“Tadaim—”
Ucapan Tobio tiba-tiba terpotong ketika sang istri memeluknya dengan erat.
“Okaeri~” Balas (Name) sambil mendongakkan kepalanya dan tersenyum ( ◜‿◝ ).
Tobio membalas pelukan itu, kali ini tak akan ada arwah yang menjadi nyamuk diantara keduanya.
Karena Junko sedang mengajak Hitto, Hanna, Isabella, dan Timmy untuk liburan di Nether Hell Hotel.
Katanya sih, itu nama hotelnya, Nether Hell Hotel.
Jadinya, tak akan ada arwah lain yang menganggu.
“Woah!” Tobio spontan menggendong (Name), memanfaatkan tubuh kecil sang istri.
Tobio membawa (Name) kekamar, lalu merebahkannya di kasur.
“Tumben manja, ada apa?” Yang ditanya hanya bisa cengar-cengir.
“Ehe. Mau nggak beliin aku jajanan?” Oke, Tobio paham akan perkataan itu.
'Pasti mendadak PMS.' Dugaanmu itu benar, Tobio. (〃゚3゚〃).
Tobio harus, sangat, wajib, dianjurkan melayani istrinya untuk ini-itu. Jika (Name) sudah dalam masa menstruasinya, maka moodswing akan terjadi ratusan kali dalam satu hari.
Jadinya, Tobio sebagai suami yang baik harus bisa jadi babu yang terbaik buat (Name).
Benar, mendadak jadi babu ini setter kesayangan kita.
Sedari tadi, (Name) terus memeluk Tobio sambil rebahan. Ia meletakkan wajah Tobio di dadanya.
Tobio juga sudah tak malu, lagipula ini istrinya. Sudah menjadi kewajiban, tanggung jawab, serta hak patennya.
“Tobio~ perutku sakit.” Ucap (Name) sambil memasang raut wajah sedih (。•́︿•̀。).
“Iya, iya. Nanti aku obatin, aku mandi dulu, ya.” (Name) mengangguk, lalu mengambil ponselnya.
(Name) memainkan salah satu game favoritnya, yaitu Distraint.
Ya, (Name) suka game horor.
Bahkan ia juga punya beberapa game horor di laptop miliknya.
Seperti ..
My Neighbour, Distraint, Granny, Five Nights at Freddy's, Little Nightmare, Limbo, Backrooms 1998, The Booty Creek Cheek Freak, Noctambulant, Mr. Hopp's, dan juga Little Misfortune.
(Name) masih nyesek dengan ending dari game Little Misfortune, dimana karakter utamanya yang merupakan seorang anak kecil meninggal tertabrak mobil yang dibawa ayahnya saat mabuk.
Kalau untuk Distraint, (Name) masih stuck dibagian dimana karakter utamanya yang bernama Price ingin mengunjungi kenalannya di rumah sakit.
Dan— (Name) juga masih agak trauma dengan cutscene di game yang menunjukkan bahwa 'Mr. Janitor' mencincang daging manusia dengan mesin pemotong.
"Ugh! Ayolah! Harus ku letakkan dimana bunga palsunya?" (Name) terus bolak-balik menjalankan karakternya.
Ia masih mencari tahu dimana bunga palsu yang ia dapat harus diletakkan.
*Author jga gtu, wkwk. sebel banget nggak tau dmn hrs taro tu bunga palsu.
━━━━━━━━━ Selesai Tobio mandi ..
"Hah~" Lega, tubuh Tobio sudah tak terasa lengket lagi akibat keringat.