BAB 6

825 106 0
                                    

[AU] SADISTIC PERSON

๑۩۞۩๑

Kedua tangan orang kaya tak pernah sepenuhnya bersih, anggapan Loid Forger mengenai mereka tidak pernah salah. Tampaknya anggapan itu diambil dari banyaknya orang kaya menggunakan jasa keluarga Forger demi melenyapkan setiap musuh yang tidak diharapkan hadir di tengah kesuksesan mereka—keluarga Briar tak terkecuali di antara mereka yang berambisi agar tak pernah mencetak kekalahan.

Mr. Briar baru saja memasuki kantornya. Asisten pribadinya sudah berdiri dengan memeluk laporan yang semakin hari menggunung. Ia tak berharap Mr. Briar mengabaikan semua pekerjaan itu sekali lagi atau akan ada banyak masalah yang tidak diharapkan hadir. Namun, Mr. Briar justru memandangi awan mendung di atas langit, yang berjalan mengikuti arah angin begitu dia duduk di kursinya. Dalam sekejap, langit pagi itu menjadi gelap, hujan pun turun sangat deras. Ia memikirkan bagaimana kabar putrinya, apa yang sedang dia lakukan, atau apakah dia sudah sarapan.

Asisten pribadi Mr. Briar pun mendekati. "Sampai sekarang Mr. Edgar belum ditemukan," Mr. Briar pun menoleh di saat sang asisten membagikan apa yang dipeluknya sejak pagi sekali. "Dalam catatan perjalanan yang berhasil direkapitulasi, Mr. Edgar melakukan perjalanan ke Ostania—"

"Jadi," potong Mr. Briar, sang asisten pun terdiam sejenak. "Setelah itu tidak ada yang tahu di mana Edgar pergi?"

"Benar," asisten pribadinya mengambil laporan dan menyerahkan laporan keuangan tersebut untuk ditandatangani oleh Mr. Briar. Namun pikiran Mr. Briar sudah tidak di sana. Ia masih membayangkan wajah putrinya yang penuh senyum, kenyataannya jika melihat anak perempuan dari para koleganya, tidak ada satu pun dari anak perempuan mereka penurut dan sebaik Yor, putrinya, dalam menyikapi masalah atau etiket kesopanannya menjadi yang paling sempurna.

Dari luar seseorang mengetuk pintu, Mr. Briar kemudian mempersilakan masuk. "Maaf jika saya mengganggu," seorang pelayan pribadi bermuka pucat itu sangat tidak disukai. Kabar buruk, tentu saja, pasti sedang dibawanya saat ini. "Mrs. Briar sedang tidak sadarkan diri. Sebelum itu, beliau mengalami muntah-muntah."

Mr. Briar segera berdiri, mungkin kali ini dia masih tidak bisa melanjutkan kembali pekerjaannya. 

๑۩۞۩๑

Di sekitar tempat tinggal keluarga Forger tidak lebih dari sekumpulan hutan dengan satwa yang dibiarkan bebas berkeliaran. Akan tetapi tidak jauh dari sana ada tempat tinggal warga, meskipun terdiri dari desa-desa yang dirawat baik, jauh dari polusi. Ostania seperti tempat wisata untuk menghilangkan penat karena bising perkotaan. Walapun begitu, menggunakan mobil dalam perjalanan sekitar 2 jam, Yor Briar akan sampai di sebuah ibu kota yang padat penduduk dan seperti halnya metropolitan pada umumnya di setiap negara di dunia. 

Yor terkesima melihat ibu kota Ostania. Ini bukan kali pertama dia ke sini. Saat mendapatkan undangan dari kolega atau rekan bisnis keluarga, Yor akan kemari bersama ayah atau ibunya dalam kunjungan tidak resmi atau barangkali mengatasnamakan perdamaian negara. Jepang cukup berteman baik dengan Ostania dalam segala dukungan di tengah perdagangan atau kemanusiaan. Apa pun itu, bisa dibilang dua negara itu berteman baik sejak seabad lalu. 

"Kau butuh gaun untuk pergi ke pesta." 

Yor tidak menanggapi, tetapi tentunya dia mendengar apa yang dikatakan Loid di tengah perjalanan mereka.

"Gaun seperti apa yang kauinginkan, Yor?" Loid melihat tabloid dan membolak-balikkan halamannya, membayangkan Yor mau mencoba semua gaun yang disukainya di dalam tabloit itu. "Kurasa kau tidak boleh terlalu terbuka. Pakaian yang hangat dan pastinya sopan akan lebih cocok untukmu." 

"Aku suka memamerkan punggungku." 

"Kali ini tidak aku izinkan. Mulai sekarang aku yang menilai apakah gaun itu layak untuk kaukenakan di pesta," Yor menoleh ke arah Loid yang tersenyum lembut kepadanya selama perjalanan mereka untuk berbelanja. "Kau akan menemaniku ke pertemuan-pertemuan penting. Ada banyak undangan makan malam, dan mereka semua tentu saja berniat memperkenalkan putri mereka kepadaku. Tapi aku akan tunjukkan pada semuanya, kini aku sudah memiliki seorang istri." 

Yor kembali melihat jalanan Berlint yang dipenuhi oleh perempuan-perempuan yang gila berbelanja. Keluar-masuk dari satu toko busana ke toko busana lainnya. Membawa kantong belanja di lengan mereka, lalu diserahkan kepada sopir atau pelayan pribadi mereka. Tapi dia mencernah soal pernikahannya dengan Loid Forger—dan apakah itu semua bisa disebut sebagai pernikahan? Hubungan sepihak itu membuat Yor mual, tetapi pada akhirnya dia menikmati kehidupan barunya. Ia harus tunduk sampai suatu hari nanti dia bisa pergi ke mana pun dengan bebas, tanpa perlu dicurigai. 

Setelah berbelanja, mereka mampir ke restoran terbaik di Berlint untuk menikmati makan siang, tetapi hanya beberapa suap dan Yor segera mendorong piringnya menjauh darinya. 

"Kau tidak suka makanannya?" 

"Terlalu banyak keju, membuatku mual." 

Loid mengusap bibirnya menggunakan lap makan, lalu mengajak Yor pergi dari sana. 

"Kita akan pergi ke mana lagi?" 

"Apa kau mau mampir ke suatu tempat, Yor?" 

"Tidak. Tidak ada tempat yang ingin aku kunjungi." 

"Mungkin kau mau minum segelas anggur?" 

"Di siang bolong begini?" 

"Kenapa tidak?" Yor tidak menerima ajakan Loid, dan malah berjalan mendekati bioskop yang ramai dikunjungi. Yor melihat setiap ikon-ikon yang dipajang pada tiap dinding di lobi tempat itu dan terlihat takjub sekaligus penasaran, apakah dia bisa melihat satu film saja sebagai acara kencan mereka. "Apa kau mau menonton film, Yor?" 

"Aku tidak pernah menonton film di tempat seperti ini. Ayah selalu menyewa tempat selama sehari agar kami bisa menonton dengan tenang," Yor melirik Loid, matanya berbinar dalam sekejap. "Loid, maukah kau menonton satu film bersamaku? Kita bisa membeli camilan dan kola, lalu duduk di kursi reguler bersama." 

Tawa Loid meledak, dan segera menggandeng tangan Yor untuk diajaknya pergi membeli tiket menonton sore itu juga. 

๑۩۞۩๑

BERSAMBUNG

SADISTIC PERSON [LOID X YOR]  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang