02

3.5K 396 25
                                    

"Ada kesalahan-kesalahan dalam percintaan yang bisa dimaafkan, tetapi pengkhianatan tidak termasuk salah satu diantaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada kesalahan-kesalahan dalam percintaan yang bisa dimaafkan, tetapi pengkhianatan tidak termasuk salah satu diantaranya."

Ponsel Renjun berdering sore itu, dia langsung mengangkatnya ketika mengetahui sang penelepon adalah ibunya,

"Renjun?" Ibunya langsung berbicara, "Mama harus memperingatkanmu."

"Memperingatkan apa, Ma?" Dahi Renjun mengernyit dan waspada. Ibunya tidak pernah berbicara dengan nada seserius ini.

"Lucas..." suara sang Ibu setengah berbisik, "Dia datang kemari tadi pagi, memohon pada mama untuk memberikan informasi tentangmu."

"Mama tidak memberitahukannya, kan?" Renjun langsung panik. Percuma dong dia pindah kota jika pada akhirnya pria itu bisa menjangkaunya lagi.

"Tentu saja tidak, sayang." Ibunya menghela napas panjang, "Tetapi sepertinya dia tidak menyerah, dia bilang dia akan tetap tahu karena dia akan menghubungi kantor penerbitmu."

Renjun mengernyit kesal. Kalau Lucas menghubungi kantor penerbitnya, tentu saja Lucas akan tahu dimana dirinya sekarang berada. Dia mendesah kesal, tapi tidak tahu juga harus berbuat apa lagi. Apakah lelaki brengsek itu tidak bisa menerima bahwa Renjun kecewa dan tidak bisa memaafkannya?

"Terima kasih sudah memperingatkanku, Ma. Ada kemungkinan juga dia sudah tahu, aku memberi tahu kepindahanku pada kantor penerbit. Tidak apa, aku akan bersiap kalau laki-laki itu nekat mendatangiku."

"Kamu tidak apa-apa, Junie?" suara Ibunya nampak cemas diseberang sana, ditambah dengan panggilan masa kecilnya, Renjun tersenyum haru.

"Tidak apa-apa, Ma. Aku bisa bertahan." Jawabnya mencoba kuat meskipun hatinya ragu.

***

Laki-laki manis itu datang lagi malam ini, memesan segelas anggur untuk teman menulisnya. Jaehyun mengernyit, menurut info dari Johnny, Renjun adalah seorang penulis novel romantis. Tetapi sepertinya Renjun sedang murung karena beberapa kali, laki-laki itu menghela nafas didepan laptopnya, dan menatap layar laptop dengan mata kosong.

Jaehyun merasa seperti pengintip yang memalukan ketika berdiri di depan kaca balkon atas dan mengamati Renjun seperti ini, tetapi dia tidak bisa menahan diri. Sudah beberapa hari ini Renjun selalu datang setiap pukul sembilan atau sepuluh malam, dia akan menulis hingga dini hari, kemudian pulang saat langit sudah terang. Jaehyun tidak bisa menahan ketertarikannya untuk mengintip kebawah, menanti kedatangan Renjun. Sejauh ini, laki-laki itu selalu datang.

Ada keinginan tertahan untuk mendekati laki-laku manis itu, tetapi dia menahan diri. Dirinya takut kalau dia mengganggu dan Renjun akan merasa segan kemudian tidak akan datang lagi.

"Laki-laki kecil itu datang lagi." Gumam Johnny yang tiba-tiba sudah ada di ambang pintu ruang kerja Jaehyun. Dia tersenyum penuh arti melihat Jaehyun, "Kau sepertinya sangat tertarik padanya, huh?"

You've Got Me From Hello [Jaeren Ver.] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang