19.

5.7K 506 77
                                    

"Jijie!! hmpp- "

Jisung membekap mulut si manis dengah mulutnya, tangan kanannya masih sibuk mengocok p*nis suami kecilnya.

"Eumh~ emh!!" racau si manis, ia menepuk pundak suaminya yang mana ciumannya di akhiri oleh Jisung.

Jisung mengerti, ia merasakan p*nis kecil si manis yang sudah sampai di ujung..

Chenle mengerang frustasi, ia menggelengkan kepalanya cepat dan mencengkeram kuat pundak suaminya.

"C-cumh, mau cum! Eung~" erangan frustasi keluar dari mulut Chenle.

Jisung segera ambil tisu di mejanya, dan langsung mengarahkan p*nis suami kecilnya itu dan

"Ah~" Chenle mendesah panjang setelah mengeluarkan cairan masturbasi. Ia menidurkan kepalanya di pundak lebar suaminya.

Jisung terkekeh melihat si manis yang sudah kacau dan kelelahan.

"Cape umh" lirih Chenle.

Chenle bangkit dari pangkuan Jisung, suaminya menatap Chenle heran.

"Loh kamu mau kemana?"

"Ngantuk, mau bobo" jawab Chenle, ia sedikit membenarkan baju dan celana yang sedikit berantakan.

"Lah terus aku ini gimana?, di bawah aku udah keras loh yang" ujar Jisung frustasi, ia bawahnya sudah sangat sakit. Masa dirinya harus solo sekarang, mana masih di kantor.

"Sendiri dulu ya"

Cup

Chenle mengecup pelan ujung bibir suaminya, Jisung hanya mampu terdiam pasrah.

"Dadah mamas, aku nya mau bobo dulu hehe" ujar Chenle, ia langsung berjalan menuju pintu yang tak jauh dari sini dan sesekali terkekeh melihat suaminya yang frustasi.

Toh bukan salahnya juga, salahkan kantong hormon suaminya. Dia kan cuman minta cium, bukan lebih.

"Oh astaga, sayangg kau jahat sekali pada suami mu"  ucap Jisung sedikit frustasi, meski berkata begitu ia segera bangkit dari duduknya. Ia berjalan menuju kamar mandi dengan sedikit kesusahan, di bawahnya sudah sangat keras, tapi suami kecilnya itu malah mengerjainya, Jisung hanya mampu menghela nafas pasrah.

"Dasar anak nakal ah~... "

•••

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.22 KST, Jisung sudah selesai dengan acara tugas kantornya.

Ia segera bangkit dan berjalan menuju kamar di ruangannya yang di tempati oleh suami kecilnya.

Klek

Jisung melihat Chenle yang masih terjaga, ia segera menghampiri si manis dan duduk di pinggir ranjang

Ia tersenyum melihat wajah si manis, mau bagaimana reaksinya ia tetap menggemaskan di mata Jisung.

Apalagi kalau sampai rona di kedua pipinya terlihat, Jisung terkekeh mengingatnya.

"Sayang, bangun yu, kita pulang" ucap Jisung pelan sambil menyikap rambut Chenle ke sisi.

Tidak mendapatkan respon dari suaminya, Jisung menunduk. Lalu ia meniup pelan mata si manis.

"Sayang, ini udah sore ayo pulang" ujar Jisung lembut, ia hendak kembali ke posisinya semua namun kedua tangan kecil itu menahan lehernya.

"Eum gendong"

Jisung terkekeh mendengar lirihan si manis dengan mata yang masih terpejam, ia mengecup sekilas bibir si manis.

"Ish jangan cium cium!" Ujar Chenle, Jisung mengangkat tubuh si manis lalu menggendongnya ala koala.

"Kenapa ga boleh?" Tanya Jisung, mereka segera keluar dari kamar.

"Nanti malah ketagihan" cicitnya malu malu, Chenle menyembunyikan wajahnya di ceruk leher suaminya. Jisung yang melihat tingkah laku suami kecilnya menjadi gemas sendiri.

"Aigoo, bayi ku ini kenapa menggemaskan sekali sih hm?" Ujar Jisung si akhiri kekehan.

"Diem!"

"Aw! calm down babe , jangan buru buru nanti kalo udah sampe di rumah kalo kita mau bikin debay, kalo sekarang masih di jalan" ucap Jisung sambil memegang lehernya yang barusan oleh Chenle di gigit.

"Kau menyebalkan!!" Jisung tertawa puas mendengar ucapan si manis barusan, percaya pasti wajahnya sudah sangat memerah. Hahaha Jisung suka itu.

"Hanya padamu sayang"

•••

"Mau beli sesuatu dulu buat isi perut?" Tanya Jisung, matanya masih terfokuskan ke depan.

"Boleh?" Ujar Chenle, ia menatap berbinar ke suami yang sedang fokus menyetir.

"Sure, anything for u babe" ujar Jisung, ia melihat sekilas suami kecilnya lalu mengusap tanganya dan tersenyum. Chenle yang mendengarnya kegirangan sendiri.

"Baiklah, aku mau.. em ituu!!" Ujar Chenle semangat, ia sambil menunjuk nunjuk pedagang yang di depan sana yang mana yang dituruti oleh Jisung.
Jisung kan jadi gemas sendiri jadinya.

"Baiklah kita sudah sam-

Klek

Bum

Jisung menggeleng gelengkan kepalanya melihat si manis sudah memesan, Jisung belum selesai bicara namun suami kecilnya lebih dulu keluar dengan semangat.

Jisung segera menghampiri suaminya yang sudah duduk manus menunggu pesanannya selesai.

"Pesen apa aja?" Tanya Jisung, ia langsung mendudukkan dirinya tepat di sebelah chenle.

"Em ini, ini, ini, ini, hum mana lagi ya.."

"Oh!! Sama ini hehe" lanjutnya si manis, Jisung hanya menganga tak pernah.

"Jijie pesen sendiri aja ya" ujar Chenle santai, ia sambil memainkan handphone suaminya.

Jisung yang dari tadi manggut manggut doang langsung melebarkan matanya menatap si manis tak percaya.

"Lah kamu mesen ini buat kamu sendiri??" Tanya Jisung memastikan.

"Kenapa? Gaboleh?!" Chenle tanya balik, ia menatap Jisung tajam.

"Boleh kok sayang, boleh banget malah hahaha" ujar Jisung sambil tertawa garing, ia memanggil pedagang itu dan langsung memesan. Chenle hanya menatap Jisung datar.

Butuh waktu 10 menit merka menunggu makanannya.

"Pelan pelan saja sayang astaga, aku tidak akan mengambilnya" ujar Jisung sambil mengusap sudut bibir suami kecilnya dengan jempol besarnya, lalu ia jilat jempolnya yang habis mengambil sisa dari mulut Chenle.

Si manis tidak mengubrisnya, toh udah biasa menurutnya. Jisung hanya menggeleng gelengkan kepalanya dan ia melanjutkan acara makannya.

Jisung sedikit tidak fokus dengan makanannya, ia merasa ada yang tengah memanggilnya dari tadi.

"Sayang, kau mendengar sesutu?" Tanya Jisung pada si manis, Jisung sudah selesai memakan makanannya.

Chenle yang sudah selesai memakan makanannya, ia langsung menatap Jisung heran.

"Suara apa?"

"Kau tidak mendengarnya? Ah mungkin aku salah dengar" ujar Jisung, ia memanggil pedagang itu untuk membayar.

Selesai membayar, Jisung hendak meminum minumannya namun.

Puk!

"Daddy?"

tbc ...
hayolo kalian ngarepin apa wkwkwk🤭🤭 segini duluu kita lanjut besok, see uuu...

𝐏𝐎𝐋𝐈𝐂𝐄 𝐊𝐀𝐖𝐀𝐈𝐈 [Jichen] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang