang yang terlupakan ia ambil tadi. Dan syukurnya tidak ada yang kurang, Donghyuck kembali melanjutkan langkahnya menuju kasir, mengantri bersama beberapa orang lainnya.

Setelah selesai dengan banyak sekali barang-barang yang ia bawa, Donghyuck masukkan satu persatu barang-barang nya kedalam bagasi mobil miliknya. Berdecak serta menggelengkan kepalanya ketika melihat bagasi mobilnya dipenuhi dengan banyak sekali kantung belanjaan miliknya. Jadi begini bagaimana rasanya menjadi anak rantauan seperti temannya, yaitu Huang Renjun.

Krukk krukk

Donghyuck menunduk, bahkan ia terkejut ketika mendengar bunyi tersebut, ia lalu terkekeh, melihat jam yang bertengger dengan apik di pergelangan tangan kirinya. "Sepertinya bayi cacing-cacing kesayangan ku ini sudah minta di isi." Donghyuck dengan gemas menepuk pelan perutnya sendiri. Lalu segera memutar arah untuk masuk kedalam mobil, waktunya makan siang.

Sesampainya pemuda pemilik marga Lee itu di sebuah restoran sederhana bergaya autentik yang terletak di pinggir jalan kota. Donghyuck segera memasuki pintu kaca tersebut, perutnya sudah ganas sekali berbunyi tidak tahu diri karena minta di isi, setelah memilih tempat paling nyaman menurutnya Donghyuck langsung saja memesan apa yang ia sukai. Tidak perlu membutuhkan waktu yang cukup lama baginya untuk menunggu makanan yang dipesan sampai, karena sekarang Donghyuck sudah tersenyum senang sebab pramusaji baru saja meletakkan makanan dengan sopan dan hati-hati.

ᴄᴀɴᴀᴅᴀ ɪɴ ʟᴏᴠᴇ <ᴍᴀʀᴋʜʏᴜᴄᴋ> Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang