"Pesananmu Tuan Renjun." Johnny mendekati Renjun yang sedang sibuk mengetik di depan laptopnya, meletakkan segelas anggur merah di meja depan Renjun dan tersenyum, "Apakah kau susah tidur lagi, Tuan? Sampai-sampai kau membutuhkan anggur merah?" Tanyanya dengan nada ramah seperti biasa.
Renjun sedang mengetik cerita sambil menunggu Jaehyun datang. Lelaki itu tadi menelepon, masih dalam perjalanan pulang dari kantor pusatnya dan terjebak kemacetan. Dia mendongakkan kepalanya ke arah Johnny dan tersenyum, "Tidurku nyenyak sekali, John. Tapi malam ini aku akan membuat bab ending untuk novel terbaruku. Jadi aku ingin membuatnya sambil minum anggur merah."
Johnny terkekeh mendengarnya, "Apakah kisah itu akan berakhir dengan sebuah tragedi tragis sampai kau harus ditemani segelas anggur?"
Renjun menggelengkan kepalanya, "Justru sebaliknya, John. Kisahku kali ini akan berakhir happy ending tetapi sebelum itu tokoh-tokoh utamanya harus merasakan kepahitan demi kepahitan dulu dan pada akhirnya membuat mereka lebih kuat. Baru setelah mereka kuat dan berhasil menyelesaikan kesalahpahaman mereka, ada akhir yang manis menanti mereka." Renjun tertawa, "Dan untuk merayakan akhir yang manis itu, aku ingin ditemani segelas anggur."
Johnny terkekeh, menatap Renjun penuh arti, "Saya curiga kisah yang kau tulis sekarang adalah pengalaman pribadimu."
"Psst." Renjun tertawa dan mengedipkan matanya, "Kadangkala seorang penulis memang suka menyelipkan pengalaman pribadinya dalam tulisannya. Sama seperti seorang pencipta lagu, banyak penulis lagu yang menuangkan kisah pribadinya ke dalam sebuah lagu indah. Ya, semacam penanda rahasia yang hanya kita-kita saja yang tahu." Gumam Renjun penuh rahasia.
Johnny tertawa dan mendengarnya, lalu dia teringat sesuatu, "Oh iya, saya lupa, ada seorang laki-laki pelanggan cafe ini, dan dia ternyata adalah penggemarmu."
"Oh ya?" Renjun tampak menampilkan ekspresi terkejut yang berlebihan, membuat Johnny terkekeh melihatnya.
"Kau seharusnya tidak perlu sekaget itu, buku-bukumu sudah terkenal dan digemari banyak orang di berbagai kalangan juga."
"Kadang-kadang aku masih selalu kaget kalau ada orang yang menyukai tulisan-tulisanku, tapi itu juga buat aku bahagia. Berarti semua orang bisa menyelami kisah ini bersamaku dan menikmatinya."
Johnny menganggukkan kepalanya, "Dan laki-laki ini benar-benar menyukai karya indahmu, Renjun. Dia bahkan mengoleksi semua buku-bukumu. Saya melihatnya dia sedang membaca bukumu di cafe ini kemarin pagi."
"Dia pelanggan cafe ini, kan? Kenapa aku tidak pernah bertemu dengannya?"
"Karena jam kunjungan kalian beda." Johnny terkekeh, "Kau selalu datang di malam hari, sedangkan laki-laki itu selalu datang pagi hari untuk sarapan sebelum dia berangkat kerja. Dia bekerja di gedung perusahaan yang di perempatan depan, tidak jauh dari sini makannya selalu sarapan disini. Beda denganmu yang kecanduan dengan anggur merah, dia selalu membeli oreo milkshake, itu minuman favoritnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
You've Got Me From Hello [Jaeren Ver.] ✔
RomanceRenjun yang masih bergelung dengan kisah percintaannya yang kelam, bertemu dengan Jaehyun seorang pemilik cafe tempat dimana Renjun mencari ketenangan, yang diam-diam selalu memperhatikan Renjun dibalik dinding kaca hitam ruang kerja miliknya. "Hell...