BAB 9

669 91 4
                                    

[AU] SADISTIC PERSON

๑۩۞۩๑

Yor tidak pernah yakin untuk menggunakan senjata api itu dalam pembunuhan pertamanya, walaupun kelas menembak diikutinya karena tuntutan yang Loid buat. "Yor, kau harus bisa menggunakan senjata ini, jikalau suatu hari nanti aku tidak bisa melindungimu, setidaknya kau harus melindungi dirimu sendiri dengan ini."

Suara tembakan menggema, dan hewan yang sedang berlindung dari cuaca yang kurang bagus tiba-tiba serentak terbang dari ranting-ranting pohon yang kokoh karena terkejut.

Yor menarik napas, lalu napasnya berubah semakin cepat. Hujan membasahi tubuhnya, tetapi noda darah di sekujur pakaiannya masih tidak mau hilang. Fiona yang mengejarnya terkejut di tempatnya dan membungkam mulutnya sendiri.

"Mrs."

Yor mendekatkan kembali senjata itu tepat pada hewan yang terkulai karena satu tembakan, dan kemudian dilanjutkan dengan tembakan beruntun hingga darah benar-benar mengotori pakaian yang Yor kenakan.

"Maafkan aku, Anya."

"Mrs," Fiona mendekati dengan air mata mengalir, lalu merampas Anya dari Yor. "Nona baik-baik saja. Tapi Nona bisa saja kedinginan."

Tubuh Yor terasa sakit, tapi dia tetap berdiri di tempatnya. Ia melihat salah satu kakinya yang tak mengenakan sepatu—terlepas entah sejak kapan. Kakinya sudah kotor oleh tanah, dan Yor melirik Anya yang bergerak karena tidak nyaman saat tubuh mungilnya dibalut oleh banyak kain agar bayi itu tidak kedinginan. Tapi bibir Anya membiru. Yor mendekati Anya, lalu menangis untuk meminta maaf.

Fiona melirik Yor. Perempuan itu mencoba melepas sesuatu di lehernya. Fiona menerima kalung dengan batu pertama yang terlihat sangat mahal. "Aku tidak bisa meminta banyak kepadamu, Fiona," kata Yor. "Tolong jaga putriku. Aku tidak harusnya meminta ini kepadamu, tapi kau adalah gadis yang paling kuandalkan daripada siapa pun di keluarga Forger. Akan lebih baik Anya pergi dan aku tetap tinggal bersamanya."

"Mrs, bagaimana bisa saya melindungi Nona sendirian tanpa Anda," Fiona mempererat pelukannya kepada Anya yang kembali menangis, tapi suara anak itu hampir menghilang. "Mrs, Nona benar-benar kedinginan. Kita harus mencari penginapan di sekitar sini."

"Dalam waktu dekat Loid pasti akan menemukan kita. Aku juga tidak bisa meninggalkannya sendirian di sana. Loid membutuhkanku, bukan berarti Anya tidak membutuhkanku. Setidaknya aku bisa mengatur agar kalian tidak dikejar olehnya. Ini demi Anya."

Fiona menggenggam tangan Yor agar wanita itu tidak meninggalkannya. "Mrs."

Tangan Yor menyentuh pipi Fiona. "Aku tidak harusnya membebanimu dengan permintaan yang benar-benar tidak masuk akal seperti ini. Tapi aku mengandalkanmu, Fiona. Maaf, atas apa yang pernah aku lakukan kepadamu. Suatu hari nanti, aku akan menebusnya. Aku tidak akan perna melupakan kebaikanmu. Tolong, untuk kali ini saja, pergilah. Bawa putriku bersamamu."

Pandangan Fiona jatuh kepada Anya yang menggigil. Hati nuraninya membimbing Fiona untuk bergegas pergi ke penginapan atau rumah yang paling dekat demi menghangatkan bayi yang usianya bahkan baru seminggu. Jika Anya meninggal karena ulahnya, Fiona jelas pantas mati demi menebusnya.

Yor tampak putus asa, tak peduli ketika kabut menjelang malam membuatnya makin merasa tidak nyaman. Ia pun melirik ke seonggok binatang tak bernyawa karena ulahnya. Lalu Yor pergi dengan langkah lemah menuju ke kediaman keluarga Forger. Dia kelelahan, tapi tak bisa berhenti untuk terus berjalan.

"Aku pasti gila." Yor mengeluh pada dirinya sendiri yang berakhir tak dapat meninggalkan Loid Forger. "Aku tidak mungkin jatuh cinta padanya. Apa yang aku lakukan semuanya demi Anya. Tapi mengapa—" kali ini Yor merasa khawatir dengan kondisi terakhir Loid. Darah, keputusasaan, serta mata tak berdaya laki-laki itu seakan sedang menghantuinya. "Bodoh. Kau bodoh Yor, harus mencinta pria itu sekarang."

Begitu Yor sampai di rumah, dia disambut oleh Franky, yang sama sekali tidak terlihat akan menangkapnya atau menjebloskan dia ke ruang bawah tanah untuk diadili. Franky justru membantunya untuk pergi ke kamarnya dan menyuruh pelayan membersihkan penampilannya.

Yor membeku sambil melihat boks bayi Anya. Beberapa jam lalu anak itu masih terlelap di sana, dan Yor berusaha menyusui anak itu. Tapi sekarang Anya tidak ada di mana pun, bahkan tidak sekalipun berada di dekapannya.

"Aku akan menjelaskan kondisi Loid kepadamu."

"Apa dia cedera terlalu parah? Aku mendengar sesuatu dari pelayan, dia mengalami patah tulang."

Franky hanya mengangguk, maka dia tidak perlu menjelaskan lebih banyak soal itu. "Dia mungkin tidak ingat bahwa kau sudah melahirkan atau kalian punya seorang putri," kata Franky. "Ingatannya mungkin tercerai-berai. Tidak yakin kejadian mana saja yang masih dia ingat. Setidaknya dia mengenalimu dan mengkhawatirkanmu."

"Bagaimana kau tahu bahwa dia tidak ingat soal Anya?" Franky menghela napas. "Mungkin saja dia ingat tapi tidak ingin membahas hal tersebut kepadamu."

"Sejauh ini dia hanya menyebut kalian bertengkar karena perdebatan yang tidak dia pahami. Loid sama sekali tidak menyinggung mengenai Anya."

Apakah dengan begitu Yor dapat menyembunyikan Anya selamanya? Yor merasa tenang, seakan Tuhan mengabulkan setiap permintaannya. "Apakah kondisinya terus berlanjut seperti itu? Atau ini hanya sementara?"

"Akan lebih baik dia tidak mengingat tentang Anya," kata Franky. "Begitu maksudmu?"

Yor mengangguk, lalu dia melirik boks bayi Anya lagi. "Aku tidak tahu mengapa dia sampai seperti itu. Anya jelas adalah putrinya. Dia terlihat bahagia ketika aku mengandungnya dulu, tapi mengapa sekarang dia menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Anya?"

Franky mengambil salah satu kursi di ruangan itu dan mendekatkan kursi itu ke dekat Yor. Lalu dia duduk di sana sambil diajaknya berbincang-bincang mengenai keluarga Forger yang Yor tak pernah tahu.

"Anya mirip sekali dengan ibu Loid."

Yor merasa bahwa tidak ada keanehan dari itu. Franky mengangguk, tanpa Yor menjawab, dia tahu apa yang sedang dipikirkan perempuan itu tentang Loid.

"Loid tidak punya kehidupan yang baik. Ibunya adalah wanita yang sulit dipahami. Dari luar wanita itu tampak seperti ibu rumah tangga pada umumnya, tetapi sebenarnya, ibu Loid benar-benar wanita yang mengerikan. Kau tahu mengapa Loid begitu terpengaruh oleh kehadiran Anya?" Yor terdiam. "Bayang-bayang mengenai ibunya, Loid tak mampu menyingkirkannya."

Franky meratapi masa lalu itu ketika Loid merasa putus asa dan orang yang pertama kali pria itu bunuh adalah ibunya sendiri. Loid tidak menyangka—siapa pun selain Loid pun merasa begitu—bahwa wanita itu dapat melecehkan putranya sendiri.

Franky menghela napas. "Loid pernah diperkosa ibunya sendiri, dan ayahnya menutupi itu."

Yor terperangah, dan tangannya bergetar untuk menutupi mulutnya yang hampir saja berteriak untuk menyangkalnya.

๑۩۞۩๑

BERSAMBUNG

SADISTIC PERSON [LOID X YOR]  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang