[5]

239 12 0
                                    

Sebagai keseharian, (Name) selalu menulis.

Tak tahu apa yang ia tulis, ia hanya mengandalkan tangannya dan pikirannya yang bekerja.

Untuk seminggu ini, (Name) telah mengumumkan hiatus untuk waktu sekitar 3 Minggu dengan alasan sakit.

Faktanya memang sakit, (Name) sedang mengalami demam.

Kalian tahu siapa yang menjaga (Name) dikala sakit? Bukan Tobio, lagipula Tobio akhir-akhir ini sedang sibuk, benar-benar sibuk.

Saat (Name) turun menuju ruang tamu, ia menemukan secarik kertas yang bertuliskan suatu pesan untuk (Name) dari Tobio.

━━━━━━━━━━━
Beristirahatlah, aku sudah menyiapkan obatmu di meja dapur. Jangan lupa pakai kardigan wol mu, minum obat, dan makan yang teratur. Aku tak mau kau sakit.

Semalam aku melihat temannya Junko yang berkata bahwa ia akan menjagamu dikala aku akan pergi berlatih. Kalau tak salah namanya Hitto.

Aku jga sudah bilang pada Isabella jam 2 dini hari tadi untuk mengingatkanmu minum obat.

— dari :
  𝓚.𝓣𝓸𝓫𝓲𝓸
━━━━━━━━━━━
“Ah— astaga ..” (Name) membeku disana, pipinya merah se merah lobster sekarang. Tumben sekali suaminya 4x perhatian begini.

“Ara~ apakah Tobio-sama membuat istrinya baper?? Romantisnya~”

Junko menyahut tiba-tiba, astaga, memang dasar dia yang selalu muncul tiba-tiba diwaktu yang tak tepat.

“Yah, begitulah, Junko.” Junko dari pojok sofa hanya bisa tersenyum melihat pasangan keluarga Kageyama ini.

(Name) yang tengah berdiri merasa bahwa ada yang sedang menarik-narik rok hitam panjang miliknya.

Oh, ternyata itu Timmy.

“Halo, Timmy. Dimana Isabella?”

“Dia .. di taman ..”

Itulah kebiasaan Timmy, ia selalu berbicara dengan suara yang pelan. Sangat pelan.

“Kalau Hitto?”

“Dia sedang bergantung di tiang listrik .. di depan rumah ..”

(Name) sudah agak lelah dengan kelakuan Hitto setiap harinya, Timmy dan Isabella yang selalu menjadi saksi mata kegoblokan Hitto.

“Timmy, b-bisa kau suruh Hitto untuk turun kebawah? Bilang kepadanya aku sedang sakit, jangan buat aku marah.” Ucap (Name) sambil tersenyum ( ◜‿◝ ).

“Baiklah, mama.” Timmy langsung berjalan perlahan keluar, dia mendekat kearah Hitto yang sedang bergelantungan di kabel listrik.

Kembali ke posisi (Name).

(Name) sedang merebahkan dirinya di sofa, Isabella hanya bisa pasrah dengan kelakuan wanita yang ia anggap mama nya.

“Mama, ayo pindah kekamar. Nanti papa bisa marah.” Isabella terus menerus membujuk (Name) agar mau kembali ke kamar.

“Tidak, Isabella. Mama mau menonton film.”

“Bukannya mama sudah menonton kemarin dengan dua kakak cantik?”

“Sudah, tapi mama mau nonton yang lain.”

'Dua kakak cantik' yang Isabella maksud adalah Yachi dan Shimizu.

“Aku mau duduk disini sama mama, boleh kan?” Tanya Isabella dengan polos.

“Boleh, kok. Isabella mau mama ambilkan kue mawar seperti kemarin?”

𝘔𝘳𝘴. 𝘒𝘢𝘨𝘦𝘺𝘢𝘮𝘢 〔✓〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang