BAB 11

615 84 2
                                    

[AU] SADISTIC PERSON

๑۩۞۩๑

"Selamat ulang tahun, Yor," ucap Loid di hari ulang tahun Yor.

Loid selalu pulang ke rumah, dan makan makanan tak enak Yor. Walau Yor mengetahuinya, dia tidak merasa bersalah sedikit pun dan membiarkan Loid memakannya sampai habis. "Tidak banyak yang aku masak. Tidak ada yang spesial di hari ulang tahunku."

Tangan Loid mengusap lengan Yor, lalu diajaknya perempuan itu duduk di kursi tepat di sampingnya. Loid bahkan mencermati wajah Yor yang lelah karena seharian dia memasak semuanya sendiri. Makan malam, kue ulang tahun, dan pernak-pernik acara kecil yang hanya dihabiskan oleh mereka berdua di rumah desa itu.

"Di rumah utama, mereka semua ingin merayakan ulang tahunmu," kata Loid. "Tidak bisakah tahun depan kau sedikit saja menyenangkan hati mereka?"

"Kau tak pernah peduli hal-hal sekecil itu, Loid. Mengapa kau menyuruhku untuk pulang ke rumah utama?" Yor hanya tinggal di rumah desa itu bersama dua pelayan dan satu sopir yang mengantarnya ke mana-mana. Sejak setahun lalu, Loid ingin membuat Yor nyaman selama bersamanya, dan tidak merasa sesuatu akan terjadi kepadanya. Maka dia membiarkan Yor untuk memilih tempat tinggalnya sendiri karena dia tahu, perempuan itu butuh suasana yang lebih baik dari sekadar terpenjara di sebuah rumah yang mirip kastel.

Keduanya menikmati makan malam dengan keheningan, sebaliknya Yor menyudahi makan malam itu dengan kini menikmati segelas anggur merah sambil dia diam-diam mengamati Loid yang tak banyak bicara. Tapi Yor melihat luka kecil di antara alis bagian kanan Loid, sebaliknya hal itu membuat Yor mengernyit.

"Kau bertengkar dengan siapa?"

Loid melirik ke arah Yor sesaat dia membuang pandangannya ke samping. "Beberapa hari ini aku melakukan banyak hal," kata Loid. "Senang mengetahui kau peduli padaku, Yor."

"Aku selalu peduli padamu," Loid menyunggingkan senyumannya, tak berbicara setelahnya. "Apa kau tak pernah percaya padaku, Loid?" tanya Yor kali ini. "Apa kau masih menganggap aku begitu membencimu? Ada hal-hal yang aku perjuangkan demi berada di sisimu. Aku tahu awalnya aku tidak pernah menaruh minat padamu dan seolah membencimu. Tapi aku tulus untuk berada di sisimu. Aku tidak pernah berdusta."

Loid menyudahi makan malamnya. Kali ini dia menikmati anggurnya sembari mencermati wajah Yor yang cantik.

"Apa kau punya gundik di luar sana?" Loid merasa heran dengan pertanyaan itu. "Aku kira orang-orang sepertimu lebih banyak mengoleksi wanita. Sekarang tampaknya aku meragukan cintamu. Tidak seperti enam tahun yang lalu—ya, kurasa seperti itu."

Loid menghela napas.

"Aku pasti tidak menarik lagi bagimu."

"Yor," tukas Loid, membuat Yor segera menunduk. "Perasaan dan keinginan untuk berada di sisimu tak berubah sedikit pun. Aku masih mencintaimu, Yor. Tidak ada wanita di dunia ini sebaik dan setulus dirimu, karena yang lebih baik membenci adalah kau bukan aku. Kau yang mungkin pantas memiliki simpanan daripada aku. Kau yang harusnya muak kepadaku."

Loid segera berdiri, menghampiri Yor dan mengajaknya pergi ke teras untuk melihat langit yang dipenuhi bintang. Yor sangat menyukai langit malam, dan rumah desa itu tempat yang paling tepat untuk Yor menikmati waktu yang diimpikannya—kesunyiaan dan jauh dari banyak orang.

"Kau senang berada di sini, Yor?" Loid memeluk Yor dari belakang. "Tempat yang benar-benar nyaman untuk berduaan. Aku tidak butuh apa pun di dunia ini selain dirimu, Yor," Yor tersenyum kecut, dan tentu saja itu artinya Loid tak butuh Anya. Lebih-lebih bagaimana jika Loid tahu bahwa putri mereka masih hidup?

"Kau tidak butuh seorang anak, Loid?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Entah, aku tak sekalipun memikirkannya." Yor seakan terjatuh dari ketinggian dan sekarang dia tidak mampu berdiri dengan benar—suaranya menghilang tak sekalipun dapat berucap untuk meyakinkan Loid bahwa mereka membutuhkan seorang anak—paling tidak sebagai penerus keluarga Forger. "Mungkinkah kau butuh seorang bayi, Yor?"

"Kupikir kita bisa mengadopsi dari panti asuhan. Suster Kepala menghubungiku, ada anak perempuan cantik di sana, dan dia juga pintar. Baru-baru ini dia diterima di Sekolah Dasar Eden. Bukankah, dia termasuk genius?"

"Oh, Eden."

"Aku yakin dia akan senang tinggal bersama kita," Loid hanya mengangguk dan tersenyum. Apakah itu berarti Loid akan setuju? Yor masih meragukannya. Namun dia cukup percaya diri bahwa Anya akan bisa tinggal bersamanya tanpa kecurigaan, meskipun rambut Anya akan membuat Loid tidak nyaman.

Keesokan paginya, Yor menunggu Anya keluar dari sekolahnya, tepat di depan gerbang sekolah dasar Eden. Ia melihat semua anak-anak berhamburan dan beberapa dari mereka siap untuk menaiki bus sekolah.

Yor turun dari mobil tanpa menunggu sang sopir membukakannya begitu melihat Anya keluar.

"Anya!" Yor berseru sembari dia melambaikan tangannya. "Apa kau sudah mau pulang? Bagaimana kalau kita makan siang bersama?"

"Bibi Yor datang lagi."

"Bibi sudah bilang pada Anya kalau bibi akan menemani Anya hari ini. Apa Anya mau menikmati semangkuk kecil gelato?" sepertinya anak itu tidak tertarik dengan makanan berat, menjadikan Yor menawari sesuatu yang membuat Anya pasti tidak menolak.

Anya hanya meremas selempang tasnya tanpa menyetujui. Ia masih tidak yakin apakah dia perlu ikut, tetapi gelato kacang yang kapan hari benar-benar sangat enak. Anya ingin menikmatinya sekali lagi dan harusnya dia senang ketika bibi Yor menawarinya lagi.

"Suster Kepala melarang Anya untuk pergi main sepulang sekolah."

"Anya jangan khawatir, kita bisa pergi ke panti asuhan untuk meminta izin Suster Kepala. Atau, Bibi bisa menghubungi Suster Kepala sekarang, kalau Anya bersama Bibi."

Suster kepala juga memberitahu Anya kalau dia harus menghubungi panti saat Anya ingin pergi main. Biasanya Anya akan main di rumah Becky sampai sore, kemudian Becky akan mengantarnya pulang ke panti.

"Ayo, Anya," ajak Yor. "Kita bisa pergi ke panti sekarang. Anya tidak perlu khawatir."

Mobil Yor melesat pergi dari gerbang sekolah dasar Eden, sementara sedan gelap yang tak disadari oleh Yor mengikuti dari belakang.

๑۩۞۩๑

BERSAMBUNG

SADISTIC PERSON [LOID X YOR]  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang