[10]

196 9 0
                                    

Kehamilan (Name) sudah masuk bulan ke sembilan, perutnya semakin membesar. Rasanya waktu terus berjalan dengan cepat, sangat cepat.

Semakin tumbuh bayi yang ada di rahim (Name), semakin protektif pula Tobio pada istrinya.

Saat ini, mereka sedang berada diluar rumah. Jalan-jalan karena itu kemauan dari si bayi.

(Name) membeli beberapa pakaian bayi baru, serta kebutuhan bayi yang lainnya. Seperti susu, tempat tidur, mainan dan lainnya.

Tobio juga membelikan (Name) jajanan, ya, seperti membeli sushi yang dijual di beberapa stan terdekat.

“Bagaimana? Enak?” (Name) mengangguk cepat, pertanda bahwa ia senang.

(Name) merasa bahwa bayinya menendang-nendang perut (Name), dan itu membuatnya terkekeh.

“Ada apa? Apa yang lucu?”

“Bayinya bergerak~ apakah dia senang?”

“Sepertinya iya. Baguslah jika dia senang. Aku juga ikut senang.”

Percakapan kalian menjadi pusat perhatian semua pengunjung mall, beberapa pasutri juga melihat kalian dengan tatapan senang.

“Lihatlah, sayang! Mereka seperti kita di zaman kita SMA. Tapi, aku sedang tak hamil. Kau ingatkan, saat kau membelikanku buku novel waktu itu?”

“Ahaha, iya. Aku ingat ketika kau mencoba membuka segel bukunya, padahal sudah kubilang untuk tidak membukanya. Kau ini memang keras kepala.”

“Iyaa, aku minta maaf~”

Itulah percakapan kecil dari pasutri yang kebetulan lewat didepan Tobio dan (Name).

Selesai makan sushi, mereka memutuskan untuk kembali melihat-lihat isi mall. Mengecek apakah masih ada barang yang perlu dibeli.

Tiba-tiba (Name) merasa bahwa perutnya sangat sakit, dan keluarlah..

































































































































































































































Air ketuban :)

“Sayang! Tunggu sebentar, akan kubawa kau ke rumah sakit!” Tobio dengan cepat mengangkat tubuh kecil istrinya.

Semua orang yang disana turut menyaksikan, beberapa juga ada yang membantu.

Tobio tergesa-gesa dalam mengangkat istrinya menuju mobil.

Sampai didalam mobil, Tobio langsung injak gas. Mengendarai mobil dengan kecepatan yang tinggi layaknya seorang pembalap.

Tobio menahan tangisan ketika dia mendengar (Name) berteriak kesakitan. Rasanya ia benar-benar tak tega.

“Ahh!! Ahh!!” (Name) terus menerus berteriak kesakitan.

Tobio mengambil jalan pintas yang akan langsung membawanya menuju rumah sakit.

Sungguh, tak Tobio sangka ini akan sangat tiba-tiba seperti ini. Alias, mendadak.

Mendadak seperti tahu bulat.

𝘔𝘳𝘴. 𝘒𝘢𝘨𝘦𝘺𝘢𝘮𝘢 〔✓〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang