Donghyuck menghela napas kasar miliknya, ia menoleh hanya untuk menatap ke arah pintu dimana ia baru saja keluar dari biliknya. Tangannya merogoh saku celana bahannya hanya untuk menelpon seseorang yang saat ini adalah pelaku utama bagaimana bisa dia berada disini. Jadi singkat ceritanya Donghyuck sekarang berada di sebuah perusahaan dimana dia akan melamar kerja, Donghyuck datang dengan perasaan bahagia luar biasa, sampai ia masuk dan langsung bertemu dengan boss pemilik perusahaan saat itu juga nyali Donghyuck menciut, juga shock ketika mengetahui apa tugasnya di sini.
"YAK! SIALAN!" Ujar Donghyuck ketika panggilan tersebut terjawab, ia tersenyum setelah mendapati tatapan aneh dari berbagai karyawan kantor yang berpapasan dengannya. Sedangkan Jaemin yang mendengar itu seketika menjauhkan handphone miliknya dari telinga, lantas mengernyit heran ketika Donghyuck mengumpat begitu.
"Ada apa?" Tanya Jaemin, nadanya terdengar sekali kalau laki-laki pemilik marga Na itu sedang kebingungan.
"Kau ingin melemparku dalam kubangan kesibukan, ya?" Hardik Donghyuck, ia sudah pusing sekali ketika mengingat kembali apa pekerjaan yang ia dapatkan.
"Hah? Apa maksud mu?"
"Jangan pura-pura tidak tahu"
"Aku benar-benar tidak tahu apa yang tengah kau bicarakan Lee Donghyuck!"
Donghyuck menghela napasnya, kalau sudah begini sepertinya Jaemin memang benar-benar tidak tahu dimana posisinya di perusahaan ini.
"Aku bekerja sebagai sekretaris pribadinya Mark Jung!"
"HAH?!"
Haechan memutar bola matanya malas, ternyata Jaemin memang benar-benar tidak tahu dimana Donghyuck di posisikan di perusahaan besar seperti ini. Niat hati ini mengisi waktu senggang, sekarang sudah bisa Donghyuck rasakan bagaimana padatnya hari-harinya setelah ini.
"Astaga, aku benar-benar tidak tahu kalau Mark Hyung menempatkan mu di posisi itu."
Donghyuck menghela napas lelah miliknya untuk kesekian kalinya, tangannya dengan sigap membuka pintu mobil setelah sampai di mobil miliknya sendiri yang terparkir rapi. "Kenapa juga jadi bekerja dengan Daddy nya Ale sih?"
"Ya mana tahu, kau kan meminta pekerjaan, ya sudah jadi aku tanya dengannya saja, dia bilang ada." Jaemin terkekeh lalu kembali melanjutkan kata-katanya, "sudah tidak apa-apa juga, biar kau tidak pusing berdiam diri di rumah."
Donghyuck mendengus, "ya tapi tidak begini juga! Bisa-bisa aku gila kalau kerjanya begini!"
Terdengar suara tawa milik Jaemin di seberang sana, "nikmati saja, kalau nanti ingin berhenti juga tidak masalah, katakan padaku dan aku akan bicarakan ini dengan Mark Hyung nantinya."
"Kalau begitu aku ingin berhenti dari sekarang saja."
Jaemin mendengus, ia memprotes perkataan yang Donghyuck barusan, "enak saja, itu namanya kau tidak menghargai usaha ku untuk mencarikan pekerjaan, sudah tidak ada salahnya mencoba. Kakak ipar ku baik kok, galak sedikit kalau kau banyak tingkah nantinya."
Donghyuck hanya berdehem sebagai jawabannya, lalu panggilan terputus setelahnya, ia melemparkan handphone miliknya pada jok samping tempat duduknya. Kepala saat ini terkulai pasrah di atas stir mobil, Donghyuck merengek setelahnya.
"Astagaaa bagaimana ini? Mark Jung kan orang yang paling aku hindari, kenapa jadi bekerja bersama dengannya? Bagaimana kalau suka?" Tanyanya sendiri, kepalanya dengan tiba-tiba ia angkat. Namun sedetik kemudian kepala Donghyuck kembali tertunduk lesu, "Ya itu bukan salahku kan? Salahkan saja wajah rupawan miliknya itu." Dengus Donghyuck, ia lalu segera memundurkan mobilnya untuk menuju apartemen miliknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴄᴀɴᴀᴅᴀ ɪɴ ʟᴏᴠᴇ <ᴍᴀʀᴋʜʏᴜᴄᴋ>
FanfictionDia, laki-laki yang hanya ingin tinggal di negara impiannya dengan tenang. Namun, siapa sangka bahwa dia juga mencintai salah satu penduduknya. Love his country, but also find his love story. 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐨𝐟 [𝐌𝐚𝐫𝐤 𝐚𝐧𝐝 𝐇𝐢𝐬 𝐃𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐞...