𝘌𝘱𝘪𝘭𝘰𝘨

200 7 0
                                    

“Mama! Papa! Kesini! Ada kucing yang sangat lucu!” Ucap seorang anak kecil.

Anak itu adalah anak dari (Name) dan Kageyama, namanya adalah Kageyama Kanna.

Disisi lain, ada anak kecil yang sedang menatap seekor kucing berwarna putih itu. Anak yang menatap kucing itu bernama Kageyama Haru.

Nii-chan! Bukankah kucing ini imut?” Haru hanya mengangguk sebagai kata 'Iya'.

Sifat Kanna dan Haru sungguh berbeda 180° derajat.

Kanna adalah anak perempuan yang periang, bersemangat, dan banyak omong. Perilakunya selalu membuat Tobio dan (Name) geleng-geleng kepala. Kanna sama seperti (Name) di umur 10 tahun. Banyak anak laki-laki di sekolahnya yang suka dengan Kanna.

Sementara, Haru adalah anak yang banyak diam. Haru banyak disukai oleh perempuan di sekolahnya, sama seperti adiknya. Lantaran karena sifatnya yang cuek dan wajahnya yang tampak seperti ayahnya.

“Kanna, hati-hati kau bisa dicakar kucingnya.” Ucap Tobio mengingatkan Kanna.

“Memangnya kucing bisa mencakar?” Tanya Haru dengan nada yang polos dan suara yang pelan.

“Iya, Haru, Kanna. Kucing punya cakaran yang bisa mereka pakai ketika sedang bertengkar dengan kucing lain.” Jelas (Name).

“Tapi tenang saja. Kucingnya akan tetap baik jika kalian juga baik.” Tambah (Name).

Sama halnya dengan Haru, Kageyama juga hanya bisa menatap kucing itu dengan tatapan polos.

(Name) terkekeh melihat hal itu.

Selesai melihat kucing, mereka lanjut jalan-jalan disekitar taman yang dekat dengan rumah.

Tobio sedang mengejar-ngejar Haru, karena Haru dengan iseng meletakkan belalang diatas es krim milik Tobio.

Walau Haru orang yang cuek, dia masih butuh asupan kebodohan dan kebobrokan. Justru itu, dia adalah anggota keluarga yang paling iseng.

Apa kabar Junko yang sudah terkena prank nya sebanyak hampir 50 kali?

“HA! DAPAT! KAU TAK BISA KABUR, HARU!” Tobio akhirnya bisa menangkap Haru.

Tobio membawa Haru kembali ke (Name) dan Kanna yang sedang membuat gelang dengan manik-manik.

“Mama! Lihatlah! Sangat lucu bukan gelang punyaku!” Ucap Kanna sambil menunjukkan gelang buatannya kepada (Name).

“Wah, Kanna-chan memang mahir dalam membuat gelang.” Ucap (Name) dengan senyuman.

Kalau (Name) dan Kanna sedang membuat gelang dan membiarkan Tobio mengejar Haru yang tadi meletakkan seekor belalang diatas es krimnya Tobio.

“Haha, aku minta maaf, Papa.” Walau Haru juga orang iseng, ia merasa tak enak bila ia tak meminta maaf setelah menjahili seseorang.

Nii-chan! Mite mite! Aku membuatkan gelang untukmu!” Haru menatap gelang yang terbuat dari manik-manik berwarna biru muda dan biru tua.

Bagaimana dengan (Name)? (Name) membuatkan aksesoris tas untuk Tobio.

“Ini dia, kau bisa menggantungkannya di tas yang biasa kau bawa saat latihan.”

Tobio menatap aksesoris tas yang (Name) buatkan, terdapat kepala 'Chibi Tobio' dan 1 gantungan kunci berbentuk kotak susu.

“Ini lucu, terimakasih.”

“Sama-sama. (✿^‿^)”

━━━━━━━
Mereka berjalan lagi, menemukan sebuah spot bagus. Dimana mereka menemukan sebuah padang rumput.

Haru dan Kanna kejar-kejaran disana, dan Tobio serta (Name) mengawasi mereka dari jauh.

“Sayang.” Panggil Tobio.

“Ya? Ada apa?” Jawab (Name).

“Berterimakasih atas apa?”

“Berterimakasih karena kau sudah mau menerimaku sebagai suamimu. Maafkan aku jika aku selalu meninggalkanmu dirumah, disaat dimana aku harus berlatih, aku selalu merasa khawatir, ”

“Aku khawatir jika ada hal negatif yang terjadi padamu. Tapi, aku ingat dimana kau bilang bahwa kau akan selalu aman, ”

“Aku memang bisa mengandalkan Junko, Hitto dan beberapa arwah lainnya. Tapi, kau adalah tanggung jawabku, jadi, mana mungkin aku bisa menitipkanmu keorang lain atau bahkan arwah random.

“Terima kasih, aku sungguh berterima kasih,”

“Aku mencintaimu, Kageyama (Name).

𝘔𝘳𝘴. 𝘒𝘢𝘨𝘦𝘺𝘢𝘮𝘢 〔✓〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang