04

2.7K 346 37
                                    

"Dan aku masih berdiri disini, menatap punggunggmu yang berlalu pergi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan aku masih berdiri disini, menatap punggunggmu yang berlalu pergi"

"Mingyu?"

"Ya, ini aku" Mingyu terkekeh, "Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku mengantar temanku." Renjun nengedarkan pandangannya mencari Jaemin, tapi sepertinya laki-laki itu sudah ditelan keramaian, "Dan hilang..." gumam Renjun kesal.

Mingyu tertawa, "Ya beginilah kalau di bazaar tahunan, tiap tahun ramai seperti ini."

Renjun masih terus menatap kepergian Jaemin. Berharap sahabat sekaligus editornya itu sadar bahwa mereka berdua terpisah dan Jaemin akan mencari dirinya. Tapi sepertinya itu mustahil.

"Kau sendiri sedang apa disini?" tanyanya pada Mingyu setelah menyadari laki-laki tinggi itu tidak berniat untuk segera pergi dari hadapannya.

"Aku?" Mingyu tertawa. Lelaki ini benar-benar ceria dan banyak tertawa, tidak seperti Jaehyun, gumam Renjun dalam hati, "Aku lelaki bebas, tadi kudengar disini ada keramaian jadi aku memutuskan datang untuk melihat kesini."

"Renjun!" itu teriakan Jaemin, laki-laki itu akhirnya menyadari bahwa dia terpisah jauh dari Renjun. Dia sedang berjuang menembus keramaian untuk menghampiri Renjun yang saat ini sedang menepi didepan stan sepatu.

Akhirnya Jaemin berhasil mendekat, napasnya terengah-engah, "Fyuh..ramai sekali di sana, aku bahkan tidak bisa menawar dengan tenang" Lalu Jaemin tertegun menyadari ada lelaki luar biasa tampan disebelah Renjun. Dia ternganga.

"Hai" Mingyu tersenyum ramah pada Jaemin, sepertinya lelaki itu memang sudah biasa dipandang kagum orang-orang, "Aku Mingyu, kenalan Renjun." Gumamnya mengulurkan tangan.

Jaemin membalas uluran tangan itu terhipnotis, matanya masih terpesona pada Mingyu.

Mingyu melemparkan tatapan geli pada Renjun, lalu melangkah, "Sepertinya kau sudah menemukan temanmu." Ditepuknya pundak Renjun akrab, "Lain kali hati-hati, ya." Gumamnya lalu melambaikan tangan pergi dari sana.

Mata Jaemin bahkan masih terpaku sampai Mingyu benar-benar menghilang dari pandangan matanya.

"Wow..." dia menatap terpesona, lalu menoleh pada Renjun dengan pandangan menuduh, "Katakan padaku di mana kau menemukan lelaki setampan itu? Dia bilang kenalanmu?"

Renjun terkekeh melihat betapa tertariknya Jaemin pada Mingyu, "Dia adik sepupu pemilik cafe yang kuceritakan itu"

"Setampan itu ada dua orang?" Jaemin terperangah, lalu menggelengkan kepalanya, "Hebat Renjun, aku yang sudah bertahun-tahun di kota ini belum pernah beruntung menemukan lelaki dengan penampilan fisik dan senyum sempurna itu. Dan kau baru menginjakkan kaki disini, sudah berkenalan dengan dua laki-laki tampan."

Renjun tergelak, "Kau berlebihan" dia menatap sekelilingnya cemas, "Kita pulang saja yuk, aku lelah."

Untunglah kali ini Jaemin tidak menolak. Uangnya sudah habis mungkin.

You've Got Me From Hello [Jaeren Ver.] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang