Peserta yang ikut mengantri perlahan berkurang banyak dan hanya menyisakan beberapa orang saja apabila dihitung, masih tersisa 9 orang termasuk Shu dan pemuda misterius yang bercadar itu. Ini berarti sisa anggota akan dipecah menjadi dua kelompok Shu menanti dengan cemas karena waktu sudah mulai habis nyengat panas Matahari telah memudar.
"Kalian 9 orang akan dipecah jadi 2 kelompok, nama kelompok tersisa adalah nomor 98 dan 99". Kata panitia pengurus.
"Tunggu! bukankah ini seharusnya kompetisi tunggal, mengapa dibentuk kelompok?". Tanya si pendekar bercadar.
"Kami tidak menerima keberatan keputusan ini tidak layak kau pertanyakan kau bisa mundur sekarang bila tidak berkenan!".
Lalu Shu berkata, "Aku ingat salah satu persyaratannya kita wajib mematuhi semua aturan yang dilayangkan kepada peserta". Usai berkata begitu, semua mata menukik tajam ke arah Shu.
Seorang yang bertubuh agak besar menyahut dengan pahit, "Akupun mengingatnya semua masih segar di kepalaku! Kita mempertanyakan pembentukan kelompok, wajar bukan? sementara ada yang bergerak sendiri".
Shu membalas dengan rasa masam, "Ku rasa kalian dengar tadi pertanyaan kalian tak membutuhkan jawaban diam lebih baik dari pada terdengar BODOH!".
Si bertubuh besar itu diam memendam jengkelnya pada Shu. Dalam hati awas saja kau jika aku sampai sekelompok dengannya.
Ada pemuda tinggi kurus, kulit putih pucat dengan gigi seperti ikan piranha ganas nampak meringis membuat orang disekitarnya merasa merinding ketakutan padahal sebenarnya dia hanya melempar senyum ramah kepada tiap orang yang dijumpai olehnya. Banyak orang sering salah mengartikan senyumannya itu sehingga sosok yang dikaitkan dengan panggilan ikan piranha ini selalu dihindari, mereka tak mau mendekat apalagi menjalin pertemanan malang memang bagi orang dia nampak tersenyum bodoh dan terkadang mencirikan psikopat pembunuh. Apakah memang demikian? semua masih menjadi sebuah misteri terlalu awal untuk menilai.
Kelompok 99 terdiri dari lima orang. Pertama, Shu lalu sosok bercadar itu, pemuda bertubuh besar yang diketahui bernama Hanbo, kemudian si kulit gelap tinggi gagah dipanggil Toppa dan Korrus. Bicara tentang Toppa~korrus mereka bukan saudara kembar mereka hanya dua sahabat yang memutuskan untuk menjalin persaudaraan sejak lama.
Di kelompok satunya~ kelompok dengan nomor urut 98 juga terdiri dari beberapa orang mereka berempat yang pertama adalah Gozu pria berkulit kecoklatan, mata kecoklatan, rambut hitam kecoklatan terlihat cukup unik di usia mudanya ke 19 tahun. Dia pemuda dengan senyuman teramah di dalam kelompoknya itu merupakan tipikal yang mudah diajak komunikasi. Di belakang punggungnya meneteng busur panah yang dibuatnya sendiri. Jelas kalau dia memiliki kemampuan berburu, menyelinap, mengintai serta menyergap mangsanya. Berikutnya si gigi piranha yang punya nama Prakhar yang berarti bijaksana. Dua yang tersisa adalah Jahziel artinya dipilih oleh Tuhan masih belum diketahui bagaimana karakter si punya nama ini. The last one adalah Killian sosok pemuda yang paling tampan diantara yang lainnya sedari tadi kehadiran anak muda ini bikin suasana juga riuh para gadis menjadi salah tingkah, ada yang berusaha mendekati dan mengajaknya bicara, ada yang hanya ingin dekat dengannya bahkan adapula yang berusaha menyentuh tubuh si pemuda dan mencium aroma maskulinnya.
Para gadis dan wanita yang sudah bersuami menjadi hilang kendali secara tiba-tiba menjadi 'Nakal' karena tak tahan dengan sosok pemuda yang tegap dan tampan. Mmmm kalau tak tahan malu pastilah pemuda ini sudah digilir ~HHHHH~
Sosok Killian sendiri asal~usulnya masih belum jelas namun apabila diliat dari penampilannya pastilah ia berasal dari keluarga yang sangat berada dan berpengaruh. Bukan hanya pemuda gagah dan tampan saja yang jadi sorotan akan tetapi gadis bertubuh ramping dengan wajah yang cantik menjadi incaran para pria. Gadis~gadis yang dimaksud adalah para peserta seleksi yang tak ingin kalah ikut meramaikan ujian seleksi.
Akhirnya kedua kelompok yang tersisa bergerak secara bersamaan mereka belum memutuskan apakah akan menjadi rekan atau musuh dalam ujian seleksi. Pertama mereka menuju lokasi ujian yang di arahkan oleh petugas penjaga dengan gerak cepat bagai angin yang menerjang. Kecepatan gerak mereka sungguh tak masuk akal sebagai seorang pemula gerakan mereka terlalu cepat bahkan para penjaga pro dibuatnya takjub. Para penjaga yang ikut mendampingi sampai tak perlu repot menurunkan kecepatan bergerak, mereka dalam hati berkata 'sungguh manusia gila kemampuan yang cukup mengerikan!'. Bisa dibayangkan kelak jika peserta ini sukses menjadi murid perguruan ternama kemampuan saat ini yang ditunjukkan hanyalah sekedar iseng saja.
Lokasi yang dituju itu memiliki tingkat kesulitan yang ringan peserta harus mampu bertahan dan menghidari semua perangkap yang ada. Cukup muda memang karena sebagian besar peserta sudah dibekali kemampuan seperti ini. Batas waktu yang ditentukan selama 3 hari. Selama itu pula mereka harus bertahan hidup dengan cara berburu. Aturanya diperbolehkan bertarung untuk merebut bendera kelompok yang dipegang oleh seorang diantaranya. Tiap kelompok wajib melindungi bendera kelompoknya dengan baik agar tidak dicuri atau direbut secara paksa.
Namun jika memilih untuk tidak merebut bendera juga tidak masalah yang penting bertahan dan berhasil lolos ke lokasi tahap berikutnya. Dan bagi yang bendera kelompoknya direbut, hilang ataupun rusak oleh kelompok lain, maka sudah pasti dinyatakan gugur.
Kelompok 98 memilih memisahkan diri dari 99 mereka punya rencana untuk dijalankan Shu merasa takjub juga dalam hatinya secepat itukah mereka memutuskan?! sambil berlalu ia mencoba menganalisa keadaan. Diantara kelompok 98 siapa orangnya? apakah si gigi piranha itu yang jadi ketua? atau si pria kaya tampan Killian? ahh entahlah yang jelas aku harus waspada terhadap mereka.
"Ada berapa kelompok yang telah dibentuk? Sesorang dengan raut muka serius bertanya pada bawahannya.
"Tuan, sejauh ini sdh 99 kelompok".
[ Menara Bukit Tinggi ]
"Aku ingin melihat data tiap kelompok yang telah dibentuk, cepat berikan padaku!".
"Baik Tuan. Data akan segera tiba karena sedang dikumpulkan dari lokasi pendaftaran".
Tiba~tiba ada yang berlari sambil teriak dan kencang membuat dua orang yang tengah melakukan perbincangan tersontak kaget nyaris melompat!
"Ada apa sebenarnya?!" membuat Azka kesal
"Maaf Tuan Azka ini ada surat pe-pe-pent-ting". Sambil gemetaran ia menyerahkan surat itu yang dari luar sudah dapat diketahui dari mana asalnya tanpa harus bertanya.
Azka langsung saja membuka surat itu tanpa bicara. Ia meroboknya dengan hati-hati dalam hati sebetulnya muncul rasa penasaran juga.
Setelahnya ia sedikit mengkerutkan dahinya saat membaca isi surat di tangannya.
Dengan Bahasa yang bagus intinya tertulis kalimat seperti ini;
Yang Terhormat Yang Mulia Penguasa Istana Awan,
Dengan Segala kerendahan hati saya Setan Golok, Tan. Memohon kiranya agar putri serta murid kami tercinta Nona Guli dapat mengikuti ujian susulan seleksi penerimaan calon murid kuil Atas Awan. Dikarenakan putri kami tengah dalam perjalanan kembali dari desa Hutan Bambu sehingga keterlambatan pasti tak terelakkan. Mengingat hubungan baik kita yang sudah lama terjalin saya berharap agar Tuan dapat mengabulkan permohonan kami. Sekian dan banyak terima kasih.
Setan Golok.
Usai membaca surat dari keluarga Setan Golok, Azka sedikit menggrutu tak jelas. Pokoknya raut wajahnya sangat tak enak dipandang. Bawahannya sampai harus membungkukkan badan ke lantai lebih rendah lagi saking takutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sumpah Pedang
AventuraDi jaman dulu pedang memiliki banyak kegunaan untuk melindungi diri dari kejahatan serta memberantasnya dan menegakkan keadilan. Mereka yang menyandang pedang bukan untuk gagah-gagahan tapi karena mereka pantas dan telah teruji sebagai Pendekar Peda...