Seseorang berlari dengan terhuyung-huyung bagai perahu yang digoyang ombak bahkan tak menghiraukan perangkap yang sengaja dipasang oleh para pemburu mungkin dikarenakan telah hafal semua seluk-beluk jalan yang akan dilewati olehnya. Perangkap yang terpasang memang bukan ulah penduduk setempat melainkan perbuatan para penjahat dengan tujuan untuk menangkap hewan buas atau manusia. Baik hewan atau manusia tidak akan bernasib bagus apabila jatuh ke tangan kawanan jahat bernama Awan Hitam.
Nafas pemuda ini mulai tersengal-sengal sudah mencapai batas, jantungnya pun mulai sakit tapi ia masih terus melaju kencang. Isak tangis turut menyertai, jika diperhatikan secara dekat nampak anak laki-laki muda nangis sambil berlari. You, pemuda asal desa bukit pelangi yang dulunya terkenal dengan keindahan alamnya sekarang harus menyerah ditangan para perusak, penjarah, dan penjajah yang ingin memperluas wilayah kekuasaan.
Tahun Matahari bulan ke lima sudah memasuki puncak ekstrem dalam suhu terpanas tahun ini menyebabkan kekeringan di beberapa tempat, sumur dan sungai, sumber mata air mengering sulit untuk mencari air. Orang tak berani melakukan aktivitas berlebihan di bulan kelima serta tidak akan punya nyali untuk bepergian jauh meski itu untuk urusan bisnis, kebanyakan orang akan memilih diam di tempat sekedar untuk berteduh atau bermalas - malasan.
"Ibu, Ayah! Maafkan Aku. maaf!"
Sambil banjir air mata padahal dia adalah anak laki~laki yang kuat, pemberani dan cerdas. Sejak Awan Hitam menduduki desanya, You berusaha keras untuk melawan atau sekedar meyakinkan orang tuanya untuk tidak mudah menuruti keinginan para bandit. Namun usahanya tak membuahkan hasil ia harus menerima kenyataan memilukan bahwa desa telah sepenuhnya dikuasai dan sebagain besar penduduk dibantai karena berusaha melawan perintah atau mencoba melarikan diri. you berhasil melepaskan diri dari para bandit dengan jantung berdegup kencang keringat membasahi sekujur tubuh padahal malam begitu dingin. Ia mempertaruhkan hidupnya malam itu untuk menyelamatkan diri.
Anak~anak gadis usia 15 hingga 20 an dipaksa untuk melayani nafsu bejat para bandit sementara wanita yang tua dijadikan pelayan untuk mencuci dan memasak. Para pemuda dijadikan bagian dari komplotan jika menolak bergabung maka akan dihabisi lalu lelaki yang berumur tidak muda lagi dijadikan pekerja paksa. Tidak terkecuali orang tua You yang juga telah menjadi korban kebiadaban para bandit. Kedua orantua You dihabisi dengan satu ayunan kapak hingga kepala terlepas, tidak puas sampai di situ para bandit mempermainkan kepala orang~orang yang dipenggal itu selayaknya permainan bola sepak. Tubuh bagian bawahnya digantung di atas pohon secara terbalik dengan ikatan pada satu kaki saja. Sungguh sajian yang begitu horror agar semua penduduk dapat melihatnya.
Kebencian You sudah sangat mendalam. Bersumpah dalam hati ia akan membalaskan dendam untuk kedua orangtua serta para penduduk desa. Itulah mengapa You bertekad kuat untuk kabur dan mencari guru silat untuk mengangkatnya menjadi murid. Kebencia telah meracuni hati dan pikiran pemuda yang sebelumya berhati lembut, periang penuh semangat. Sekarang You mulai merasakan efek keras dari kenekatannya berlari tanpa henti dada sudah sesak kepala pening keseimbangan goyah dan You terguling jatuh ke bawah terperosok entah bagaimana tiba-tiba ada jurang di depan? untung saja tidak terlalu dalam meskipun begitu ada bunyi 'KREKK' "Aduh!" sesaat sebelum kepalanya menghantam batang pohon besar You sempat mendengar bunyi 'KREKK' itu.
Panas terik di tahun Matahari telah menyebabkan segudang permasalahan di dunia, Sungai Kanil yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk sekitarnya seperti kawanan kuda, rusa atau gajah untuk minumpun tak ada apalagi bagi rakyat yang biasa mencari ikan di aliran sungai Kanil menjadi nelangsa akibat kekeringan. Untung saja laut tak ikut mengering, ya HHH...
Seorang pertapa yang sudah puluhan tahun moksa keluar dari tempat pemandiannya sepertinya jelas bahwa pria ini abis berendam di cuaca ekstrem ia nampak begitu elegans, terawat tidak seperti kebanyakan pertapa yang tidak akan mementingkan penampilan, tinggi kurus namun tetap terlihat kuat. Ketika berusia 25 tahun pertapa ini sudah menjadi pendekar sakti namanya serta julukannya di dunia persilatan menggemparkan dia dulu dikenal sebagai si tapak berduri dari pulau hantu. Sudah banyak sekali nyawa melayang di tangannya tapak berduri yang amat beracun itu sulit untuk dinetralisirkan hanya si pertapa saja yang tahu bagaimana cara menawarkan racunnya.
Si pertapa berniat merenggangkan tubuh sebentar setelah berendam di kolam ia ingin menjajal kembali jurus tapak berduri yang sangat dibanggakan itu sambil mengenang masa lalu. Dengan gesit tanpa bersuara pukulannya mengenai batang pohon, dan binatang liar yang lewat dalam sekejap saja batang pohon dan binatang liar langsung terkena efek racunnya rasanya sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata yang terlihat adalah batang pohon itu seperti hancur dari dalam tinggal kulit luar saja hal yang samapun dialami oleh binatang liar tulang serta organ dalam hancur darahnya keluar melalui rongga mulut, telinga dan anusnya.
Dulu tapak berduri ini, telah begitu sadis merenggut banyak nyawa dengan cara yang sama pula sekali kau terkena nyawamu dipastikan melayang. Cuaca panas di luar tak membuat si pertapa kesusahan dalam melancarkan aksinya namun biasanya jika musim panas di tahun Matahari terjadi lebih lama ia selalu berendam di kolam lebih sering. Tak banyak yang bisa ia perbuat lagi setelah puas membantai semua musuh-musuhnya kemudian akhirnya menarik diri dari dunia persilatan, lalu mengasingkan diri itu yang disebut dengan moksa ; menjauhi urusan dunia mendekatkan diri pada alam atau sang ilahi.
Si pertapa bergerak bagai semilir angin yang sejuk namun saat dirinya dekat dengan pohon besar terbesit di pikirannya untuk menghancurkan pohon itu ia sudah bersiap-siap menggunakan tapak berduri penghancur sukma tingkat tertinggi. Sedetik kemudian ia menarik kembali pukulan dahsyat itu sebelum mencapai sasaran. Pandangannya teralihkan oleh sesuatu itu adalah tubuh seorang pemuda dan masih hidup. Dia memeriksa keadaan pemuda itu secara teliti tidak ada luka fisik yang gawat selain bagian leher yang terkilir karena benturan, luka pada area wajah atau kepala lalu memar dibeberapa bagian tubuh. Oh tubuh si pemuda luka mungkin dikarenakan berguling hingga ke bawah sini pikir si pertapa. Karena merasa iba si pemuda itu dibopong menuju tempat persembunyian si pertapa selama ini.
Sepuluh jam kemudian masuk pukul 9 malam perkiraan kasarnya si pemuda tersadar sebelum ia sempat dibangunkan oleh suara ibunya.
"You, anakku bangun sayang, bangun"
"Jangan menyerah, jangan menyerah!"
"Lanjutkan hidupmu, larilah. Pergi anakku, selamatkan hidupmu".
Pemuda itu berguling ke kanan dan ke kiri padahal lehernya pasti sakit. Si pertapa menyaksikan agak cemas dalam diam. Di pembaringan si pemuda kembali bercucurkan keringat panas tubuhnya naik padahal sudah dikompres. Dengan sabar si pertapa merawat anak muda ini bagai keluarga sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sumpah Pedang
AdventureDi jaman dulu pedang memiliki banyak kegunaan untuk melindungi diri dari kejahatan serta memberantasnya dan menegakkan keadilan. Mereka yang menyandang pedang bukan untuk gagah-gagahan tapi karena mereka pantas dan telah teruji sebagai Pendekar Peda...