"Janji yang tidak sepenuh hati diucapkan, sebaiknya langsung dibatalkan."
Jungwoo menunggu dengan cemas, Jaehyun memang selalu terlambat datang tapi tidak pernah mengingkari janjinya. Kedua orang tuanya baru pulang dari Australia, dan ini adalah kali pertama mereka akan berkumpul untuk membicarakan pernikahan yang mewah dan besar yang rencananya akan dilaksanakan delapan bulan lagi.
Dia sudah berdandan setampan mungkin dan mulai gelisah karena ini sudah hampir satu jam dari waktu yang dijanjikan, tetapi tidak ada kabar dari Jaehyun. Jungwoo duduk dekat jendela, menanti dengan cemas.
Lalu ketika mobil warna merah itu memasuki gerbang rumah, hampir saja Jungwoo terlonjak bahagia dari duduknya, lupa kalau dia sedang berpura-pura lumpuh. Tidak ada yang tahu selain keluarganya, pelayan kepercayannya di rumah ini, dan dokter pribadi mereka bahwa Jungwoo sudah sembuh dan bisa berjalan normal seperti biasanya. Diagnosa dokter waktu salah, dan kaki Jungwoo tidak apa-apa.
Tetapi kemudian dia memohon pada orangtuanya dan dokter mereka untuk merahasiakannya dan membiarkan Jaehyun tidak tahu. Kepada mereka diceritakan betapa takutnya dia kehilangan Jaehyun kalau lelaki itu tahu bahwa dia baik-baik saja. Yang dimiliki Jaehyun sekarang hanya rasa tanggung jawab, itu karena dia tahunya bahwa kakinya lumpuh.
Kalau kakinya sudah tidak lumpuh, maka tidak ada satupun yang bisa mengikatnya dengan Jaehyun. Lelaki itu sudah pasti akan meninggalkannya. Jungwoo rela duduk di kursi roda terus sampai dia terikat dengan Jaehyun. Setelah benar-benar terikat, dia akan merencanakan untuk berpura-pura sembuh secara bertahap dan kembali normal. Jaehyun tidak akan curiga. Dia sudah begitu lama berpura-pura lumpuh sehingga tampak meyakinkan.
Diliriknya Jaehyun baru turun dari mobil dan hatinya berbunga melihat ketampanan lelaki itu. Lelaki itu akan menjadi suaminya, akan dimilikinya sebentar lagi. Dia hanya harus bersabar.
Jaehyun melangkah mendekati tangga rumah dengan ekspresi lelah. Hari ini banyak yang harus dikerjakannya, dan yang dia inginkan hanya datang ke Garden Cafe. Menanti kedatangan Renjun, yang tak kunjung datang setelah kejadian ciuman itu.
Jaehyun tak henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri karena tak bisa menahan diri mencium Renjun. Dialah yang membuat Renjun menghindarinya seperti sekarang. Dan sekarang dia tidak bisa berbuat apa-apa. Yang bisa dilakukan hanya menunggu. Kemudian sibuk dengan pekerjaan dan pikirannya tentan Renjun, Jaehyun hampir lupa dengan janji temunya dengan kedua orangtua Jungwoo yang baru pulang dari Australia. Dia mungkin saja benar-benar lupa dan tidak akan datang, kalau saja dia tanpa disengaja melirik ponselnya, dan menyadari ponselnya banyak sekali panggilan tak terjawab dari Jungwoo.
Kursi roda Jungwoo muncul di pintu dan Jungwoo menyambutnua dalam senyuman bahagia dan khawatir.
"Kau tidak membalas pesanku." Gumam Jungwoo cemas, memeluk Jaehyun ketika lelaki itu mendekat dan mengecup dahinya, "Aku takut kau kenapa-napa"
KAMU SEDANG MEMBACA
You've Got Me From Hello [Jaeren Ver.] ✔
RomanceRenjun yang masih bergelung dengan kisah percintaannya yang kelam, bertemu dengan Jaehyun seorang pemilik cafe tempat dimana Renjun mencari ketenangan, yang diam-diam selalu memperhatikan Renjun dibalik dinding kaca hitam ruang kerja miliknya. "Hell...